PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya kembali mencatat prestasi membanggakan. Kota Cantik ini berhasil menempati peringkat kedua terbaik Se-Kalimantan Tengah dalam penilaian kinerja percepatan penurunan stunting tahun 2025.
Raihan ini berdasarkan penilaian atas keberhasilan melaksanakan delapan aksi konvergensi stunting, mengembangkan berbagai inovasi program, dan menunjukkan komitmen kuat untuk menurunkan prevalensi stunting secara berkelanjutan.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, nilai kinerja Palangka Raya mencapai 96,6 poin, dengan angka prevalensi stunting yang berhasil ditekan hingga 19,1 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata nasional.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dan berkolaborasi lintas sektor.
“Alhamdulillah, hasil ini berkat sinergi semua pihak. Menurunkan stunting hingga 19,1 persen bukanlah hal mudah,” ujar Fairid usai kegiatan evaluasi di Hotel Aurilia, Senin (30/6).
Fairid menjelaskan, strategi Pemko dimulai dengan penetapan lokus penanganan stunting, agar intervensi bisa lebih tepat sasaran. Pendataan dilakukan secara menyeluruh terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, serta anak di bawah dua tahun (baduta).
Lebih jauh, upaya Pemko Palangka Raya tidak hanya fokus pada distribusi makanan tambahan atau vitamin. Pemerintah kota juga mendorong peningkatan standar hidup masyarakat, termasuk kelayakan tempat tinggal, akses air bersih, dan edukasi pola hidup sehat.
“Stunting bukan hanya soal makan. Ini juga soal lingkungan dan gaya hidup. Kami ingin anak-anak tumbuh di lingkungan yang sehat dan mendukung tumbuh kembangnya,” tambah Fairid.
Fairid berharap capaian ini menjadi motivasi untuk menurunkan angka stunting lebih jauh lagi, bahkan bisa menjadi yang terendah se-Kalimantan Tengah maupun nasional.
“Ini tantangan besar, tapi saya yakin bukan hal yang mustahil jika semua elemen bergerak bersama,” tegasnya.
Dengan capaian ini, Pemko Palangka Raya menegaskan tekadnya untuk menjadikan ibu kota Kalimantan Tengah sebagai model kota sehat dan ramah anak yang unggul dalam pelayanan dasar, khususnya pemenuhan hak tumbuh kembang generasi masa depan. (ham/ans)