Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Mulai Subsidi Bahan Pangan hingga Beras

Pemprov Masif Kendalikan Inflasi

PALANGKA RAYA-Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Leonard S Ampung memimpin rapat evaluasi pengendalian inflasi di Kalteng yang dilaksanakan di ruang rapat bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (3/2/)

Berdasarkan data hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng yang dipaparkan oleh Statistisi Ahli Madya Akhmad Tantowi bahwa pertumbuhan ekonomi global 2023 diprediksi terus mengalami tren penurunan. Inflasi Kalteng pada Januari 2023 secara gabungan antara Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,13 persen, secara years on years turun dari 5,98 persen menjadi 5,81 persen. Di Palangka Raya sebesar 0,13 persen dan di Sampit 0,11 persen.

“Jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2022 memang cukup tinggi mencapai 0,62 persen dan sekarang sudah turun menjadi 0,13 persen, walaupun masih tinggi bila dibandingkan tahun 2021,” katanya.

Baca Juga :  Budaya Menanam Harus Dilestarikan

Asisten Bidang Ekobang Leonard S Ampung mengatakan, inflasi di Kalteng sudah membaik dan sudah dilakukan langkah-langkah pengendalian sesuai arahan dari pemerintah pusat. Upaya tersebut meliputi pasar murah, basar, operasi pasar.

“Subsidi sudah kita lakukan secara masif dan hal ini akan kita pantau terus,” kata Leo.

Selain itu, beras juga menjadi perhatian sampai pada puncak panen raya pada bulan Maret nanti. Upaya-upaya pengendalian inflasi sudah dilakukan sesuai arahan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran.

“Andil deflasi juga menjadi hal yang harus diperhatikan, jangan sampai lengah menjadi penyumbang inflasi nantinya, seperti daging ayam ras dan juga ikan gabus, ikan patin, ikan kapar dan lainnya,” tutupnya. (mmc/abw)

Baca Juga :  Perkuat Cadangan Pangan Daerah

PALANGKA RAYA-Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Leonard S Ampung memimpin rapat evaluasi pengendalian inflasi di Kalteng yang dilaksanakan di ruang rapat bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (3/2/)

Berdasarkan data hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng yang dipaparkan oleh Statistisi Ahli Madya Akhmad Tantowi bahwa pertumbuhan ekonomi global 2023 diprediksi terus mengalami tren penurunan. Inflasi Kalteng pada Januari 2023 secara gabungan antara Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,13 persen, secara years on years turun dari 5,98 persen menjadi 5,81 persen. Di Palangka Raya sebesar 0,13 persen dan di Sampit 0,11 persen.

“Jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2022 memang cukup tinggi mencapai 0,62 persen dan sekarang sudah turun menjadi 0,13 persen, walaupun masih tinggi bila dibandingkan tahun 2021,” katanya.

Baca Juga :  Budaya Menanam Harus Dilestarikan

Asisten Bidang Ekobang Leonard S Ampung mengatakan, inflasi di Kalteng sudah membaik dan sudah dilakukan langkah-langkah pengendalian sesuai arahan dari pemerintah pusat. Upaya tersebut meliputi pasar murah, basar, operasi pasar.

“Subsidi sudah kita lakukan secara masif dan hal ini akan kita pantau terus,” kata Leo.

Selain itu, beras juga menjadi perhatian sampai pada puncak panen raya pada bulan Maret nanti. Upaya-upaya pengendalian inflasi sudah dilakukan sesuai arahan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran.

“Andil deflasi juga menjadi hal yang harus diperhatikan, jangan sampai lengah menjadi penyumbang inflasi nantinya, seperti daging ayam ras dan juga ikan gabus, ikan patin, ikan kapar dan lainnya,” tutupnya. (mmc/abw)

Baca Juga :  Perkuat Cadangan Pangan Daerah

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/