Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Wagub Ikuti Rakornas Penanggulangan Bencana 2023

Presiden Imbau Daerah Siaga Bencana

PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengikuti rapat koordinasi nasional (Rakornas) penanggulangan bencana tahun 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3).

Saat pembukaan, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa saat ini semua negara mewaspadai perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana.

“Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana,” kata presiden.

Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa frekuensi bencana di Indonesia naik 81 persen, dalam artian dari 1.945 bencana pada tahun 2010 menjadi 3.544 bencana pada tahun 2022. Bencana-bencana tersebut meliputi bencana non alam serta bencana alam meliputi banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, dan gempa bumi.

Baca Juga :  Gunakan Anggaran Negara secara Efektif dan Efisien

“Siaga dan waspada menjadi kunci, baik tahap pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana, semuanya harus dikelola dengan baik,” tegas presiden.

Presiden menilai tahap pra bencana sangat penting dalam rangka memitigasi risiko serta meminimalisasi korban dan kerugian. Untuk itu, Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan pada tahap pra bencana, yakni sistem peringatan dini, edukasi bencana kepada masyarakat, serta tata ruang dan konstruksi.

Sementara itu, Wagub Kalteng H Edy Pratowo mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng bekerja sama dengan TNI/Polri dan stakeholder terkait lainnya dalam penanggulangan bencana. Selain itu, wagub menekankan kepada semua pihak terkait agar mengutamakan keselamatan masyarakat dan melakukan evaluasi agar penanganan bencana ke depan lebih baik lagi. (abw/Biro Adpim)

Baca Juga :  Modifikasi Cuaca untuk Basahi Lahan Gambut

PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengikuti rapat koordinasi nasional (Rakornas) penanggulangan bencana tahun 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3).

Saat pembukaan, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa saat ini semua negara mewaspadai perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana.

“Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana,” kata presiden.

Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa frekuensi bencana di Indonesia naik 81 persen, dalam artian dari 1.945 bencana pada tahun 2010 menjadi 3.544 bencana pada tahun 2022. Bencana-bencana tersebut meliputi bencana non alam serta bencana alam meliputi banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, dan gempa bumi.

Baca Juga :  Gunakan Anggaran Negara secara Efektif dan Efisien

“Siaga dan waspada menjadi kunci, baik tahap pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana, semuanya harus dikelola dengan baik,” tegas presiden.

Presiden menilai tahap pra bencana sangat penting dalam rangka memitigasi risiko serta meminimalisasi korban dan kerugian. Untuk itu, Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan pada tahap pra bencana, yakni sistem peringatan dini, edukasi bencana kepada masyarakat, serta tata ruang dan konstruksi.

Sementara itu, Wagub Kalteng H Edy Pratowo mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng bekerja sama dengan TNI/Polri dan stakeholder terkait lainnya dalam penanggulangan bencana. Selain itu, wagub menekankan kepada semua pihak terkait agar mengutamakan keselamatan masyarakat dan melakukan evaluasi agar penanganan bencana ke depan lebih baik lagi. (abw/Biro Adpim)

Baca Juga :  Modifikasi Cuaca untuk Basahi Lahan Gambut

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/