Sabtu, Mei 10, 2025
34.6 C
Palangkaraya

Pabrik Biomassa MKTR Siap Optimalkan Limbah Sawit untuk Energi Terbarukan

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) semakin memperkuat posisinya dalam industri hijau dengan membangun pabrik biomassa EFB Pellet melalui anak usahanya, PT Menthobi Hijau Lestari (MHL).

Pabrik ini akan mengolah tandan kosong kelapa sawit (EFB) menjadi sumber energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Proyek ini diwujudkan melalui Perjanjian Kerjasama Operasional (Joint Operation Agreement) antara MKTR dan PT Suar Energi Futura untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 10 ton per jam.

“Keberadaan pabrik ini menjadi solusi bagi industri kelapa sawit dalam mengatasi permasalahan limbah tandan kosong (jankos),” ujar Direktur MKTR, Pahlevi Pangerang.

Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal keempat 2025 dan akan memberikan manfaat ekonomi serta efisiensi dalam pengelolaan limbah sawit.

Baca Juga :  Universitas Terbuka Gelar Fest 2023

Sejak November 2024, MHL telah melakukan uji coba produksi EFB Pellet dengan membangun fasilitas pengolahan berskala kecil untuk memastikan produk memenuhi standar biomassa industri.

Menurut Direktur MHL, Dadan Ramdhani, EFB Pellet yang dikembangkan memiliki karakteristik unggul, seperti kalori tinggi, meningkatkan efisiensi pembakaran.

Lalu, rendah potasium dan klorin, mengurangi risiko korosi pada boileR. Moisture terkendali, memastikan efisiensi bahan bakar

Hasil uji coba menunjukkan bahwa EFB Pellet memiliki performa lebih baik dari ekspektasi awal, menjadikannya alternatif yang menjanjikan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan kebutuhan industri lainnya.

“Sebagai langkah awal, kami telah melakukan burning test dengan membandingkan EFB Pellet dan cangkang sawit yang dibakar secara terpisah. Hasilnya sangat positif dan membuktikan potensi besar biomassa ini,” jelas Dadan.

Baca Juga :  Makin Trengginas dan Profesional Melaksanakan Tugas

Dadan optimistis bahwa pembangunan pabrik ini akan menjadi game changer dalam industri pengelolaan limbah sawit.

Selain meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, inisiatif ini juga mendukung target transisi energi hijau nasional.

EFB Pellet merupakan sumber energi alternatif ekonomis yang dapat digunakan oleh berbagai sektor industri dan pembangkit listrik.

Proyek ini juga selaras dengan visi pemerintah dalam mendorong penggunaan energi hijau, sebagaimana tertuang dalam target Astacita pemerintahan Presiden Prabowo di sektor energi.

Dengan investasi ini, MKTR tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan nilai tambah bagi industri kelapa sawit dan sektor energi terbarukan di Indonesia.(jpc/b)

 

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) semakin memperkuat posisinya dalam industri hijau dengan membangun pabrik biomassa EFB Pellet melalui anak usahanya, PT Menthobi Hijau Lestari (MHL).

Pabrik ini akan mengolah tandan kosong kelapa sawit (EFB) menjadi sumber energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Proyek ini diwujudkan melalui Perjanjian Kerjasama Operasional (Joint Operation Agreement) antara MKTR dan PT Suar Energi Futura untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 10 ton per jam.

“Keberadaan pabrik ini menjadi solusi bagi industri kelapa sawit dalam mengatasi permasalahan limbah tandan kosong (jankos),” ujar Direktur MKTR, Pahlevi Pangerang.

Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal keempat 2025 dan akan memberikan manfaat ekonomi serta efisiensi dalam pengelolaan limbah sawit.

Baca Juga :  Universitas Terbuka Gelar Fest 2023

Sejak November 2024, MHL telah melakukan uji coba produksi EFB Pellet dengan membangun fasilitas pengolahan berskala kecil untuk memastikan produk memenuhi standar biomassa industri.

Menurut Direktur MHL, Dadan Ramdhani, EFB Pellet yang dikembangkan memiliki karakteristik unggul, seperti kalori tinggi, meningkatkan efisiensi pembakaran.

Lalu, rendah potasium dan klorin, mengurangi risiko korosi pada boileR. Moisture terkendali, memastikan efisiensi bahan bakar

Hasil uji coba menunjukkan bahwa EFB Pellet memiliki performa lebih baik dari ekspektasi awal, menjadikannya alternatif yang menjanjikan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan kebutuhan industri lainnya.

“Sebagai langkah awal, kami telah melakukan burning test dengan membandingkan EFB Pellet dan cangkang sawit yang dibakar secara terpisah. Hasilnya sangat positif dan membuktikan potensi besar biomassa ini,” jelas Dadan.

Baca Juga :  Makin Trengginas dan Profesional Melaksanakan Tugas

Dadan optimistis bahwa pembangunan pabrik ini akan menjadi game changer dalam industri pengelolaan limbah sawit.

Selain meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, inisiatif ini juga mendukung target transisi energi hijau nasional.

EFB Pellet merupakan sumber energi alternatif ekonomis yang dapat digunakan oleh berbagai sektor industri dan pembangkit listrik.

Proyek ini juga selaras dengan visi pemerintah dalam mendorong penggunaan energi hijau, sebagaimana tertuang dalam target Astacita pemerintahan Presiden Prabowo di sektor energi.

Dengan investasi ini, MKTR tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan nilai tambah bagi industri kelapa sawit dan sektor energi terbarukan di Indonesia.(jpc/b)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/