UNDP Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung transformasi sektor minyak kelapa sawit nasional menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Hal ini disampaikan Aretha Aprilia, Head of Nature, Climate and Energy Unit, UNDP Indonesia dalam forum diskusi webinar bertajuk Key Learnings from Jurisdictional Approach Implementation for Sustainable Palm Oil melalui zoom, Kamis (27/4/2025).
“UNDP Indonesia percaya bahwa melalui pengetahuan, kolaborasi, dan kebijakan inovatif, kita (sektor terkait, red) bisa membangun masa depan industri kelapa sawit yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” ujar Aretha Aprilia.
Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia, ujarnya memegang peran penting dalam rantai pasok global dan kehidupan jutaan masyarakat.
Namun, tantangan untuk memastikan keberlanjutan sektor ini masih besar. Oleh karena itu, pendekatan yurisdiksi yang menekankan tata kelola kolaboratif lintas pemangku kepentingan di tingkat kabupaten ini, dinilai sebagai salah satu solusi strategis.
Forum webinar tersebut menjadi ruang untuk mendalami berbagai inisiatif, seperti pengembangan indikator yurisdiksional berkelanjutan oleh pemerintah pusat, implementasi sertifikasi yurisdiksi oleh RSPO, serta pengalaman transformasi di Kabupaten Seruyan yang didampingi oleh Sustainable Landscape Platform Indonesia (SLPI).
UNDP Indonesia berharap forum ini memperkuat pemahaman kolektif terhadap kerangka kerja yurisdiksi, sekaligus mendorong sinergi lintas sektor.
Peserta juga didorong untuk mengenali tantangan di lapangan serta mengidentifikasi peran masing-masing, baik dari sektor publik, swasta, masyarakat sipil, maupun mitra pembangunan dalam mendukung keberhasilan pendekatan ini.
“Kami berharap langkah hari ini menjadi pijakan kuat bagi kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan lanskap yang berkelanjutan, sekaligus industri kelapa sawit yang inklusif bagi generasi mendatang,” tutup Aretha Aprilia.(ram/b)