BANJARBARU – PT PLN (Persero) mendukung usaha budidaya ternak kambing melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bimbingan melalui Program Budidaya Ternak Kambing Bergulir di Kabupaten Pulang Pisau, seiring perkembangannya program ini berhasil dongkrak jumlah ternak kambing hingga 4 kali lipat.
Bantuan budidaya ternak kambing adalah sistem pemberian bantuan kambing kepada kelompok peternak yang diberikan bergilir kepada anggota, indukan dipelihara untuk menghasilkan keturunan dan di tampung dalam satu kandang komunal.
Menggandeng 3 kelompok peternak, program ini sudah dilaksanakan PLN sejak Tahun 2017. Semula berjumlah 102 ekor, bantuan indukan berhasil menghasilkan produksi sebanyak 428 ekor, yang tentu berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan daging lokal.
Peternak kambing rata-rata sebelumnya memelihara kambing orang lain dengan sistem keuntungan bagi hasil, dengan bantuan dan pembinaan PLN peternak dapat memiliki kambing sendiri dan sistem peternakan secara komunal, sehingga mempermudah pemeliharaan, pemantauan dan pendampingan.
Sumartin Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pulang Pisau menjelaskan, pendampingan terhadap anggota kelompok peternak binaan PLN sekarang sangatlah berpengalaman. Sebab pihaknya bergerak bersama memberikan pelatihan Demonstrasi Cara (Demcar) untuk pencegahan dan penanggulangan terhadap penyakit kambing.
“Untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit yang ada pada ternak dengan penyuntikan modern atau tradisional, alhamdulillah semua peternak sudah bisa melakukan sendiri, sehingga andai kata ternak mereka pada malam hari mengalami sakit, mereka bisa langsung turun tangan menangani sediri,” jelasnya.
“Pemasaran kambing kelompok peternak di sini sangat mudah dan meningkat pesat, bahkan dari daerah Pulang Pisau dan Palangka Raya selalu mencari kambing di sini, karena kualitasnya yang bagus, memiliki keunggulan saat dibawa jauh tidak berkurang berat badannya dan terjamin kesehatannya,” tuturnya.
Ketua Kelompok Anak Tani Kalimantan, Bonasir, menerangkan, komoditas Kambing saat ini sedang naik daun di Kalimantan, harganya lebih kompetitif karena dipengaruhi suplai kambing dari luar yang tidak bisa masuk ke Kalimantan dampak dari kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
“Dengan bantuan kambing bergulir dari PLN, kelompok peternak kami merasakan hasilnya dan bersyukur karena mampu memiliki tabungan untuk menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi, terlebih dengan harga kambing sekarang yang melonjak naik yang semula harga Rp2,5 juta sekarang bisa Rp3,5 juta bahkan bisa lebih,” ucap Bonasir.
Bonasir mengungkapkan dampak yang terlihat dan dirasakan masyarakat khususnya kelompoknya dari segi ekonomi yang dihasikan dari beternak kambing dengan sistem komunal. “Terima kasih PLN, sekarang kami bertambah kesejahteraan ekonominya. Semoga Desa Mantaren 2 ini bisa menjadi pusat penyedia Kambing terbesar di Kalimantan Tengah,” ungkapnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng), Muhammad Joharifin menuturkan, PLN terus mendorong kesejahteraan masyarakat dengan membantu Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
”Tidak hanya mendukung geliat ekonomi di masyarakat dengan suplai listrik yang andal, PLN juga memberikan dukungan terhadap mitra binaan untuk terus berkontribusi mendorong peningkatan ekonomi masyarakat salah satunya bantuan budidaya ternak kambing bergulir melalui program TJSL,” ucapnya.
Joharifin menambahkan, selain memberikan bantuan ternak kambing, PLN juga memberikan bantuan pembangunan kandang kambing komunal dan pelatihan serta penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Pulang Pisau.
“Untuk memastikan ketersediaan pakan kambing, PLN juga memberikan bantuan berupa penanaman pakan ternak kambing, sehingga petani tidak kesulitan mencari pakan, apapun musimnya,” pungkasnya. (kom/hms/b17/aza)