Jumat, Juli 5, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Alternatif Solusi Maraknya Pinjol Ilegal

PALANGKA RAYA – Kunjungan Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ir Edy Setiadi MSc yang juga sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat berkunjung ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah mendapat sambutan dari jajaran Pengurus Wilayah MES Kalteng.

Bertempat di Hotel Swiss Bel Danum, Palangka Raya, pihak MES Kalteng yang dihadiri oleh Ketua l, Hj Norhani SSos MAP, Sekretaris Umum, H. Heru Hidayat ST, Ketua Departemen Humas dan Media, Mohammad Ismail SE dan kesekretariatan, Dedy Irawan SH.

Sementara Edy yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) MES Pusat didampingi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Rihando dan Deputi Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Yudo Herlambang.

Pada kesempatan tersebut, Edy menyampaikan bahwa perkembangan MES dan ekonomi syariah semakin optimis dan diterima banyak kalangan. Hal ini dengan semakin banyak pihak bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk kehadiran MES di 15 Negara saat ini. 

Baca Juga :  Terapkan Prinsip Syariah dalam Kehidupan

Ekonomi syariah sebagai sebuah sistem pun banyak di adopsi bank-bank konvensional nasional maupun bank-bank daerah. Ada yang dengan membuat unit usaha syariah. Ada pula yang melakukan konversi yakni mengubah dari bank konvensional ke bank syariah.

Edy berpesan agar terus membangun sinergi dengan berbagai pihak dan termasuk dengan MES di Provinsi lainnya untuk saling mendukungan program dan kontribusi MES di masyarakat.

“Mendorong agar Unit Usaha Syariah, Koperasi Syariah, Bank Wakaf, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) bisa tumbuh di Kalimantan Tengah sehingga menjadi bagian dari solusi riil di masyarakat dalam mengatasi permodalan dan beredarnya pinjaman online yang saat ini marak, ilegal dan membuat sebagian masyarakat terbebani,” ungkap Edy.

Baca Juga :  Penduduk Miskin Kalteng Bertambah

Hal senanda dengan Edy, dalam kesempatan tersebut Heru menyampaikan sangat mendukung terobosan tersebut dan menjadi masukan berharga yang harus dilakukan di Kalimantan Tengah serta kesiapannya untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya menerapkan sistem ekonomi syariah di masyarakat.

Sementara itu, Rihando memyampaikan bahwa Bank Indonesia sangat mendukung keberadaan dan program MES Kalteng dan terus berupaya untuk melakukan terobosan dan kolaborasi terutama dalam literasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah.

“Banyak kelebihan d yang didapat oleh bank-bank yang menggunakan sistem syariah dalam pelayanannya yang tak bisa dilakukan bank-bank konvensional. Bank-bank syariah melakukan jual beli dan  gadai,” ujar Rihando.

Sebagai sebuah sistem, ekonomi syariah ini bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang agama.  Ada sejumlah bank-bank syariah yang justru dipimpin oleh bukan Muslim.  (sma)

PALANGKA RAYA – Kunjungan Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ir Edy Setiadi MSc yang juga sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat berkunjung ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah mendapat sambutan dari jajaran Pengurus Wilayah MES Kalteng.

Bertempat di Hotel Swiss Bel Danum, Palangka Raya, pihak MES Kalteng yang dihadiri oleh Ketua l, Hj Norhani SSos MAP, Sekretaris Umum, H. Heru Hidayat ST, Ketua Departemen Humas dan Media, Mohammad Ismail SE dan kesekretariatan, Dedy Irawan SH.

Sementara Edy yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) MES Pusat didampingi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Rihando dan Deputi Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Yudo Herlambang.

Pada kesempatan tersebut, Edy menyampaikan bahwa perkembangan MES dan ekonomi syariah semakin optimis dan diterima banyak kalangan. Hal ini dengan semakin banyak pihak bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk kehadiran MES di 15 Negara saat ini. 

Baca Juga :  Terapkan Prinsip Syariah dalam Kehidupan

Ekonomi syariah sebagai sebuah sistem pun banyak di adopsi bank-bank konvensional nasional maupun bank-bank daerah. Ada yang dengan membuat unit usaha syariah. Ada pula yang melakukan konversi yakni mengubah dari bank konvensional ke bank syariah.

Edy berpesan agar terus membangun sinergi dengan berbagai pihak dan termasuk dengan MES di Provinsi lainnya untuk saling mendukungan program dan kontribusi MES di masyarakat.

“Mendorong agar Unit Usaha Syariah, Koperasi Syariah, Bank Wakaf, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) bisa tumbuh di Kalimantan Tengah sehingga menjadi bagian dari solusi riil di masyarakat dalam mengatasi permodalan dan beredarnya pinjaman online yang saat ini marak, ilegal dan membuat sebagian masyarakat terbebani,” ungkap Edy.

Baca Juga :  Penduduk Miskin Kalteng Bertambah

Hal senanda dengan Edy, dalam kesempatan tersebut Heru menyampaikan sangat mendukung terobosan tersebut dan menjadi masukan berharga yang harus dilakukan di Kalimantan Tengah serta kesiapannya untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya menerapkan sistem ekonomi syariah di masyarakat.

Sementara itu, Rihando memyampaikan bahwa Bank Indonesia sangat mendukung keberadaan dan program MES Kalteng dan terus berupaya untuk melakukan terobosan dan kolaborasi terutama dalam literasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah.

“Banyak kelebihan d yang didapat oleh bank-bank yang menggunakan sistem syariah dalam pelayanannya yang tak bisa dilakukan bank-bank konvensional. Bank-bank syariah melakukan jual beli dan  gadai,” ujar Rihando.

Sebagai sebuah sistem, ekonomi syariah ini bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang agama.  Ada sejumlah bank-bank syariah yang justru dipimpin oleh bukan Muslim.  (sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/