PALANGKA RAYA – Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalteng Hari Utomo menyampaikan kinerja APBN di Kalteng sampai 31 Agustus lalu, bahwa perekonomian di Kalteng melanjutkan tren laju positif pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022. Kenaikan pendapatan APBN baik dari sisi perpajakan maupun bea keluar serta penerimaan PNBP yang dibarengi dengan naiknya belanja APBN dan APBD, menjadi tanda laju pertumbuhan ekonomi.
Dikatakan Hari, kinerja APBN hingga akhir Agustus 2022, realisasi pendapatan APBN mencapai Rp5.850,1 M atau naik Rp2.027,9 M (53 persen, yoy).
Kontributor utama atas tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan PPh naik sebesar Rp988,8 M (59,4 persen, yoy) dan bea keluar naik sebesar Rp444,9 M (137,1 persen, yoy).
Pada penerimaan PPN mengalami pertumbuhan Rp329,7M (24,1 persen, yoy) akibat tingginya harga komoditas barang yang disertai dengan penerapan tarif PPN 11 persen. Peningkatan bea keluar masih didominasi oleh komoditas kelapa sawit (CPO).
Untuk ealisasi PNBP hingga Agustus 2022 mencapai Rp330,6 M atau naik Rp110 M (49,9 persen, yoy). Pada pendapatan BLU mencapai Rp48,1M naik 37,8 persen (yoy).
“Pada sisi lain, kinerja belanja APBN turun Rp1.086 M (-7,3 persen, yoy), utamanya disebabkan oleh penurunan alokasi APBN sebesar Rp5.442 M (19,4 persen, yoy) hingga Agustus 2022,” katanya saat menyampaikan pres rilis.
Diungkapkannya, realisasi belanja transfer ke daerah dan DD mencapai Rp10.074 M (59,7 persen) turun -1,1 persen (yoy), dengan kontribusi penurunan terbesar terdapat pada DBH turun Rp391,5 M (- 32,2 persen, yoy). Sedangkan untuk penyaluran DAK Fisik tumbuh 12,9 persen (yoy), yang didorong oleh optimalnya pendaftaran kontrak dan penyaluran tahap I. Sedangkan penyaluran DD mencapai Rp731 M (60,7 persen) tumbuh 11,8 persen (yoy), dengan alokasi tahap I dan BLT Tw I telah 100 persen tersalur.
“September, realisasi belanja diperkirakan akan mengalami kenaikan signifikan disebabkan mulai memasuki periode empat bulan akhir, sejumlah kontrak jatuh tempo budaya mulai mengoptimalkan sisa alokasi anggaran dan adanya kenaikan harga barang untuk kegiatan pemerintah sebagai dampak inflasi,” ungkapnya.
Berkenaan realisasi pendapatan APBD Kalteng hingga 31 Agustus 2022 Rp13.107,9 M didominasi oleh pendapatan dana transfer pusat Rp10.074,4 M (76,9 persen). Realisasi belanja APBD Kalteng hingga 31 Agustus 2022 mencapai Rp10.838,6 M.
“Pemda harus akselerasi kegiatan dan pengadaan barang/jasa untuk mempercepat kemanfaaatan output dan menghindari pengendapan dana APBD terlalu lama dan mempercepat pemenuhan dan penyampaian syarat penyaluran TKDD,” jelasnya. (abw/kom/b5/uut)