Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Cegah Karhutla, GAPKI Kalteng Jalin Kolaborasi dengan Sejumlah Lembaga

PALANGKA RAYA – Dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah yang berpotensi rentan, dilakukan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Kalteng.

Dalam hal ini melibatkan sejumlah lembaga strategis seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng, KLHK, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan ISPO, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng Suto Suwahyo mengungkapkan, GAPKI turut serta dalam upaya pencegahan Karhutla.

Salah satu bentuk keterlibatannya adalah dengan berkolaborasi dalam TMC bersama KLHK, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta pihak terkait lainnya.

Baca Juga :  TVS Motor Hadir di Palangka Raya

“Kolaborasi bertujuan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bumi Tambun Bungai,” ujar Suto Suwahyo, Selasa (29/8/2023).

Suto Suwahyo menjelaskan, GAPKI berperan untuk membiayai kegiatan TMC selama enam hari. “Upaya TMC difokuskan di wilayah-wilayah yang rentan terjadi kebakaran. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya Karhutla yang seringkali membahayakan lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut Suto Suwahyo menerangkan, selain terlibat dalam TMC, perusahaan perkebunan yang tergabung dalam GAPKI Cabang Kalteng juga secara aktif melakukan patroli di sekitar kebun-kebun.

“Mereka telah menyiapkan personel dan peralatan guna merespons dengan cepat jika ada laporan tentang kebakaran lahan. Langkah ini menunjukkan kesiapan dan tanggungjawab GAPKI dalam menjaga kelestarian lingkungan serta keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Suto Suwahyo mengharapkan, agar kejadian kabut asap yang menghantam pada 2015 tidak terulang kembali. Dampak ekonomi dari kejadian tersebut sangatlah besar bagi Kalteng, di mana sektor penerbangan lumpuh dan ekonomi juga merosot akibat kabut asap yang mencekam.

Baca Juga :  Buang Sampah Sembarangan,14 Warga Sidang Tipiring

“Kolaborasi yang dilakukan oleh GAPKI Pusat dengan GAPKI Cabang Kalteng bersama KLHK, BRIN, BMKG, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dari risiko Karhutla serta dampak-dampak negatif yang mungkin timbul akibatnya,” tandasnya. (kom/tur/b7/aza)

PALANGKA RAYA – Dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah yang berpotensi rentan, dilakukan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Kalteng.

Dalam hal ini melibatkan sejumlah lembaga strategis seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng, KLHK, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan ISPO, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng Suto Suwahyo mengungkapkan, GAPKI turut serta dalam upaya pencegahan Karhutla.

Salah satu bentuk keterlibatannya adalah dengan berkolaborasi dalam TMC bersama KLHK, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta pihak terkait lainnya.

Baca Juga :  TVS Motor Hadir di Palangka Raya

“Kolaborasi bertujuan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bumi Tambun Bungai,” ujar Suto Suwahyo, Selasa (29/8/2023).

Suto Suwahyo menjelaskan, GAPKI berperan untuk membiayai kegiatan TMC selama enam hari. “Upaya TMC difokuskan di wilayah-wilayah yang rentan terjadi kebakaran. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya Karhutla yang seringkali membahayakan lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut Suto Suwahyo menerangkan, selain terlibat dalam TMC, perusahaan perkebunan yang tergabung dalam GAPKI Cabang Kalteng juga secara aktif melakukan patroli di sekitar kebun-kebun.

“Mereka telah menyiapkan personel dan peralatan guna merespons dengan cepat jika ada laporan tentang kebakaran lahan. Langkah ini menunjukkan kesiapan dan tanggungjawab GAPKI dalam menjaga kelestarian lingkungan serta keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Suto Suwahyo mengharapkan, agar kejadian kabut asap yang menghantam pada 2015 tidak terulang kembali. Dampak ekonomi dari kejadian tersebut sangatlah besar bagi Kalteng, di mana sektor penerbangan lumpuh dan ekonomi juga merosot akibat kabut asap yang mencekam.

Baca Juga :  Buang Sampah Sembarangan,14 Warga Sidang Tipiring

“Kolaborasi yang dilakukan oleh GAPKI Pusat dengan GAPKI Cabang Kalteng bersama KLHK, BRIN, BMKG, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dari risiko Karhutla serta dampak-dampak negatif yang mungkin timbul akibatnya,” tandasnya. (kom/tur/b7/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/