Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk tujuan itu BPPSDMP akan mengerahkan penyuluh. Menurutnya, penyuluh berperan penting pada korporasi petani di food estate. Pertama, untuk input sumber daya. Meliputi budaya kerja/etos, pengetahuan, komoditas, dan sarana prasarana. Kedua, dalam kaitan penetapan model bisnis, membangun lembaga dan legalitas, menumbuhkan tata kelola lembaga, dan menjalankan proses bisnis. Ketiga, melaksanakan output promosi mencakup kemitraan, modal, dan investasi.
“Penyuluh juga berperan mendukung akses petani ke pasar-pasar sehingga ada peningkatan nilai tambah hasil produksi menjadi produk olahan, bukan bahan mentah yang selama ini tidak banyak mendatangkan laba bagi petani,” katanya.
Pengembangan pertanian di wilayah food estate dilakukan melalui teknologi modern yang sudah ada. Pada kawasan pengembangan food estate akan dibangun model bisnis korporasi. Pengembangan kawasan food estate ini dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif guna meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP). (abw/ce/ala)