PALANGKA RAYA – Pernah dihukum penjara karena terlibat dalam kasus peredaran gelap Narkotika jenis sabu, tidak membuat jera bagi seorang warga kota Palangka Raya bernama Hasan alias Hamsani untuk mengulang kembali perbuatan kejahatannya itu. Gara gara termakan bujukan dari seorang temannya yang meminta ditemani mengambil paket sabu membuat Hasan kembali terlibat perkara hukum.
Barang bukti berupa sebelas paket sabu dengan total berat bersih 47,93 gram yang ditemukan pada diri Hasan saat ditangkap menjadi bukti kuat bagi majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman kepada pria yang diketahui tinggal di jalan G. Obos VII ini. Akhirnya Hasan pun harus rela saat hakim memutuskan menjatuhkan hukuman penjara selama 8 tahun. Hukuman penjara bagi Hasan dibacakan hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Palangka Raya, Senin (16/6/2025).
Majelis hakim yang diketuai hakim Benyamin, SH dalam putusan akhir menyatakan terdakwa Hasan secara sah terbukti bersalah memiliki dan menguasai narkotika golongan I bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 (lima) gram yaitu 11 (sebelas) paket serbuk kristal sabu dengan berat bersih seberat 47,93 gram.
Perbuatan terdakwa tersebut disebut majelis hakim yang beranggotakan anggota majelis Nguli Liwar Ngabani Awang, SH dan H. Muhammad Riva Reza telah terbukti melanggar pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
“Mengadili, menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Hamsani alias Hasan dengan pidana penjara selama delapan tahun dan pidana denda sebesar Rp 1 Miliar dengan subsider kurungan selama dua bulan,” demikian bunyi putusan yang dibacakan hakim Benyamin.
Hukuman yang dijatuhkan hakim kepada Hasan ini lebih rendah dari tuntutan hukuman yang diajukan pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Palangka Raya.
Jaksa Yayuk Dewiati, SH dalam nota tuntutan nya diketahui menuntut agar Hasan dihukum penjara selama sepuluh tahun.
Mendengar vonis hukuman yang diberikan oleh majelis hakim lebih ringan dua tahun dari tuntutan jaksa,hasan sendiri yang dalam sidang ini di temani penasehat hukum nya Ifik Harianto,SH langsung menyatakan sikap dirinya bersedia menerima hukuman tersebut.
“Saya terima pak,” kata Hasan menyatakan sikapnya ketika menjawab pertanyaan dari hakim Benyamin .
“Kalau Jaksa bagaimana?” tanya Hakim saat beralih meminta pernyataan sikap dari JPU Yayuk Dewiati yang juga hadir diruang sidang tersebut.
“Kami pikir-pikir yang mulia,” kata JPU.
Ketua majelis hakim pun menyatakan pengadilan memberikan waktu selama tujuh hari kepada JPU untuk mempertimbangkan menerima atau mengajukan banding terhadap putusan prrkara tersebut. (sja/ala)