Minggu, Juni 15, 2025
25.2 C
Palangkaraya

Gladi Posko Eksternal Pulau Hanaut: Satukan Persepsi Cegah Karhutla di Kotim

 

SAMPIT-Pemangku kepentingan di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar Gladi Posko Eksternal Zona Pulau Hanaut, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Pos Barat PT Rimba Makmur Utama (RMU), Desa Hantipan. Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait. Kepala PT RMU Zona Pulau Hanaut, Andi Angga Kusuma, membuka acara dengan sambutan, disusul oleh Camat Pulau Hanaut, H Dedi Purwanto, yang turut memberikan pengarahan.

Adapun narasumber yang hadir berasal dari BPBD Kotim, BMKG Kotim, Polsek Pulau Hanaut, PT RMU, hingga Koramil 1015/01 Samuda.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, melalui Kapolsek Pulau Hanaut Iptu Purwono, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam upaya pencegahan karhutla.

Baca Juga : 
Sebagai Bentuk Kesiapan Satgas

“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, namun bagian dari penguatan koordinasi, pemahaman bersama, dan pembentukan strategi terpadu dalam pengelolaan risiko karhutla,” ujarnya.

Kegiatan gladi posko kemudian dilanjutkan dengan simulasi penggunaan alat pemadam kebakaran. Peserta diberi kesempatan mempraktikkan teknik pemadaman awal, sebagai bekal saat menghadapi kejadian kebakaran di lapangan.

Gladi posko ini merupakan bagian dari upaya menyusun strategi pencegahan karhutla yang mengedepankan pengelolaan risiko berbasis data dan teknologi.

Strategi ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat lokal, dunia usaha, hingga lembaga swadaya masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kita harapkan terbangun pemahaman dan langkah yang seirama di tingkat forkopimcam. Tidak ada lagi perbedaan pandangan dalam penanganan pencegahan dan penanggulangan karhutla,” kata Purwono.

Baca Juga : 
TN Sebangau dan BNF Evaluasi Penanganan Karhutla, Susun Strategi untuk 2024

Dengan kesamaan persepsi dan penguatan kolaborasi lintas sektor, diharapkan potensi karhutla di wilayah Pulau Hanaut dapat diminimalkan, serta menciptakan sistem penanganan yang lebih responsif, efektif, dan terintegrasi.(ram)

 

 

SAMPIT-Pemangku kepentingan di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar Gladi Posko Eksternal Zona Pulau Hanaut, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Pos Barat PT Rimba Makmur Utama (RMU), Desa Hantipan. Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait. Kepala PT RMU Zona Pulau Hanaut, Andi Angga Kusuma, membuka acara dengan sambutan, disusul oleh Camat Pulau Hanaut, H Dedi Purwanto, yang turut memberikan pengarahan.

Adapun narasumber yang hadir berasal dari BPBD Kotim, BMKG Kotim, Polsek Pulau Hanaut, PT RMU, hingga Koramil 1015/01 Samuda.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, melalui Kapolsek Pulau Hanaut Iptu Purwono, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam upaya pencegahan karhutla.

Baca Juga : 
Sebagai Bentuk Kesiapan Satgas

“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, namun bagian dari penguatan koordinasi, pemahaman bersama, dan pembentukan strategi terpadu dalam pengelolaan risiko karhutla,” ujarnya.

Kegiatan gladi posko kemudian dilanjutkan dengan simulasi penggunaan alat pemadam kebakaran. Peserta diberi kesempatan mempraktikkan teknik pemadaman awal, sebagai bekal saat menghadapi kejadian kebakaran di lapangan.

Gladi posko ini merupakan bagian dari upaya menyusun strategi pencegahan karhutla yang mengedepankan pengelolaan risiko berbasis data dan teknologi.

Strategi ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat lokal, dunia usaha, hingga lembaga swadaya masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kita harapkan terbangun pemahaman dan langkah yang seirama di tingkat forkopimcam. Tidak ada lagi perbedaan pandangan dalam penanganan pencegahan dan penanggulangan karhutla,” kata Purwono.

Baca Juga : 
TN Sebangau dan BNF Evaluasi Penanganan Karhutla, Susun Strategi untuk 2024

Dengan kesamaan persepsi dan penguatan kolaborasi lintas sektor, diharapkan potensi karhutla di wilayah Pulau Hanaut dapat diminimalkan, serta menciptakan sistem penanganan yang lebih responsif, efektif, dan terintegrasi.(ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/