Jumat, Mei 17, 2024
25.7 C
Palangkaraya

Maksimalkan Sentra Produksi Padi demi Kendalikan Inflasi

PALANGKA RAYA-Pertanian merupakan salah satu sektor vital sebab berperan penting sebagai penopang utama ketahanan pangan daerah. Terutama bagi ketersediaan beras sebagai komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya memaksimalkan lokasi sentra produksi padi pada kawasan lumbung pangan (food estate) di Pulang Pisau dan Kapuas demi mengendalikan laju inflasi bahan pokok di Kalteng.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo menjelaskan, pangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap penduduk. Seiring dengan pertambahan penduduk, mutlak diikuti dengan peningkatan produksi pangan terutama beras. Dalam rangka meningkatkan produksi beras berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, khususnya di kawasan sentra pengembangan padi seperti Desa Belanti Siam sebagai bagian kawasan food estate Kalteng.

“Metode pertanian modern pun diterapkan mulai dari proses produksi, panen, pascapanen, pengolahan, hingga produk siap dijual,” kata Edy saat membacakan sambutan gubernur di sela-sela tinjauan ke lokasi food estate Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (19/8).

Baca Juga :  Muncul Titik Api, Kapolres Barsel ke Lokasi Karhutla di Jenamas

Untuk mendukung program food estate, lanjut Edy, segala sarana dan prasarana seperti alat-alat pertanian, infrastruktur, perbankan, dan sarana penunjang lainnya telah disiapkan oleh pemerintah. Namun, lanjutnya, pembangunan Rice to Rice (RtR) yang berfungsi sebagai tempat produksi pengolahan beras asalan menjadi beras premium yang direncanakan dapat terealisasi tahun 2023 ini ditunda ke tahun 2024, karena keharusan dilakukannya kajian kelayakan serta alasan teknis lainnya.

Edy menambahkan, dukungan terhadap program food estate lainnya yaitu penanaman padi varietas IR 42/PB-42 yang merupakan varietas unggul dengan tekstur beras pera atau karau.

“Kegiatan pemanenan padi ini berupaya untuk melakukan penanganan inflasi daerah Kalteng yang salah satunya dari harga beras pera atau karau sangat mahal. Varietas IR 42/PB-42 merupakan varietas unggul baru yang berumur pendek dengan produktivitas cukup tinggi,” tambahnya.

Mewakili Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Edy mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada dinas terkait dan petani di kawasan sentra produksi padi food estate yang merupakan garda terdepan pewujud ketahanan pangan di Bumi Tambun Bungai.

Baca Juga :  Perlu Komitmen Tangani Stunting

“Saya juga berterima kasih kepada berbagai pihak, baik petugas lapangan dan seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani atas dukungan pelaksanaan berbagai program dan kegiatan sehingga padi varietas IR 42/PB 42 saat ini dapat kita panen. Ke depan saya berharap potensi pertanian yang kita miliki dapat lebih dikembangkan kedepannya,” tuturnya.

 

Menurut Edy, Provinsi Kalteng terus diupayakan agar menjadi penyangga lumbung pangan nasional sehingga mampu memenuhi kedaulatan pangan terutama produksi beras nasional. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga terus mengharapkan bantuan dan dukungan dari semua pihak untuk mendukung proyek ini.

“Saya mengajak pada seluruh lapisan masyarakat khusus segenap petani untuk bahu-membahu membangun Kalteng yang kita cintai ini sehingga betul-betul berkah untuk Indonesia,” ucapnya. (dan/ans)

PALANGKA RAYA-Pertanian merupakan salah satu sektor vital sebab berperan penting sebagai penopang utama ketahanan pangan daerah. Terutama bagi ketersediaan beras sebagai komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya memaksimalkan lokasi sentra produksi padi pada kawasan lumbung pangan (food estate) di Pulang Pisau dan Kapuas demi mengendalikan laju inflasi bahan pokok di Kalteng.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo menjelaskan, pangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap penduduk. Seiring dengan pertambahan penduduk, mutlak diikuti dengan peningkatan produksi pangan terutama beras. Dalam rangka meningkatkan produksi beras berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, khususnya di kawasan sentra pengembangan padi seperti Desa Belanti Siam sebagai bagian kawasan food estate Kalteng.

“Metode pertanian modern pun diterapkan mulai dari proses produksi, panen, pascapanen, pengolahan, hingga produk siap dijual,” kata Edy saat membacakan sambutan gubernur di sela-sela tinjauan ke lokasi food estate Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (19/8).

Baca Juga :  Muncul Titik Api, Kapolres Barsel ke Lokasi Karhutla di Jenamas

Untuk mendukung program food estate, lanjut Edy, segala sarana dan prasarana seperti alat-alat pertanian, infrastruktur, perbankan, dan sarana penunjang lainnya telah disiapkan oleh pemerintah. Namun, lanjutnya, pembangunan Rice to Rice (RtR) yang berfungsi sebagai tempat produksi pengolahan beras asalan menjadi beras premium yang direncanakan dapat terealisasi tahun 2023 ini ditunda ke tahun 2024, karena keharusan dilakukannya kajian kelayakan serta alasan teknis lainnya.

Edy menambahkan, dukungan terhadap program food estate lainnya yaitu penanaman padi varietas IR 42/PB-42 yang merupakan varietas unggul dengan tekstur beras pera atau karau.

“Kegiatan pemanenan padi ini berupaya untuk melakukan penanganan inflasi daerah Kalteng yang salah satunya dari harga beras pera atau karau sangat mahal. Varietas IR 42/PB-42 merupakan varietas unggul baru yang berumur pendek dengan produktivitas cukup tinggi,” tambahnya.

Mewakili Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Edy mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada dinas terkait dan petani di kawasan sentra produksi padi food estate yang merupakan garda terdepan pewujud ketahanan pangan di Bumi Tambun Bungai.

Baca Juga :  Perlu Komitmen Tangani Stunting

“Saya juga berterima kasih kepada berbagai pihak, baik petugas lapangan dan seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani atas dukungan pelaksanaan berbagai program dan kegiatan sehingga padi varietas IR 42/PB 42 saat ini dapat kita panen. Ke depan saya berharap potensi pertanian yang kita miliki dapat lebih dikembangkan kedepannya,” tuturnya.

 

Menurut Edy, Provinsi Kalteng terus diupayakan agar menjadi penyangga lumbung pangan nasional sehingga mampu memenuhi kedaulatan pangan terutama produksi beras nasional. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga terus mengharapkan bantuan dan dukungan dari semua pihak untuk mendukung proyek ini.

“Saya mengajak pada seluruh lapisan masyarakat khusus segenap petani untuk bahu-membahu membangun Kalteng yang kita cintai ini sehingga betul-betul berkah untuk Indonesia,” ucapnya. (dan/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/