SAMPIT – Pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) periode 2025–2027 mulai memunculkan figur-figur potensial.
Salah satu yang paling disorot adalah Rusliadi, wartawan Kalteng Pos, yang resmi menyatakan diri maju sebagai bakal calon ketua.
Sosok Rusliadi, wartawan dari Kalteng Pos, menjadi perhatian utama rekan-rekan PWI dalam bursa pencalonan.
Dengan latar belakang kuat di lapangan dan pengalaman, pria yang akrab dipanggil Rusli resmi mengambil berrkas pendaftaran di Sekretariat PWI Kotim, Jalan Ahmad Yani No. 17 Sampit, pada Selasa (8/4/2025).
Dikenal sebagai jurnalis, tetapi juga aktif memperjuangkan ruang gerak rekan-rekannya, Rusliadi membawa visi PWI yang lebih inklusif, membumi, dan relevan dengan kebutuhan para wartawan.
“Saya maju bukan karena ambisi jabatan, tapi karena dorongan hati untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan di tubuh PWI. Organisasi ini harus bisa menjadi rumah yang nyaman dan hadir dalam keseharian wartawan, terutama mereka yang bekerja keras di lapangan,” ujarnya.
Ia menjadi satu dari tiga kandidat yang telah mengambil formulir, bersama dengan Pujo Darmanto (Mentaya Net) dan Dody Rafliansyah (Mata Kalteng).
Namun, gaya komunikasi Rusliadi yang lugas, penuh empati, dan apa adanya, membuatnya tampil berbeda di mata banyak pihak.
Bagi Rusliadi, menjadi pemimpin di organisasi kewartawanan bukan soal posisi atau nama besar.
Melainkan tentang tanggung jawab moral untuk mendengar, melayani, dan memperjuangkan kepentingan bersama. Ia menegaskan pentingnya regenerasi, pelatihan berkelanjutan, dan pembelaan terhadap jurnalis yang menghadapi masalah di lapangan.
“PWI tidak boleh hanya hadir dalam seremoni atau perayaan. Kita harus aktif memperkuat kompetensi anggota, menciptakan ruang diskusi, serta cepat tanggap ketika ada rekan yang menghadapi persoalan hukum atau intimidasi dalam menjalankan tugasnya,” tegasnya.
Dengan gaya kepemimpinan yang merakyat dan sikap konsisten membela kepentingan anggota,Rusli tampil sebagai figur pembeda di tengah dinamika organisasi.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak membawa janji manis, tetapi tekad kuat untuk hadir bersama anggota, mendengar aspirasi, dan bekerja dengan hati.
“Saya tidak datang membawa janji-janji besar. Tapi saya siap hadir, mendengar, dan bekerja. Karena bagi saya, PWI bukan sekadar nama. ini soal tanggung jawab dan pengabdian,” tegasnya.
Selain Rusliadi, dua nama lain juga telah mengambil formulir, yaitu Pujo Darmanto dari Mentaya Net (UKW Utama) dan Dody Rafliansyah dari Mata Kalteng (UKW Madya). Ketua Panitia Konferensi PWI Kotim, Tono Triyanto, membenarkan bahwa ketiganya mengambil formulir satu hari sebelum masa pendaftaran resmi dibuka.
“Betul, mereka bertiga mengambil formulir dan berkas pada Selasa kemarin. Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi anggota aktif untuk ikut berpartisipasi,” ujar Tono.
Tahapan Konferensi PWI Kotim sendiri telah berjalan sejak Januari 2025, dengan verifikasi daftar pemilih dan pendaftaran calon akan berlangsung hingga 14 April. Verifikasi berkas dilakukan pada 15 April, penetapan calon pada 16 April, dan konferensi puncaknya digelar 14 Mei 2025. Saat ini, 49 anggota dengan kartu keanggotaan aktif tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).(mif)