PALANGKA RAYA- Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran SIKom terus melakukan kunjungan ke sejumlah pihak, guna memperkuat kerjasama dalam membangun Kalteng yang semakin Berkah lagi.
Ketika melakukan kunjungan ke RSUD dr Doris Sylvanus, gubernur berjanji untuk menindaklanjuti rencana pembukaan program pendidikan dokter spesialis di Bumi Tambun Bungai, yang sebelumnya telah dibahas bersama Rektor Universitas Palangka Raya Prof Salampak, Rabu (12/3).
Agustiar menegaskan pentingnya membuka akses pendidikan dokter spesialis di wilayahnya. Sebab selama ini, calon dokter spesialis dari Kalteng harus menempuh pendidikan di luar provinsi, yang dinilai kurang efisien dan memberatkan secara finansial.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi berinisiatif untuk menggandeng RSUD Doris Sylvanus, RSUP Hasan Sadikin Bandung, serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan Universitas Palangka Raya.
“Kami ingin memastikan bahwa pemuda-pemudi Kalteng tidak perlu lagi merantau jauh hanya untuk menimba ilmu kedokteran spesialis. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan,” tegasnya.
Gubernur meninjau aula Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi RSUD Doris Sylvanus dimana ruangan tersebut dinilai potensial untuk dijadikan tempat pembelajaran. Meski saat ini masih difungsikan sebagai gudang sementara.
“Aula ini memiliki kapasitas yang cukup luas dan cocok untuk dijadikan ruang kuliah. Kami akan segera melakukan penataan ulang agar dapat digunakan untuk program pendidikan dokter spesialis,” jelas Agustiar.
Ditambahkan Agustiar bahwa Universitas Palangka Raya telah mengajukan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk mendukung program ini. Dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya komitmen kerja sama dengan Universitas Padjajaran serta perbaikan dan penataan aula di RSUD Doris Sylvanus.
“Anggaran ini merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan pendidikan dan kesehatan di Kalimantan Tengah. Kami berharap program ini dapat segera terealisasi,” tambah Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng tersebut.
Agustiar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan rumah sakit. Program pendidikan dokter spesialis ini dapat menjadi solusi bagi kekurangan tenaga medis spesialis di Kalteng sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Ini adalah langkah awal yang penting. Kami akan terus memantau perkembangan program ini agar dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kalteng,” tambahnya lagi.
Sementara itu Plt Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul menyatakan kesiapannya untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan. Harapannya dengan adanya program ini, rumah sakit Doris tidak hanya menjadi pusat layanan kesehatan, tetapi juga pusat pendidikan kedokteran yang berkualitas.
“Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa segala kebutuhan program ini terpenuhi,” ucapnya.
Suyuti juga menyambut baik inisiatif pemerintah provinsi ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama dengan Universitas Padjajaran dan RSUP Hasan Sadikin akan menjadi langkah strategis untuk memastikan kualitas pendidikan dokter spesialis di Kalimantan Tengah.
“Kami siap mendukung penuh program ini. Dengan adanya kerja sama ini, kami yakin dapat menghasilkan dokter-dokter spesialis yang kompeten dan siap melayani masyarakat,” tutupnya. (*ren/nue)
Siapkan Ruang Pendidikan Dokter Spesialis

PALANGKA RAYA- Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran SIKom terus melakukan kunjungan ke sejumlah pihak, guna memperkuat kerjasama dalam membangun Kalteng yang semakin Berkah lagi.
Ketika melakukan kunjungan ke RSUD dr Doris Sylvanus, gubernur berjanji untuk menindaklanjuti rencana pembukaan program pendidikan dokter spesialis di Bumi Tambun Bungai, yang sebelumnya telah dibahas bersama Rektor Universitas Palangka Raya Prof Salampak, Rabu (12/3).
Agustiar menegaskan pentingnya membuka akses pendidikan dokter spesialis di wilayahnya. Sebab selama ini, calon dokter spesialis dari Kalteng harus menempuh pendidikan di luar provinsi, yang dinilai kurang efisien dan memberatkan secara finansial.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi berinisiatif untuk menggandeng RSUD Doris Sylvanus, RSUP Hasan Sadikin Bandung, serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan Universitas Palangka Raya.
“Kami ingin memastikan bahwa pemuda-pemudi Kalteng tidak perlu lagi merantau jauh hanya untuk menimba ilmu kedokteran spesialis. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan,” tegasnya.
Gubernur meninjau aula Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi RSUD Doris Sylvanus dimana ruangan tersebut dinilai potensial untuk dijadikan tempat pembelajaran. Meski saat ini masih difungsikan sebagai gudang sementara.
“Aula ini memiliki kapasitas yang cukup luas dan cocok untuk dijadikan ruang kuliah. Kami akan segera melakukan penataan ulang agar dapat digunakan untuk program pendidikan dokter spesialis,” jelas Agustiar.
Ditambahkan Agustiar bahwa Universitas Palangka Raya telah mengajukan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk mendukung program ini. Dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya komitmen kerja sama dengan Universitas Padjajaran serta perbaikan dan penataan aula di RSUD Doris Sylvanus.
“Anggaran ini merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan pendidikan dan kesehatan di Kalimantan Tengah. Kami berharap program ini dapat segera terealisasi,” tambah Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng tersebut.
Agustiar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan rumah sakit. Program pendidikan dokter spesialis ini dapat menjadi solusi bagi kekurangan tenaga medis spesialis di Kalteng sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Ini adalah langkah awal yang penting. Kami akan terus memantau perkembangan program ini agar dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kalteng,” tambahnya lagi.
Sementara itu Plt Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul menyatakan kesiapannya untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan. Harapannya dengan adanya program ini, rumah sakit Doris tidak hanya menjadi pusat layanan kesehatan, tetapi juga pusat pendidikan kedokteran yang berkualitas.
“Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa segala kebutuhan program ini terpenuhi,” ucapnya.
Suyuti juga menyambut baik inisiatif pemerintah provinsi ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama dengan Universitas Padjajaran dan RSUP Hasan Sadikin akan menjadi langkah strategis untuk memastikan kualitas pendidikan dokter spesialis di Kalimantan Tengah.
“Kami siap mendukung penuh program ini. Dengan adanya kerja sama ini, kami yakin dapat menghasilkan dokter-dokter spesialis yang kompeten dan siap melayani masyarakat,” tutupnya. (*ren/nue)