Ia juga sangat mengapresiasi tindakan polisi yang langsung tanggap atas kejadian tersebut dan langsung melakukan penyegelan toko miras itu, Tindakan tersebut diharapkan mampu meredam emosi warga karena sempat beredar kabar sejumlah tokoh agama bersiap turun ke jalan untuk mendesak aparat lebih serius memberantas peredaran miras di Kabupaten Kotim ini.
“Masyarakat selama ini apatis karena para pelaku penuh minuman keras seolah-olah tidak tersentuh hukum, begitu meraka menyaksikan video seorang laki-laki yang diduga bos miras seolah tanpa rasa takut terus berdebat dan membentak-bentak Wakil Bupati Irawati, hal ini lah yang membuat mereka sangat geram terhadap tindakan itu,” kata Rudianur.
Ia juga mengatakan maraknya peredaran minuman keras sudah tidak menjadi rahasia umum lagi, hal ini lah yang terus membuat resah masyarakat, terlebih tempat penjualannya berada dekat permukiman, dan di tegah kota, tapi sangat di sayangkan belum ada tindakan tegas aparat sehingga aktivitas ilegal itu terus berlangsung.
“Maka dari itu kami meminta penegak hukum memberikan sanksi berat agar menimbulkan efek jera. Ini juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Dan kami juga sangat mendukung langkah pemerintah daerah dan kepolisian untuk memberantas peredaran minuman keras, maupun barang haram lainnya,” tutupnya. (bah/ans).