Rabu, Mei 14, 2025
26.4 C
Palangkaraya

Mau Anak Sehat dan Bugar? Yuk Cegah Stunting Sejak Awal Kehamilan

PENCEGAHAN stunting dapat dimulai sejak janin masih berada dalam kandungan.

Selain itu, upaya untuk menghentikan rantai stunting pada generasi mendatang juga dapat dilakukan sejak masa remaja, terutama pada remaja putri.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:

1. Masa Kehamilan
Pencegahan stunting pada masa kehamilan dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:
– Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin.
– Mengonsumsi makanan bergizi dengan kandungan kalori, protein, serta mikronutrien yang cukup selama masa kehamilan.
– Menjalani pemeriksaan kesehatan guna mendeteksi adanya penyakit yang dapat memengaruhi perkembangan janin.
– Memastikan persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan agar ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang optimal.

2. Masa Balita
Upaya pencegahan stunting pada balita dapat dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
– Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal.
– Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala guna mendeteksi tanda-tanda gangguan pertumbuhan sejak dini.
– Memberikan stimulasi perkembangan anak sejak dini, termasuk dalam aspek kognitif, motorik, dan sosial.
– Melakukan imunisasi sesuai program pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat menghambat pertumbuhannya.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Efek Diabetes pada Perempuan

3. Fase Remaja Putri
Remaja putri yang mengalami anemia berisiko tinggi mengalami anemia saat hamil, yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan, seperti perdarahan, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga kelahiran bayi yang mengalami stunting.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
– Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat guna mencegah anemia.
– Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi anemia sejak dini dan mendapatkan penanganan medis yang tepat.
– Menjaga pola makan yang sehat dengan rutin mengonsumsi makanan tinggi zat besi sejak usia remaja untuk mencegah risiko stunting pada generasi berikutnya.

4. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah stunting pada anak. Beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan antara lain:
– Menerapkan pola makan seimbang baik untuk ibu maupun anak, guna memastikan asupan nutrisi yang cukup.
– Memberikan vaksinasi secara rutin serta melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk memantau kondisi anak.
– Membiasakan aktivitas fisik agar anak tetap sehat dan aktif dalam masa pertumbuhannya. (*afa)

Baca Juga :  Selama Tahun 2022, 200 Ribu Orang Meninggal karena Jantung

PENCEGAHAN stunting dapat dimulai sejak janin masih berada dalam kandungan.

Selain itu, upaya untuk menghentikan rantai stunting pada generasi mendatang juga dapat dilakukan sejak masa remaja, terutama pada remaja putri.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:

1. Masa Kehamilan
Pencegahan stunting pada masa kehamilan dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:
– Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin.
– Mengonsumsi makanan bergizi dengan kandungan kalori, protein, serta mikronutrien yang cukup selama masa kehamilan.
– Menjalani pemeriksaan kesehatan guna mendeteksi adanya penyakit yang dapat memengaruhi perkembangan janin.
– Memastikan persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan agar ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang optimal.

2. Masa Balita
Upaya pencegahan stunting pada balita dapat dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
– Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal.
– Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala guna mendeteksi tanda-tanda gangguan pertumbuhan sejak dini.
– Memberikan stimulasi perkembangan anak sejak dini, termasuk dalam aspek kognitif, motorik, dan sosial.
– Melakukan imunisasi sesuai program pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat menghambat pertumbuhannya.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Efek Diabetes pada Perempuan

3. Fase Remaja Putri
Remaja putri yang mengalami anemia berisiko tinggi mengalami anemia saat hamil, yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan, seperti perdarahan, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga kelahiran bayi yang mengalami stunting.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
– Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat guna mencegah anemia.
– Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi anemia sejak dini dan mendapatkan penanganan medis yang tepat.
– Menjaga pola makan yang sehat dengan rutin mengonsumsi makanan tinggi zat besi sejak usia remaja untuk mencegah risiko stunting pada generasi berikutnya.

4. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah stunting pada anak. Beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan antara lain:
– Menerapkan pola makan seimbang baik untuk ibu maupun anak, guna memastikan asupan nutrisi yang cukup.
– Memberikan vaksinasi secara rutin serta melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk memantau kondisi anak.
– Membiasakan aktivitas fisik agar anak tetap sehat dan aktif dalam masa pertumbuhannya. (*afa)

Baca Juga :  Selama Tahun 2022, 200 Ribu Orang Meninggal karena Jantung

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/