Selasa, April 1, 2025
28.6 C
Palangkaraya

Tahukan Anda Soal Aphantasia, Penderitanya Tidak Dapat Berimajinasi

SEMUA manusia di muka bumi ini unik terutama dalam kemampuan mereka. Ada pula orang-orang yang memiliki ketidakmampuan yang unik pula. Dilansir dari Alodokter, Aphantasia adalah ketidakmampuan seseorang untuk membayangkan sesuatu dalam pikiran mereka. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik dan faktor-faktor lainnya seperti cedera otak.

Seperti diilansir dari Klikdokter, kondisi ini bukan berarti orang-orang tersebut tidak dapat berimajinasi. Mereka hanya tidak memiliki kemampuan untuk menggambarkan hal-hal di pikiran mereka.

Apabila hal ini terjadi secara genetik, berarti orang dengan ketidakmampuan ini memiliki anggota keluarga yang juga memiliki aphantasia.

Selain itu, aphantasia dapat disebabkan oleh stroke atau cedera kepala akibat kecelakaan atau benturan keras pada kepala. Ada beberapa kondisi psikologis yang juga sering dikaitkan sebagai penyebab ketidakmampuan ini. Seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma.

Dilansir dari Cleveland Clinic, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki ketidakmampuan ini. Namun perlu diketahui bahwa dunia medis tidak melihat hal ini sebagai penyakit. Aphantasia sama halnya dengan karakteristik atau kekurangan seseorang, dimana orang lain memiliki kemampuan untuk berimajinasi lebih kuat dari orang lainnya.

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Layanan Kesehatan Berbasis Online

Tingkat kemampuan imajinasi secara visual mirip seperti televisi. Ada orang-orang berimajinasi pada tingkat rendah seperti televisi hitam putih. Ada yang mencapai tingkat televisi berwarna. Ada pula yang memiliki kemampuan berimajinasi sangat kuat seperti televisi HD.

Kondisi ini bukanlah sesuatu yang umum dimiliki atau terjadi pada orang-orang. Para ahli mengestimasikan 2 hingga 4 persen populasi dunia memiliki kondisi ini.

Cukup sulit untuk memastikan apakah seseorang memiliki kondisi ini karena tidak semua orang menyadari bahwa cara berimajinasi mereka akan berbeda dengan orang lain.

Orang-orang dengan aphantasia belum tentu menyadari bahwa kebanyakan orang dapat melihat bentuk atau gambar di kepala mereka. Mereka mungkin hanya menganggap hal tersebut sebagai metafora.

Tes aphantasia

Dilansir dari Aphantasia.com, ada tes mudah yang dapat dicoba oleh kita semua untuk melihat apakah kita memiliki kondisi ini atau tidak.

Coba bayangkan sebuah apel berwarna merah di kepala kita. Ada orang-orang yang dapat membayangkan buah apel ini dengan jelas, ada yang sedikit jelas, dan ada yang tidak dapat melihatnya sama sekali.

Baca Juga :  Jangan Sembarang Cium Bayi Baru Lahir! Bahaya bagi Kesehatan si Kecil

Istilah “mata batin” tidak dapat dimengerti secara jelas untuk orang-orang dengan aphantasia. Bagi mereka mata batin hanya metafora.

Gejala dan tanda aphantasia

Kebanyakan orang-orang dengan aphantasia akan menyadari ketidakmampuan mereka ketika memasuki usia remaja atau 20 tahunan. Ketika bertemu dengan dokter, orang-orang dengan aphantasia biasanya akan diminta untuk melakukan beberapa hal.

Contohnya adalah membayangkan teman atau anggota keluarga terdekat, lalu akan diminta untuk membayangkan wajah, rambut dan ciri-ciri mereka. Atau gerakan dan gestur mereka, atau pakaian yang mereka pakai.

Tidak ada pengobatan untuk mengatasi ketidakmampuan ini, karena aphantasia bukanlah penyakit. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2017 menunjukkan bahwa terapi penglihatan dapat mengurangi gejala-gejala aphantasia.Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik yang diterapkan saat terapi. Yaitu permainan mengingat kartu dan pola, aktivitas dimana penderitanya diajak untuk mendeskripsikan hal-hal, dan teknik afterimage. (jpc)

SEMUA manusia di muka bumi ini unik terutama dalam kemampuan mereka. Ada pula orang-orang yang memiliki ketidakmampuan yang unik pula. Dilansir dari Alodokter, Aphantasia adalah ketidakmampuan seseorang untuk membayangkan sesuatu dalam pikiran mereka. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik dan faktor-faktor lainnya seperti cedera otak.

Seperti diilansir dari Klikdokter, kondisi ini bukan berarti orang-orang tersebut tidak dapat berimajinasi. Mereka hanya tidak memiliki kemampuan untuk menggambarkan hal-hal di pikiran mereka.

Apabila hal ini terjadi secara genetik, berarti orang dengan ketidakmampuan ini memiliki anggota keluarga yang juga memiliki aphantasia.

Selain itu, aphantasia dapat disebabkan oleh stroke atau cedera kepala akibat kecelakaan atau benturan keras pada kepala. Ada beberapa kondisi psikologis yang juga sering dikaitkan sebagai penyebab ketidakmampuan ini. Seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma.

Dilansir dari Cleveland Clinic, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki ketidakmampuan ini. Namun perlu diketahui bahwa dunia medis tidak melihat hal ini sebagai penyakit. Aphantasia sama halnya dengan karakteristik atau kekurangan seseorang, dimana orang lain memiliki kemampuan untuk berimajinasi lebih kuat dari orang lainnya.

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Layanan Kesehatan Berbasis Online

Tingkat kemampuan imajinasi secara visual mirip seperti televisi. Ada orang-orang berimajinasi pada tingkat rendah seperti televisi hitam putih. Ada yang mencapai tingkat televisi berwarna. Ada pula yang memiliki kemampuan berimajinasi sangat kuat seperti televisi HD.

Kondisi ini bukanlah sesuatu yang umum dimiliki atau terjadi pada orang-orang. Para ahli mengestimasikan 2 hingga 4 persen populasi dunia memiliki kondisi ini.

Cukup sulit untuk memastikan apakah seseorang memiliki kondisi ini karena tidak semua orang menyadari bahwa cara berimajinasi mereka akan berbeda dengan orang lain.

Orang-orang dengan aphantasia belum tentu menyadari bahwa kebanyakan orang dapat melihat bentuk atau gambar di kepala mereka. Mereka mungkin hanya menganggap hal tersebut sebagai metafora.

Tes aphantasia

Dilansir dari Aphantasia.com, ada tes mudah yang dapat dicoba oleh kita semua untuk melihat apakah kita memiliki kondisi ini atau tidak.

Coba bayangkan sebuah apel berwarna merah di kepala kita. Ada orang-orang yang dapat membayangkan buah apel ini dengan jelas, ada yang sedikit jelas, dan ada yang tidak dapat melihatnya sama sekali.

Baca Juga :  Jangan Sembarang Cium Bayi Baru Lahir! Bahaya bagi Kesehatan si Kecil

Istilah “mata batin” tidak dapat dimengerti secara jelas untuk orang-orang dengan aphantasia. Bagi mereka mata batin hanya metafora.

Gejala dan tanda aphantasia

Kebanyakan orang-orang dengan aphantasia akan menyadari ketidakmampuan mereka ketika memasuki usia remaja atau 20 tahunan. Ketika bertemu dengan dokter, orang-orang dengan aphantasia biasanya akan diminta untuk melakukan beberapa hal.

Contohnya adalah membayangkan teman atau anggota keluarga terdekat, lalu akan diminta untuk membayangkan wajah, rambut dan ciri-ciri mereka. Atau gerakan dan gestur mereka, atau pakaian yang mereka pakai.

Tidak ada pengobatan untuk mengatasi ketidakmampuan ini, karena aphantasia bukanlah penyakit. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2017 menunjukkan bahwa terapi penglihatan dapat mengurangi gejala-gejala aphantasia.Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik yang diterapkan saat terapi. Yaitu permainan mengingat kartu dan pola, aktivitas dimana penderitanya diajak untuk mendeskripsikan hal-hal, dan teknik afterimage. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/