MUARA TEWEH-Pembangunan Kabupaten Barito Utara setiap tahun terus meningkat pesat. Namun, tangan-tangan jahil juga kerap kali mengotori bahkan merusak fasilitas umum yang telah dibangun pemerintah daerah menggunakan APBD.
Seperti Water Front City. Ada beberapa keramik hancur dan lampu-lampu dipecahkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan baru-baru ini beredar video hingga viral di sosial media. Di mana ada tiga pemuda terlihat dalam video tersebut saat menendang pagar besi jembatan Muara Teweh-Jingah.
Anggota DPRD Barito Utara, H Tajeri berharap hal ini segera dilakukan penanganan agar tidak terulang kembali. Sebab, anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan jembatan dan WFC tidaklah sedikit. Oleh karena itu, perlu ada pos penjagaan di sekitarnya.
“Kalau memang dipandang perlu, pihak satpol PP ikut terlibat. Misalnya dibangun di sana pos penjagaan 1×24 jam dengan desain sedimikian rupa agar apa yang sudah dibangun bisa terjaga dan terawat dengan baik,” katanya, baru-baru ini.
Sehingga, keindahan kota tetap terjaga. Apalagi Water Front City dan jembatan merupakan salah satu ikon di daerah ini. Dimana, jembatan merupakan penghubung Kota Muara Teweh dengan Kelurahan Jingah akan lebih indah ketika dilihat pada malam hari. Terlihat pernak-pernik lampu yang menghiasi jembatan tersebut.
Tajeri mengungkapkan bahwa fasilitas infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah tersebut selain dirusak juga diduga kuat sebagai salah satu tempat untuk mabuk-mabukan. Hal itu, dilihat dari bekas minuman yang berhamburan di sekitarnya. “Coba lihat kalau nggak percaya, keramiknya sudah banyak yang hancur, botol minuman itu berhamburan,” tandasnya. (adl/ens)