PALANGKA RAYA – Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam macam budaya, tradisi, serta adat istiadat yang terkenal luas hingga ke mancanegara. Salah satu tradisi yang dimiliki yaitu permainan tradisional.
Wakil Ketua III DPRD Kalimantan Tengah Hj Faridawaty Darland Atjeh mengatakan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional yang beraneka ragam. Begitu juga dengan di Kalteng.
Provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini juga memiliki banyak permainan tradisional. Seperti manyipet, sepak sawut, balap egrang, bagasing, sebumbun, balian sakei uei, dan lain sebagainya.
“Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari melatih kekompakan, kebersamaan dan lainnya. Namun, karena kemajuan teknologi, beberapa dari permainan ini sudah mulai jarang kita jumpai orang memainkannya,” ungkap politikus senior Partai NasDem Kalteng ini kepada Kalteng.co, Selasa (31/8).
Supaya tidak tergerus oleh perkembangan teknologi, Faridawaty mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para generasi muda agar dapat mempertahankan permainan tradisional tersebut.
“Mari bersama-sama kita jaga dan lestarikan kembali kearifan budaya, tradisi, serta adat istiadat Kalteng. Dengan begitu, kearifan lokal tidak akan hilang dan bisa dikenalkan kembali kepada generasi berikutnya,” ungkap Faridawaty kepada Kalteng.co, Selasa (31/8).
Tidak dapat dipungkiri, lanjut wakil rakyat asal dapil I Kalteng yang meliputi Kabupaten Gunung Mas, Katingan dan Kota Palangka Raya ini, mempertahankan kearifan lokal dari kemajuan teknologi tidaklah mudah.
“Seperti halnya mempertahankan permainan tradisional, ini menjadi perhatian kita bersama agar tetap diminati para generasi penerus, dimana saat ini justru terbawa suasana dengan permainan yang dimainkan secara online,” ungkapnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Kalteng ini meminta kepada generasi muda, khususnya kalangan mahasiswa, dapat turut serta berpartisipasi menjaga kearifan budaya, tradisi, dan juga adat istiadat Kalteng.
“Besar harapan saya, seluruh komponen masyarakat dapat bersama-sama menjaga kearifan lokal ini. Banyak upaya yang bisa dilakukan agar permainan tradisional ini tetap terjaga. Misalkan, dalam penyelenggaraan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat, dapat menyertai salah satu permainan tradisional Kalteng,” harap Faridawaty. (pra/ens)
Permainan Tradisional Kalteng Harus Dilestarikan
PALANGKA RAYA – Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam macam budaya, tradisi, serta adat istiadat yang terkenal luas hingga ke mancanegara. Salah satu tradisi yang dimiliki yaitu permainan tradisional.
Wakil Ketua III DPRD Kalimantan Tengah Hj Faridawaty Darland Atjeh mengatakan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional yang beraneka ragam. Begitu juga dengan di Kalteng.
Provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini juga memiliki banyak permainan tradisional. Seperti manyipet, sepak sawut, balap egrang, bagasing, sebumbun, balian sakei uei, dan lain sebagainya.
“Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari melatih kekompakan, kebersamaan dan lainnya. Namun, karena kemajuan teknologi, beberapa dari permainan ini sudah mulai jarang kita jumpai orang memainkannya,” ungkap politikus senior Partai NasDem Kalteng ini kepada Kalteng.co, Selasa (31/8).
Supaya tidak tergerus oleh perkembangan teknologi, Faridawaty mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para generasi muda agar dapat mempertahankan permainan tradisional tersebut.
“Mari bersama-sama kita jaga dan lestarikan kembali kearifan budaya, tradisi, serta adat istiadat Kalteng. Dengan begitu, kearifan lokal tidak akan hilang dan bisa dikenalkan kembali kepada generasi berikutnya,” ungkap Faridawaty kepada Kalteng.co, Selasa (31/8).
Tidak dapat dipungkiri, lanjut wakil rakyat asal dapil I Kalteng yang meliputi Kabupaten Gunung Mas, Katingan dan Kota Palangka Raya ini, mempertahankan kearifan lokal dari kemajuan teknologi tidaklah mudah.
“Seperti halnya mempertahankan permainan tradisional, ini menjadi perhatian kita bersama agar tetap diminati para generasi penerus, dimana saat ini justru terbawa suasana dengan permainan yang dimainkan secara online,” ungkapnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Kalteng ini meminta kepada generasi muda, khususnya kalangan mahasiswa, dapat turut serta berpartisipasi menjaga kearifan budaya, tradisi, dan juga adat istiadat Kalteng.
“Besar harapan saya, seluruh komponen masyarakat dapat bersama-sama menjaga kearifan lokal ini. Banyak upaya yang bisa dilakukan agar permainan tradisional ini tetap terjaga. Misalkan, dalam penyelenggaraan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat, dapat menyertai salah satu permainan tradisional Kalteng,” harap Faridawaty. (pra/ens)