Minggu, Maret 16, 2025
28.1 C
Palangkaraya

STIE Palangka Raya Berbagi Takjil di Bulan Ramadan Tahun 2025

 

PALANGKA RAYA-Senja perlahan turun di langit Palangka Raya. Cahaya jingga menyapu jalanan, menemani hiruk-pikuk kendaraan yang melintas.

Di depan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Palangka Raya, suasana berbeda terlihat.

Sekelompok mahasiswa, dosen, dan staf kampus berdiri di tepi jalan, tersenyum ramah sambil membagikan bingkisan kecil kepada siapa saja yang lewat.

Takjil, makanan sederhana yang menjadi pelepas dahaga di kala berbuka puasa diberikan dengan penuh kehangatan. Bukan sekadar sekotak makanan, tetapi juga secercah kebahagiaan yang dibagikan dari tangan ke tangan.

Tahun ini, STIE Palangka Raya memilih berbagi langsung dengan masyarakat, berbeda dari tradisi sebelumnya yang diisi dengan buka puasa bersama.

Baca Juga :  Desa Sukamakmur Hasilkan Uang Jutaan dari Sampah

Ketua STIE Palangka Raya, Mahrawati, mengungkapkan bahwa aksi ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud nyata kepedulian dan cinta kepada sesama.

“Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, bulan di mana kita diajarkan untuk saling berbagi dan peduli kepada sesama. Kegiatan berbagi takjil ini adalah bentuk kecil dari rasa syukur kami, harapan kami sederhana, agar kebahagiaan ini bisa dirasakan oleh lebih banyak orang,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).

Selama dua hari, 14-15 Maret, sebanyak 250 porsi takjil dibagikan setiap sore. Dalam balutan kesederhanaan, ada makna besar yang terpancar, tentang memberi tanpa pamrih, tentang berbagi kebahagiaan di bulan suci.

Oleh karenanya, saat itu menjadi saksi bahwa Ramadan adalah tentang kebaikan yang menyatukan.

Baca Juga :  Menikmati Sore dengan Susur Sungai

“Melihat senyum dan rasa syukur dari mereka yang menerima takjil, itulah kebahagiaan terbesar bagi kami. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk berbagi, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Mahrawati.

Di setiap takjil yang dibagikan, ada doa yang tersemat. Mungkin bagi sebagian orang, ini hanyalah makanan ringan.

Namun bagi mereka yang menerimanya, ini adalah tanda kasih, di Bulan Suci yang penuh keberkahan. (ovi/b/ram)

 

PALANGKA RAYA-Senja perlahan turun di langit Palangka Raya. Cahaya jingga menyapu jalanan, menemani hiruk-pikuk kendaraan yang melintas.

Di depan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Palangka Raya, suasana berbeda terlihat.

Sekelompok mahasiswa, dosen, dan staf kampus berdiri di tepi jalan, tersenyum ramah sambil membagikan bingkisan kecil kepada siapa saja yang lewat.

Takjil, makanan sederhana yang menjadi pelepas dahaga di kala berbuka puasa diberikan dengan penuh kehangatan. Bukan sekadar sekotak makanan, tetapi juga secercah kebahagiaan yang dibagikan dari tangan ke tangan.

Tahun ini, STIE Palangka Raya memilih berbagi langsung dengan masyarakat, berbeda dari tradisi sebelumnya yang diisi dengan buka puasa bersama.

Baca Juga :  Desa Sukamakmur Hasilkan Uang Jutaan dari Sampah

Ketua STIE Palangka Raya, Mahrawati, mengungkapkan bahwa aksi ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud nyata kepedulian dan cinta kepada sesama.

“Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, bulan di mana kita diajarkan untuk saling berbagi dan peduli kepada sesama. Kegiatan berbagi takjil ini adalah bentuk kecil dari rasa syukur kami, harapan kami sederhana, agar kebahagiaan ini bisa dirasakan oleh lebih banyak orang,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).

Selama dua hari, 14-15 Maret, sebanyak 250 porsi takjil dibagikan setiap sore. Dalam balutan kesederhanaan, ada makna besar yang terpancar, tentang memberi tanpa pamrih, tentang berbagi kebahagiaan di bulan suci.

Oleh karenanya, saat itu menjadi saksi bahwa Ramadan adalah tentang kebaikan yang menyatukan.

Baca Juga :  Menikmati Sore dengan Susur Sungai

“Melihat senyum dan rasa syukur dari mereka yang menerima takjil, itulah kebahagiaan terbesar bagi kami. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk berbagi, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Mahrawati.

Di setiap takjil yang dibagikan, ada doa yang tersemat. Mungkin bagi sebagian orang, ini hanyalah makanan ringan.

Namun bagi mereka yang menerimanya, ini adalah tanda kasih, di Bulan Suci yang penuh keberkahan. (ovi/b/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/