Minggu, Mei 18, 2025
25.1 C
Palangkaraya

Logo Kalteng Expo 2025 Dikritik Warganet, Lambang Provinsi Sebelah Ada Keselip

 

PALANGKA RAYA-Kalteng Expo 2025 yang menjadi agenda tahunan paling dinantikan masyarakat Kalimantan Tengah kembali hadir dengan kemasan lebih meriah.

Gelaran tahun ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, dan melibatkan pelaku UMKM, komunitas seni, serta budaya dari berbagai daerah.

Tidak hanya meriah secara acara, konsep visual Kalteng Expo 2025 turut menjadi sorotan warganet, khususnya di Instagram.

Desain visual tahun ini mengangkat kekayaan budaya Dayak Kalimantan Tengah, dengan mengusung Batang Garing sebagai simbol utama. Batang Garing, yang dikenal sebagai Pohon Kehidupan Dayak, merepresentasikan kehidupan, keseimbangan alam, dan spiritualitas.

Konsep visual juga dilengkapi berbagai elemen budaya, seperti Burung Enggang sebagai simbol kebesaran dan kearifan, bunga terong sebagai lambang kedewasaan, serta motif ukiran tradisional Dayak yang terinspirasi dari ornamen rumah adat, perisai, hingga pakaian khas.

Baca Juga :  Merasa Jadi Korban Kekerasan Oknum Satpol PP, Mahasiswa Lapor ke Polisi

Meski secara umum mendapat sambutan positif, beberapa warganet memberikan catatan kritis terkait akurasi budaya. Salah satunya datang dari akun @putra_tarigas yang menyoroti penggunaan bunga terong sebagai elemen visual.

“Slide 6 itu lambang bunga terong, nah lambang ini hanya dikenal oleh rumpun suku Dayak Iban yang tinggal di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia,” tulisnya.

Ia menambahkan bahwa tato bunga terong memiliki makna khusus dalam budaya Dayak Iban, dan dinilai kurang relevan jika dikaitkan langsung dengan identitas Kalimantan Tengah.

Meski demikian, banyak pula apresiasi mengalir. Salah satunya dari akun @rehervana yang turut memberikan komentarnya.

“Keren, tapi harusnya tag sang kreator logonya sebagai bentuk menghargai karyakarya,” Tulisnya.

Baca Juga :  Patung Jenderal Soedirman Berdiri, Semangat Juangnya Harus Diteladani

Sementara akun @indukuh1957.store menyoroti elemen yang digunakan begitu kuat dan tanya berfokus pada seni, namun kaya akan simbol dan makana.

“Elemen yang ditampilkan sangat kuat. Tidak hanya seni, namun menampilkan simbol yang penuh makna. Sukses selalu untuk Kalteng Expo 2025.” Tulusnya.

Kalteng Expo 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi ekonomi kreatif dan UMKM, tetapi juga menjadi panggung ekspresi budaya dan identitas daerah.

Harapannya, gelaran ini dapat menjadi ruang apresiasi yang semakin inklusif dan edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat.(mut)

 

PALANGKA RAYA-Kalteng Expo 2025 yang menjadi agenda tahunan paling dinantikan masyarakat Kalimantan Tengah kembali hadir dengan kemasan lebih meriah.

Gelaran tahun ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, dan melibatkan pelaku UMKM, komunitas seni, serta budaya dari berbagai daerah.

Tidak hanya meriah secara acara, konsep visual Kalteng Expo 2025 turut menjadi sorotan warganet, khususnya di Instagram.

Desain visual tahun ini mengangkat kekayaan budaya Dayak Kalimantan Tengah, dengan mengusung Batang Garing sebagai simbol utama. Batang Garing, yang dikenal sebagai Pohon Kehidupan Dayak, merepresentasikan kehidupan, keseimbangan alam, dan spiritualitas.

Konsep visual juga dilengkapi berbagai elemen budaya, seperti Burung Enggang sebagai simbol kebesaran dan kearifan, bunga terong sebagai lambang kedewasaan, serta motif ukiran tradisional Dayak yang terinspirasi dari ornamen rumah adat, perisai, hingga pakaian khas.

Baca Juga :  Merasa Jadi Korban Kekerasan Oknum Satpol PP, Mahasiswa Lapor ke Polisi

Meski secara umum mendapat sambutan positif, beberapa warganet memberikan catatan kritis terkait akurasi budaya. Salah satunya datang dari akun @putra_tarigas yang menyoroti penggunaan bunga terong sebagai elemen visual.

“Slide 6 itu lambang bunga terong, nah lambang ini hanya dikenal oleh rumpun suku Dayak Iban yang tinggal di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia,” tulisnya.

Ia menambahkan bahwa tato bunga terong memiliki makna khusus dalam budaya Dayak Iban, dan dinilai kurang relevan jika dikaitkan langsung dengan identitas Kalimantan Tengah.

Meski demikian, banyak pula apresiasi mengalir. Salah satunya dari akun @rehervana yang turut memberikan komentarnya.

“Keren, tapi harusnya tag sang kreator logonya sebagai bentuk menghargai karyakarya,” Tulisnya.

Baca Juga :  Patung Jenderal Soedirman Berdiri, Semangat Juangnya Harus Diteladani

Sementara akun @indukuh1957.store menyoroti elemen yang digunakan begitu kuat dan tanya berfokus pada seni, namun kaya akan simbol dan makana.

“Elemen yang ditampilkan sangat kuat. Tidak hanya seni, namun menampilkan simbol yang penuh makna. Sukses selalu untuk Kalteng Expo 2025.” Tulusnya.

Kalteng Expo 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi ekonomi kreatif dan UMKM, tetapi juga menjadi panggung ekspresi budaya dan identitas daerah.

Harapannya, gelaran ini dapat menjadi ruang apresiasi yang semakin inklusif dan edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat.(mut)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/