PALANGKA RAYA – Usai sudah gelaran Festival Tambun Bungai tahun 2023 yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng. Kegiatan ini berdampak positif bagi sektor perekonomian Kalteng yang saat ini berupaya mengendalikan angka inflasi.
Pada Sabtu (18/3) malam, seluruh lomba sudah mendapatkan pemenangnya. Mulai dari lomba Bakesah, sampai lomba Fashion Show. Nah, pada Minggu pagi (19/3), jalan sehat menjadi penutup kegiatan festival yang digelar selama lima hari itu.
Jalan sehat ini dibuka oleh Sekda Provinsi Kalteng, H Nuryakin. Untuk pengibaran bendera start jalan sehat dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalteng, Yulistra Ivo Sugianto Sabran.
Dalam sambutannya Nuryakin mengapresiasi Festival Tambun Bungai tahun 2023 berjalan dengan sukses. Sinergi dengan beberapa pihak yang mendukung acara ini dapat mengendalikan inflasi di Kalteng. “Dengan adanya Festival Tambun Bungai tahun 2023, perekonomian masyarakat akan terus membaik,”ungkapnya.
Nuryakin berharap ke depan seluruh instansi di Pemprov Kalteng terus menampilkan atau menghasilkan kegiatan yang bersifat kerajinan dan ekonomi. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kalteng.
Kalteng saat ini menduduki posisi pertama pertumbuhan ekonomi tertinggi wilayah Kalimantan berkat kerja sama dan upaya pemerintah. Hal tersebut juga menjadi suatu kebanggaan dan hasil kerja keras dari berbagai pihak yang terkait hingga berhasil mencapai hasil yang baik.
“Mari kita bergandengan tangan menyatukan barisan, merapatkan barisan, menyatukan langkah, untuk membangun Kalteng makin Berkah,” tegasnya.
Tak lupa, orang nomor tiga di Pemprov Kalteng itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor yang berkenan ikut andil untuk menyelenggarakan festival tersebut. “Semoga ke depannya baik dari Bank Kalteng, Bank Indonesia, maupun Jamkrida, dapat terus bersinergi bersama-sama meningkatkan perekonomian masyarakat Kalteng,”katanya seraya tersenyum simpul.
Adanya Festival Tambun Bungai tahun 2023 ini sangat diapresiasi oleh kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Soleot Candra, pemilik toko membuat kerajianan khas Kalteng seperti lawung atau penutup kepala, tas anjat yang terbuat dari rotan mengfaku dagangannya banyak laku.
“Banyak pengunjung yang membeli produk saya,”ucapnya.(*zia/*mut/ram)