BANJARBARU – PT PLN (Persero) bersama Wali Kota Banjarbaru siap sukseskan transisi energi dengan melakukan sosialisasi manfaat dan penggunaan Kompor Induksi ke masyarakat di Kantor Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Rabu (24/8) siang. Hal ini merupakan bentuk komitmen perseroan dalam mendukung program pemerintah terkait konversi kompor LPG ke kompor Induksi.
Konversi kompor LPG ke kompor induksi ini merupakan kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG. Kalimantan Selatan yang menjadi Pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi ini dilaksanakan di Kota Banjarbaru dengan menyasar kepada 30.000 Keluarga Penerima Manfaat dengan golongan daya listrik 450 VA dan 900 VA.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Samuji mengatakan, konversi kompor ini dilakukan PLN untuk menekan ketergantungan impor LPG yang terus meningkat. Masyarakat menengah ke bawah yang biasanya memakai LPG bersubsidi untuk kebutuhan perdapuran dirumah menjadi sasaran konversi ini, sekaligus upaya PLN dalam membantu pemerintah untuk mengurangi beban subsidi di APBN.
“Mendukung program pemerintah dalam kemandirian energi nasional sekaligus amanat Presiden RI Joko Widodo. Melalui konversi ini menjadi langkah menghemat APBN untuk memperbaiki neraca keuangan negara,” ujarnya.
Samuji membeberkan, Pilot Project konversi kompor yang akan dilaksanakan oleh PLN di Kota Banjarbaru ini menyasar 30.000 pelanggan dengan ketentuan. Pertama, pelanggan golongan tarif Rumah Tangga daya 450 VA dan 900 VA Subsidi menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Non DTKS. Kedua, usaha mikro golongan tarif Bisnis daya 450 VA – 5.500 VA Subsidi. Dan yang ketiga adalah pengguna kompor LPG 3 kg daya 450 VA dan 900 VA dan Usaha Mikro berdasarkan pendekatan kewilayahan.