Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Resep Bumbu Ikan Basamu Didapat Turun Temurun

Di Palangka Raya, banyak dijumpai beraneka ragam olahan ikan. Mulai dibakar, dipepes, digorang. Namun, olahan ikan basamu atau ikan yang difermentasi ini juga patut dicoba bagi para pecinta kuliner.

Pathur Rahman, Palangka Raya

JIKA berkunjung ke Palangka Raya, rasanya kurang lengkap jika belum mencicipi beragam makanan lokal dan membawa untuk oleh-oleh.  Salah satunya makanan yang perlu dicicipi adalah olahan ikan basamu atau olahan ikan yang difermentasi.
Penulis berbincang dengan salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang membuat olahan ikan basamu ‘Majua’, Nor Hatimah. Ada beberapa macam pilihan ikan yang diolahnya. Seperti ikan patin, seluang, haruan (gabus), pepuyu (betok), dan sepat. Membuka usaha sedari tahun 2016. Dipasarkan melalui media sosial. 
Untuk daerah pemasaran sendiri awalnya di Kota Palangka Raya saja, namun saat ini sudah mencoba mengepakkan sayap ke Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Saat ini masih produksi rumahan di rumah sendiri dan saat ini masih belum ada karyawan. Hanya saja saya dibantu oleh suami saya dalam hal pengolahan hingga pengemasan,”katanya saat berbincang dengan Kalteng Pos di rumahnya Kompleks Karanggan Asri, Jalan Karanggan III Kelurahan Tanjung Pinang.
Dalam sebulan bisa menghasilkan omset hingga Rp2,4 juta. “Saya dalam satu bulan bisa delapan kali produksi. Satu kali produksi bisa menghabiskan ikan segar 16 kilogram,”ujar perempuan berusia 29 tahun ini, beberapa hari lalu.
Cara pengolahannya, menurut wanita kelahiran Basarang ini, cukup mudah. Pertama-tama bersihkan ikan sembari dilumuri dengan garam dan diamkan beberapa saat. Setelah garam dirasa mulai meresap, selanjutnya ikan dilumuri dengan, janar (kunyit), beras ketan yang sudah disangrai dan ditumbuk terlebih dahulu. Kemudian, disimpan dan didiamkan sampai dengan beberapa hari.
“Ikan pakasam atau samu yang disimpan dengan baik, mampu bertahan hingga satu bulan. Selain itu, jika disajikan dengan menu apapun sangat pas,”ungkapnya.
Saat proses pengolahan, Hatimah selalu memperhatikan kebersihan, dan ikan basamu dikemas dengan rapat dan rapi.
Meski pemasaran belum mencapai luar daerah, ia tetap bersukur masih ada pelanggan yang datang, baik langsung maupun via WhatsApp karena merasa cocok dengan olahan yang dibuatnya.
“Jika ada warga yang berkenan ingin mencoba ikan sungai basamu Majua, bisa memesan melalui nomor 082350484485, kami bisa mengantarnya ke alamat tujuan untuk seputar Kota Palangka Raya,”tuturnya.
Wanita yang akrab di sapa mama Najwa ini mengungkapkan, dirinya menekuni bisnis ini bermodalkan resep bumbu turun temurun dari orang tuanya yang bisa memanjakan lidah pecinta kuliner.
Sebelum memulai usaha basamu ini dirinya pernah mencoba kedai bakaran karena kurang cocok dan kurang menghasilkan. Suami menyarankan untuk memulai bisnis ikan basamu dengan resep turun temurun.
“Ikab yang digunakan sudah pasti ikan segar, yang dibeli di pasar,”ujar ibu dua anak ini yang memiliki akun instagram @rumah_majua ini.(ram)

Baca Juga :  Melihat Perayaan Natal di Kediaman Rektor UPR Dr Andrie Elia

Di Palangka Raya, banyak dijumpai beraneka ragam olahan ikan. Mulai dibakar, dipepes, digorang. Namun, olahan ikan basamu atau ikan yang difermentasi ini juga patut dicoba bagi para pecinta kuliner.

Pathur Rahman, Palangka Raya

JIKA berkunjung ke Palangka Raya, rasanya kurang lengkap jika belum mencicipi beragam makanan lokal dan membawa untuk oleh-oleh.  Salah satunya makanan yang perlu dicicipi adalah olahan ikan basamu atau olahan ikan yang difermentasi.
Penulis berbincang dengan salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang membuat olahan ikan basamu ‘Majua’, Nor Hatimah. Ada beberapa macam pilihan ikan yang diolahnya. Seperti ikan patin, seluang, haruan (gabus), pepuyu (betok), dan sepat. Membuka usaha sedari tahun 2016. Dipasarkan melalui media sosial. 
Untuk daerah pemasaran sendiri awalnya di Kota Palangka Raya saja, namun saat ini sudah mencoba mengepakkan sayap ke Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Saat ini masih produksi rumahan di rumah sendiri dan saat ini masih belum ada karyawan. Hanya saja saya dibantu oleh suami saya dalam hal pengolahan hingga pengemasan,”katanya saat berbincang dengan Kalteng Pos di rumahnya Kompleks Karanggan Asri, Jalan Karanggan III Kelurahan Tanjung Pinang.
Dalam sebulan bisa menghasilkan omset hingga Rp2,4 juta. “Saya dalam satu bulan bisa delapan kali produksi. Satu kali produksi bisa menghabiskan ikan segar 16 kilogram,”ujar perempuan berusia 29 tahun ini, beberapa hari lalu.
Cara pengolahannya, menurut wanita kelahiran Basarang ini, cukup mudah. Pertama-tama bersihkan ikan sembari dilumuri dengan garam dan diamkan beberapa saat. Setelah garam dirasa mulai meresap, selanjutnya ikan dilumuri dengan, janar (kunyit), beras ketan yang sudah disangrai dan ditumbuk terlebih dahulu. Kemudian, disimpan dan didiamkan sampai dengan beberapa hari.
“Ikan pakasam atau samu yang disimpan dengan baik, mampu bertahan hingga satu bulan. Selain itu, jika disajikan dengan menu apapun sangat pas,”ungkapnya.
Saat proses pengolahan, Hatimah selalu memperhatikan kebersihan, dan ikan basamu dikemas dengan rapat dan rapi.
Meski pemasaran belum mencapai luar daerah, ia tetap bersukur masih ada pelanggan yang datang, baik langsung maupun via WhatsApp karena merasa cocok dengan olahan yang dibuatnya.
“Jika ada warga yang berkenan ingin mencoba ikan sungai basamu Majua, bisa memesan melalui nomor 082350484485, kami bisa mengantarnya ke alamat tujuan untuk seputar Kota Palangka Raya,”tuturnya.
Wanita yang akrab di sapa mama Najwa ini mengungkapkan, dirinya menekuni bisnis ini bermodalkan resep bumbu turun temurun dari orang tuanya yang bisa memanjakan lidah pecinta kuliner.
Sebelum memulai usaha basamu ini dirinya pernah mencoba kedai bakaran karena kurang cocok dan kurang menghasilkan. Suami menyarankan untuk memulai bisnis ikan basamu dengan resep turun temurun.
“Ikab yang digunakan sudah pasti ikan segar, yang dibeli di pasar,”ujar ibu dua anak ini yang memiliki akun instagram @rumah_majua ini.(ram)

Baca Juga :  Melihat Perayaan Natal di Kediaman Rektor UPR Dr Andrie Elia

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/