Kawasan makam maupun Masjid Kiai Gede memang memiliki daya tarik tersendiri. Tak sedikit warga lokal maupun dari luar daerah yang datang berkunjung. Terlebih setelah pemerintah menetapkan dua kawasan tersebut sebagai bagian program wisata religi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng).
RUSLAN, Pangkalan Bun
SEJAK dikenalkan sebagai kawasan wisata religi, wilayah Kacamata Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat telah menjadi destinasi bagi wisatawan. Terutama yang ingin mengetahui atau melihat langsung sejarah perkembangan Kesultanan Kutaringin yang menjadi cikal bakal peradaban Islam di Kalimantan Tengah.
Hal menarik bahwa wilayah Kotawaringin Lama kala itu menjadi pusat kerajaan Islam satu-satunya yang ada di Kalteng. Keberadaan Kesultanan Kutaringin juga tidak terlepas dari sosok Kiai Gede yang sangat berjasa dalam menyebarluaskan ajaran Islam di wilayah itu. Kawasan makam Kiai Gede inilah yang sekarang menjadi tujuan wisata religi.
Pada hari-hari biasa sebelum pandemi, banyak pengunjung yang datang. Jumlah kunjungan wisatawan memacu pergerakan ekonomi, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan makam.
Ulama kondang seperti Ustaz Abdul Somad diketahui pernah berziarah ke makam Kiai Gede. Ulama yang akrab disapa UAS tersebut bahkan rela datang jauh-jauh hanya untuk berziarah secara khusus di makam Kiai Gede yang terletak di Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut.
Hal tersebut menandakan bahwa Kiai Gede merupakan sosok yang sangat dikenal dan dikagumi banyak orang.
Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah mengatakan, Pemkab Kobar terus berupaya untuk mempromosikan wisata daerah, termasuk di antaranya wisata religi yang berada di Kecamatan Kotawaringin Lama, agar bisa menarik banyak wisatawan.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan rutin menggelar kegiatan keagamaan seperti haul Kiai Gede.
“Selain menjadi wadah untuk kegiatan keagamaan, pelaksanaan haul ini tentunya juga untuk memberi dampak positif pergerakan perekonomian masyarakat sekitar, karena ada banyak kunjungan ke tempat tersebut,” kata Ahmadi Riansyah kepada Kalteng Pos.
Tak hanya itu, kunjungan wisatawan dari berbagai daerah tentunya akan berimbas pada pergerakan ekonomi di Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Inti dari penetapan wisata religi ini akan berimbas kepada masyarakat, mulai tempat penginapan/hotel, tempat belanja, maupun sektor lainnya, secara otomatis akan ada perputaran uang di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat,” jelasnya.
Wabup menambahkan, keberadaan kawasan wisata religi ini selain menarik kunjungan wisatawan, tapi juga bermanfaat untuk menambah keimanan dan ketakwaan umat Islam yang datang berziarah di makam Kiai Gede. “Dan yang tidak kalah penting bahwa keberadaan wisata religi ini terintegrasi dengan pergerakan ekonomi daerah,” pungkasnya. (bersambung/ce/ala)