Site icon KaltengPos

Ketemu Lawan Berat, Tantangan Makin Terasa

JUARA LIGA: Pembina Futsal Smanda Sampit Tommy Pratama Nuari dan pemain terbaik Ronald Marvin Tulungen saat menjadi bintang tamu Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos. FOTO: ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

Liga Futsal Kalteng Pos baru saja diselenggarakan beberapa waktu lalu. Kompetisi itu dimenangkan oleh Smanda Sampit atau SMAN 2 Sampit. Selain sebagai juara pertama, panitia ajang terbesar di Kalteng itu juga menetapkan Ronald Marvin Tulungen sebagai pemain terbaik. Mereka pun berbagi rahasia kesuksesan meraih trofi tersebut di acara Podcast Ruang Redaksi.

DHEA UMILATI, Palangka Raya

EUFORIA kemenangan Smanda Sampit di Liga Futsal Kalteng Pos masih terasa. Titel juara pertama berhasil direngkuh usai menaklukkan Smansa Reborn 3-1 di babak final yang diselenggarakan di Gor Family Futsal, Jalan Putri Junjung Buih, Palangka Raya, Senin malam (5/2). Gelar tersebut makin lengkap setelah salah satu pemain Smanda Sampit, Ronald Marvin Tulungen, terpilih sebagai pemain terbaik.

Usai merengkuh gelar juara, tim Smanda Sampit berkesempatan tampil di acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos. Ronald hadir sebagai bintang tamu bersama sang pembina tim, Tommy Pratama Nuari.  Keduanya menyampaikan ungkapan terima kasih atas terselenggaranya Liga Futsal Kalteng Pos. Liga tersebut secara tidak langsung menjadi ajang para pemain untuk mengasah kemampuan.

Ronald mengaku, bermain di Liga Futsal Kalteng Pos memiliki tantangan tersendiri, baik bagi dirinya sendiri maupun tim.

“Biasanya kami main di Sampit ketemu tim yang itu-itu saja. Berbeda saat bermain di Palangka Raya, karena yang kami temui lebih banyak tim dan lebih luas juga lingkupnya, sehingga tantangannya lebih terasa,” ungkap Ronald, Selasa (6/2).

Ia mengaku sangat bangga saat timnya keluar sebagai juara. Karena sedari awal berangkat telah bertekad untuk mendaptakan titel juara. “Persiapan kami lumayan lama, karena juga beriringan dengan ajang futsal sebelumnya. Jadi setelah bermain di ajang sebelumnya, kami kembali berlatih untuk persiapan Liga Futsal Kalteng Pos,” jelasnya. Karena menurutnya, di permainan sebelumnya ada banyak catatan yang harus diperbaiki tim.

Terpilih menjadi pemain terbaik, tidak menjadikan Ronald tinggi hati. “Perasaan saya, jujur tidak menyangka terpilih, karena ada banyak pemain dari tim lawan maupun tim sendiri yang permainannya lebih bagus. Tujuan datang ke sini juga bukan untuk prestasi individu, tapi untuk tim,” ujarnya.

Ronald mengakui bahwa dalam kompetisi kali ini, performa tim-tim peserta sangat bagus dan menjadi lawan yang berat. “Semua lawan tanding sudah menunjukkan kualitas mereka, tetapi berkat kerja sama dan usaha tim, kami berhasil meraih juara,” katanya.

Lelaki jangkung itu juga menyebut, melalui kompetisi Liga Futsal Kalteng Pos, bakat-bakat generasi muda di bidang olahraga futsal mendapat wadah untuk dikembangkan. “Harapan kami Liga Futsal Kalteng Pos dapat diadakan tiap tahun. Nanti akan kelihatan bibit-bibit unggul yang memiliki skill bagus dari berbagai daerah yang masih belum tersorot,” tuturnya.

Tommy selaku pembina futsal SMAN 2 Sampit menambahkan, hasil yang didapatkan tim futsal kali ini tak luput dari usaha serta dukungan dari orang-orang sekitar.

“Kepala sekolah selalu mendukung untuk kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler siswa, baik itu akademik maupun non akademik,” tuturnya. Dengan adanya dukungan untuk pembinaan itu, tentunya makin membakar semangat para siswa untuk mengembangkan bakat dan minat masing-masing.

Menurutnya, Kepala Sekolah SMAN 2 Sampit, Drs Kodarohim merupakan sosok kepala sekolah yang begitu luar biasa mendukung kegiatan-kegiatan sekolah.

“Untuk pertandingan Liga Futsal Kalteng Pos ini pun, beliau ikut nonton langsung untuk memberi semangat kepada anak-anak yang bertanding. Karena sedang berada di Palangka Raya, maka beliau mau menyaksikan langsung penampilan anak-anak,” ungkapnya.

Tommy d sangat berharap tim fusal SMAN 2 Sampit bisa ikut berpartisipasi dalam kompetisi selanjutnya yang digelar Kalteng Pos.

“Semoga bisa ikut lagi di Liga Futsal Kalteng Pos selanjutnya. Ronald dan kawan-kawan, sekarang ini sudah kelas 12, jadi mereka sudah menyiapkan adik-adik kelas untuk ikut kompetisi selanjutnya,” katanya.

Menurut Tommy, sejauh ini pembinaan pemain masih kurang. Lebih banyak latihan sendiri. “Tidak ada yang namanya pembinaan khusus,” ujarnya. Oleh karena itu, event-event kompetisi futsal menjadi alternatif secara tidak langsung untuk pembinaan bagi para pemain. Perbincangan menarik siang itu juga dapat disaksikan melalui kanal YouTube Kalteng Pos. (*/ce/ala)

Exit mobile version