Kamis, Maret 20, 2025
23.4 C
Palangkaraya

Darrell Gibra Ramadhan, Generasi Muda yang Mencintai Al-Qur’an sejak Dini (20)

Hafalan Al-Qur’an Jadi Kado Spesial, Ingin Mendesain Masjid Besar

Pada era digital yang makin berkembang ini, banyak anak sibuk dengan gawai dan hiburan modern. Namun, berbeda dengan Darrell Gibra Ramadhan. Murid yang masih duduk di bangku kelas 6 SD Islam Darussalam ini lebih memilih mengisi waktu dengan menghafal Al-Qur’an.

MUTOHAROH, Palangka Raya

Pada usia yang masih 11 tahun, ketika anak-anak seusianya sibuk bermain, ia justru bertekad untuk menghafal 30 juz Al-Qur’an.

Bukan karena paksaan, melainkan karena keinginan dari dalam dirinya. Namanya Darrell. Nyaris tiap harinya, ia meluangkan waktu untuk menghafal Al-Qur’an, terutama sebelum salat Isya dan setelah salat Magrib.

Ia tak sendiri dalam perjuangannya itu, karena ada guru khusus yang selalu membimbingnya. Alhasil, ia telah berhasil menghafal satu juz, yakni juz 30.

“Biasanya habis Magrib aku ngaji dulu, setelah itu barulah menghafal, kadang merasa capek, tetapi senang sih,” kata Darrell saat berbincang dengan Kalteng Pos, Senin (10/3/2025).

Menghafal Al-Qur’an bukanlah hal mudah. Menurut penuturan Darrell, ada banyak ayat yang panjang yang membuat sulit diingat. Namun, kesulitan itu tidak membuatnya menyerah begitu saja. Ia percaya bahwa dengan usaha keras dan disertai doa, suatau saat ia bisa menyelesaikan hafalan hingga 30 juz.

Baca Juga :  Dijanjikan Nenek Hadiah Motor jika Masuk Pondok Pesantren

“Kadang memang sulit, tetapi kalau sudah hafal, rasanya ada kelegaan tersendiri. Kalau belum hafal, seperti ada yang kurang,” ungkapnya penuh semangat.

Yang lebih mengagumkan, Darrell menghafal bukan karena tuntutan orang tua. Kedua orang tuanya tidak pernah memaksanya untuk menjadi seorang hafiz. Ia sendiri yang ingin mewujudkan impian itu.

“Ayah dan bunda enggak maksa harus hafal atau tidak, tetapi aku yang ingin. Aku mau membanggakan mereka, menjadikan hafalan ini sebagai kado spesial buat mereka,” tuturnya.

Selain itu, hafalan ini juga menjadi bagian dari persiapannya menghadapi ujian sekolah. Ia mengatakan, menghafal Al-Qur’an tetap akan ia lakukan meski tidak ada ujian sekolah. Baginya, menghafal adalah keinginan pribadinya yang tumbuh dari hati.

Selain tekun dalam menghafal, Darrell juga memiliki impian besar lain, yakni menjadi seorang arsitek.

Kecintaannya pada seni menggambar bangunan mendorongnya ingin menciptakan desain masjid yang indah dan nyaman bagi umat muslim beribadah, sehingga makin banyak orang yang bersemangat datang ke masjid untuk beribadah.

“Aku suka menggambar bangunan. Siapa tahu nanti bisa merancang rumah Allah atau masjid besar yang bisa digunakan banyak orang,” kata Darrell penuh harap.

Baca Juga :  Langganan Tampil di MTQ Nasional, Dipercaya Jadi Imam Salat Tarawih

Saat ini, ia sudah berada di kelas akhir sekolah dasar dan berencana melanjutkan pendidikan ke SPM Darussalam. Ia berharap di tempat baru itu bisa makin mengembangkan kemampuan akademik, sekaligus memperdalam hafalannya.

Dalam proses menghafal Al-Qur’an, Darrell memiliki metode yang cukup unik.

Ia tidak hanya mengulang-ulang ayat hingga hafal, tetapi juga mencari cara agar hafalannya tetap menyenangkan dan tidak terbebani. Salah satu caranya adalah dengan menyegarkan pikiran melalui liburan.

“Kalau liburan biasanya aku isi dengan hobiku, jalan-jalan dan bermain, pokoknya yang bisa bikin otak jadi lebih fresh, enggak tertekan, biasanya setelah itu hafalan terasa lebih mudah,” ungkapnya.

Menurutnya, menghafal harus dilakukan dengan hati yang riang. Jika dipaksakan dan dalam kondisi tertekan, justru akan sulit melekat dalam ingatan.

Dengan tekad yang kuat, dukungan keluarga, dan bimbingan guru, Darrell terus melangkah maju meraih impiannya.

Semoga semangatnya dapat menginspirasi anak-anak lain untuk mencintai Al-Qur’an dan terus berusaha menggapai cita-cita. (bersambung/ce/ala)

Pada era digital yang makin berkembang ini, banyak anak sibuk dengan gawai dan hiburan modern. Namun, berbeda dengan Darrell Gibra Ramadhan. Murid yang masih duduk di bangku kelas 6 SD Islam Darussalam ini lebih memilih mengisi waktu dengan menghafal Al-Qur’an.

MUTOHAROH, Palangka Raya

Pada usia yang masih 11 tahun, ketika anak-anak seusianya sibuk bermain, ia justru bertekad untuk menghafal 30 juz Al-Qur’an.

Bukan karena paksaan, melainkan karena keinginan dari dalam dirinya. Namanya Darrell. Nyaris tiap harinya, ia meluangkan waktu untuk menghafal Al-Qur’an, terutama sebelum salat Isya dan setelah salat Magrib.

Ia tak sendiri dalam perjuangannya itu, karena ada guru khusus yang selalu membimbingnya. Alhasil, ia telah berhasil menghafal satu juz, yakni juz 30.

“Biasanya habis Magrib aku ngaji dulu, setelah itu barulah menghafal, kadang merasa capek, tetapi senang sih,” kata Darrell saat berbincang dengan Kalteng Pos, Senin (10/3/2025).

Menghafal Al-Qur’an bukanlah hal mudah. Menurut penuturan Darrell, ada banyak ayat yang panjang yang membuat sulit diingat. Namun, kesulitan itu tidak membuatnya menyerah begitu saja. Ia percaya bahwa dengan usaha keras dan disertai doa, suatau saat ia bisa menyelesaikan hafalan hingga 30 juz.

Baca Juga :  Dijanjikan Nenek Hadiah Motor jika Masuk Pondok Pesantren

“Kadang memang sulit, tetapi kalau sudah hafal, rasanya ada kelegaan tersendiri. Kalau belum hafal, seperti ada yang kurang,” ungkapnya penuh semangat.

Yang lebih mengagumkan, Darrell menghafal bukan karena tuntutan orang tua. Kedua orang tuanya tidak pernah memaksanya untuk menjadi seorang hafiz. Ia sendiri yang ingin mewujudkan impian itu.

“Ayah dan bunda enggak maksa harus hafal atau tidak, tetapi aku yang ingin. Aku mau membanggakan mereka, menjadikan hafalan ini sebagai kado spesial buat mereka,” tuturnya.

Selain itu, hafalan ini juga menjadi bagian dari persiapannya menghadapi ujian sekolah. Ia mengatakan, menghafal Al-Qur’an tetap akan ia lakukan meski tidak ada ujian sekolah. Baginya, menghafal adalah keinginan pribadinya yang tumbuh dari hati.

Selain tekun dalam menghafal, Darrell juga memiliki impian besar lain, yakni menjadi seorang arsitek.

Kecintaannya pada seni menggambar bangunan mendorongnya ingin menciptakan desain masjid yang indah dan nyaman bagi umat muslim beribadah, sehingga makin banyak orang yang bersemangat datang ke masjid untuk beribadah.

“Aku suka menggambar bangunan. Siapa tahu nanti bisa merancang rumah Allah atau masjid besar yang bisa digunakan banyak orang,” kata Darrell penuh harap.

Baca Juga :  Langganan Tampil di MTQ Nasional, Dipercaya Jadi Imam Salat Tarawih

Saat ini, ia sudah berada di kelas akhir sekolah dasar dan berencana melanjutkan pendidikan ke SPM Darussalam. Ia berharap di tempat baru itu bisa makin mengembangkan kemampuan akademik, sekaligus memperdalam hafalannya.

Dalam proses menghafal Al-Qur’an, Darrell memiliki metode yang cukup unik.

Ia tidak hanya mengulang-ulang ayat hingga hafal, tetapi juga mencari cara agar hafalannya tetap menyenangkan dan tidak terbebani. Salah satu caranya adalah dengan menyegarkan pikiran melalui liburan.

“Kalau liburan biasanya aku isi dengan hobiku, jalan-jalan dan bermain, pokoknya yang bisa bikin otak jadi lebih fresh, enggak tertekan, biasanya setelah itu hafalan terasa lebih mudah,” ungkapnya.

Menurutnya, menghafal harus dilakukan dengan hati yang riang. Jika dipaksakan dan dalam kondisi tertekan, justru akan sulit melekat dalam ingatan.

Dengan tekad yang kuat, dukungan keluarga, dan bimbingan guru, Darrell terus melangkah maju meraih impiannya.

Semoga semangatnya dapat menginspirasi anak-anak lain untuk mencintai Al-Qur’an dan terus berusaha menggapai cita-cita. (bersambung/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/