Banyak cara yang dilakukan pemangku kepentingan dalam memberi edukasi tentang kehidupan kepada masyarakat. Salah satunya dengan mengajak anak-anak PAUD, TK, dan SD untuk nonton bareng film animasi Jumbo.
MUTOHAROH, Palangka Raya
MINGGU sore (20/4/2025), suasana di XXI Palma Palangka Raya terasa lebih hangat dari biasanya. Derai tawa dan keceriaan anak-anak memenuhi ruang bioskop. Menyatu dengan suasana santai dan penuh keakraban dalam acara nonton bareng (nobar) film Jumbo bersama Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dan Ketua TP PKK Kota Palangka Raya Avina Fairid Naparin.
Bukan sekadar agenda biasa. Kegiatan ini menjadi cara sederhana Wali Kota dan istri untuk mengisi waktu akhir pekan dengan hal-hal bermakna. Mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak PAUD, TK, hingga murid sekolah dasar (SD) dalam atmosfer yang menyenangkan dan tak berjarak.
“Tujuannya ya sederhana, hanya ingin mengisi waktu weekend. Tidak ada salahnya, sekali-sekali kita ajak anak-anak nonton bareng,” ucap Fairid Naparin dengan senyum hangat.Film yang ditonton bukan sembarangan. Pilihan jatuh pada film Jumbo.
Film animasi ini merupakan karya anak bangsa yang sarat akan pesan moral dan nilai-nilai inspiratif. Mengisahkan seekor gajah kecil bernama Jumbo, yang punya impian besar meski kerap diremehkan oleh teman-temannya. Film ini mengajak anak-anak untuk berani bermimpi dan percaya pada kemampuan diri.
Dalam perjalanannya, Jumbo belajar tentang pentingnya menghormati orang tua, menjaga persahabatan, dan pantang menyerah untuk menggapai mimpi. Alur cerita yang ringan tetapi menyentuh ini, sukses membuat anak-anak terhibur sekaligus belajar.
“Ini film bagus, penuh pesan moral. Ceritanya banyak tentang persahabatan, menghormati guru, dan hubungan anak dengan orang tua. Pesannya positif sekali. Mudah-mudahan bisa menginspirasi anak-anak,” tutur Fairid.
Tak hanya anak-anak yang terlihat antusias. Beberapa guru yang mendampingi pun tampak bahagia menikmati momen kebersamaan ini. Menurut Fairid, dirinya sengaja mengundang perwakilan guru dari masing-masing sekolah, agar keakraban tidak hanya terjalin antara pemimpin dan murid, tetapi juga antara guru dan orang tua.
“Kegiatan seperti ini memberikan aura positif kepada anak-anak, supaya besok kalau masuk sekolah, mereka punya semangat baru,” ujarnya.Avina Fairid Naparin, yang mendampingi sang suami selama kegiatan, juga terlihat akrab dan hangat dengan anak-anak.
Sesekali ia menyalami, menyapa, bahkan ikut tertawa saat menyaksikan adegan lucu dari film. Keberadaan Wali Kota dan istrinya membuat suasana bioskop terasa lebih dekat dan akrab, seperti keluarga besar yang berkumpul untuk nobar.
Pada era digital yang serbacepat dan canggih ini, Fairid menilai pentingnya momen-momen sederhana nan bermakna seperti ini, untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya dan kebersamaan sejak dini.Momen ini juga menjadi bentuk dukungan masyarakat terutama anak-anak, dalam mendukung film animasi karya anak-anak bangsa.
Film ini juga menjadi pengingat bagi orang dewasa akan masa kecil, sedangkan anak-anak bisa mendapatkan pesan-pesan positif.“Film ini bercerita tentang kehidupan anak-anak zaman dahulu, tentang bagaimana menghargai orang tua dan menjaga persahabatan.
Pada era keterbukaan informasi saat ini, cerita-cerita seperti ini perlu kita hidupkan kembali,” pungkasnya.Akhir pekan yang sederhana, tetapi penuh makna. Bagi anak-anak yang hadir, mungkin ini akan menjadi salah satu hari Minggu terbaik yang akan mereka kenang lama.
Sementara, bagi Wali Kota, kegiatan kecil seperti ini adalah gambaran nyata dari pemimpin, yang tidak hanya hadir di balik meja kerja, tetapi juga di tengah tawa dan senyum anak-anak rakyatnya. (ce/ram)
