Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Pembalap UCI MTB Bangga Bisa Berpartisipasi

Kalteng Menanam, Upaya Mitigasi Pengendalian Perubahan Iklim

Aksi menanam pohon dalam rangka Indonesia’s Forestry and Other Land Use (Folu) Net Sink 2030 digelar di Palangka Raya. Ada ratusan orang yang ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam gerakan mitigasi pengendalian perubahan iklim ini.

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

BERPARTISIPASI: CEO UCI MTB Kristof Bruyneel (kiri) merasa senang mendapat kesempatan menanam pohon di Kalteng.

JUMAT pagi (26/8), masyarakat berbondong-bondong datang ke halaman gedung olahraga (gor) indoor di Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya. Mereka begitu antusias untuk mengikuti kegiatan penanaman pohon. Di lokasi sudah disiapkan berbagai macam bibit pohon.

Kegiatan Kalimantan Tengah (Kalteng) Menanam ini diikuti oleh perwakilan atlet sepeda mancanegara maupun nasional yang menjadi peserta kejuaraan dunia balap sepeda gunung Union Cycliste Internationale (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2022 seri ke-8.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Dr Hanif Faisol Nurofiq selaku Sekretaris Nasional FOLU Net SINK 2030 sekaligus Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Turut hadir forkopimda, perangkat daerah, UPT Kementerian LHK, perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengapresiasi kegiatan Kalteng Menanam karena terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya Pemprov Kalteng dalam mendukung upaya penghijauan di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Green tahun 2030.

Baca Juga :  Miskanah Belajar Menjahit Sejak Usia 17 Tahun

Provinsi Kalteng mempunyai luas wilayah 15,3 juta hektare. Sekitar 77,61 persen dari total luas wilayah itu merupakan kawasan hutan, atau seluas 11,93 juta hektare. Begitu besarnya kawasan hutan ini merupakan aset berharga yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global. “Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan,” katanya.

Di samping itu, terdapat sekitar 2,5 juta hektare kawasan gambut yang tersebar di 11 kabupaten/kota, dengan tingkat ketebalan bervariasi, mulai dari yang dangkal sampai sangat dalam. Kawasan ini sangat rentan apabila terjadi perubahan tutupan lahan maupun perubahan tata air, karena berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan, terutama pada musim kemarau.

Indonesia dikenal sebagai paru- paru dunia karena hutan yang masih banyak. Salah satunya di wilayah Kalteng. Untuk mengurangi ancaman emisi karbon, maka upaya reboisasi harus terus dilakukan. “Kita mencoba untuk melakukan upaya penghijauan secara kontinyu. Untuk itu, saya berharap seluruh stake holders di Provinsi Kalteng bisa mendukung program ini,” tuturnya.

Sementara itu, Dr Hanif Faisol Nurofiq menyebut bahwa gerakan ini merupakan aksi pertama di Indonesia. Karena itu, kegiatan penanaman dalam rangka Folu Net Sink 2030 ini diharapkan bisa menjadi embrio dan percontohan bagi daerah-daerah lain.

Baca Juga :  Melihat Sepak Terjang Sri Utamo Memimpin Jekan Raya

“Output yang kita harapkan ke depan adalah bisa mengurangi emisi karbon di Kalteng, penanaman pohon ini sebagai upaya normalisasi daerah gambut untuk menjadi daerah yang lebih hijau,” ungkapnya kepada awak media.

Ditempat yang sama, CEO UCI MTB Kristof Bruyneel dan atlet peserta UCI MTB asal Jerman Marion Fromberger merasa bangga bisa ambil bagian dalam kegiatan penanaman pohon di Indonesia. Penanaman pohon ini dinilai sangat penting untuk mengurangi emisi global, karena Indonesia adalah paru-paru dunia. “Sangat indah bisa melihat kalian di sini melakukannya, karena warga Jerman juga sering melakukan penanaman pohon seperti ini,” ujar Marion.

Perempuan tinggi semampai itu mengaku sangat senang bisa membawa pohon baru ke dunia. Menurutnya ini merupakan hal baik untuk bisa menyelamatkan lingkungan hidup.

“Menanam pohon sangat penting bagi udara, untuk membuat udara bersih kembali, tentu sangat bagus jika semua negara melakukan penanaman pohon, karena akan membuat bumi ini terlihat hijau kembali,” pungkasnya. (ce/ram/ko)

Kalteng Menanam, Upaya Mitigasi Pengendalian Perubahan Iklim

Aksi menanam pohon dalam rangka Indonesia’s Forestry and Other Land Use (Folu) Net Sink 2030 digelar di Palangka Raya. Ada ratusan orang yang ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam gerakan mitigasi pengendalian perubahan iklim ini.

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

BERPARTISIPASI: CEO UCI MTB Kristof Bruyneel (kiri) merasa senang mendapat kesempatan menanam pohon di Kalteng.

JUMAT pagi (26/8), masyarakat berbondong-bondong datang ke halaman gedung olahraga (gor) indoor di Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya. Mereka begitu antusias untuk mengikuti kegiatan penanaman pohon. Di lokasi sudah disiapkan berbagai macam bibit pohon.

Kegiatan Kalimantan Tengah (Kalteng) Menanam ini diikuti oleh perwakilan atlet sepeda mancanegara maupun nasional yang menjadi peserta kejuaraan dunia balap sepeda gunung Union Cycliste Internationale (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2022 seri ke-8.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Dr Hanif Faisol Nurofiq selaku Sekretaris Nasional FOLU Net SINK 2030 sekaligus Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Turut hadir forkopimda, perangkat daerah, UPT Kementerian LHK, perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengapresiasi kegiatan Kalteng Menanam karena terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya Pemprov Kalteng dalam mendukung upaya penghijauan di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Green tahun 2030.

Baca Juga :  Miskanah Belajar Menjahit Sejak Usia 17 Tahun

Provinsi Kalteng mempunyai luas wilayah 15,3 juta hektare. Sekitar 77,61 persen dari total luas wilayah itu merupakan kawasan hutan, atau seluas 11,93 juta hektare. Begitu besarnya kawasan hutan ini merupakan aset berharga yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global. “Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan,” katanya.

Di samping itu, terdapat sekitar 2,5 juta hektare kawasan gambut yang tersebar di 11 kabupaten/kota, dengan tingkat ketebalan bervariasi, mulai dari yang dangkal sampai sangat dalam. Kawasan ini sangat rentan apabila terjadi perubahan tutupan lahan maupun perubahan tata air, karena berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan, terutama pada musim kemarau.

Indonesia dikenal sebagai paru- paru dunia karena hutan yang masih banyak. Salah satunya di wilayah Kalteng. Untuk mengurangi ancaman emisi karbon, maka upaya reboisasi harus terus dilakukan. “Kita mencoba untuk melakukan upaya penghijauan secara kontinyu. Untuk itu, saya berharap seluruh stake holders di Provinsi Kalteng bisa mendukung program ini,” tuturnya.

Sementara itu, Dr Hanif Faisol Nurofiq menyebut bahwa gerakan ini merupakan aksi pertama di Indonesia. Karena itu, kegiatan penanaman dalam rangka Folu Net Sink 2030 ini diharapkan bisa menjadi embrio dan percontohan bagi daerah-daerah lain.

Baca Juga :  Melihat Sepak Terjang Sri Utamo Memimpin Jekan Raya

“Output yang kita harapkan ke depan adalah bisa mengurangi emisi karbon di Kalteng, penanaman pohon ini sebagai upaya normalisasi daerah gambut untuk menjadi daerah yang lebih hijau,” ungkapnya kepada awak media.

Ditempat yang sama, CEO UCI MTB Kristof Bruyneel dan atlet peserta UCI MTB asal Jerman Marion Fromberger merasa bangga bisa ambil bagian dalam kegiatan penanaman pohon di Indonesia. Penanaman pohon ini dinilai sangat penting untuk mengurangi emisi global, karena Indonesia adalah paru-paru dunia. “Sangat indah bisa melihat kalian di sini melakukannya, karena warga Jerman juga sering melakukan penanaman pohon seperti ini,” ujar Marion.

Perempuan tinggi semampai itu mengaku sangat senang bisa membawa pohon baru ke dunia. Menurutnya ini merupakan hal baik untuk bisa menyelamatkan lingkungan hidup.

“Menanam pohon sangat penting bagi udara, untuk membuat udara bersih kembali, tentu sangat bagus jika semua negara melakukan penanaman pohon, karena akan membuat bumi ini terlihat hijau kembali,” pungkasnya. (ce/ram/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/