JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan dengan kesiapan dan kehati-hatian. PTM yang dilakukan secara terbatas ini, diminta untuk tidak boleh lebih dari dua hari dalam seminggu dengan maksimal 2 jam per hari.
Atas arahan itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas siap melaksanakan arahan tersebut. Kemenag sendiri diketahui mengawasi madrasah dan pondok pesantren.
“Arahan bapak presiden, seminggu hanya dua hari, kita ikuti sesuai arahan presiden,” jelas Yaqut di kantornya, Jakarta, Rabu (9/6).
Ia menyatakan bahwa pihaknya telah siap untuk melaksanakan instruksi daripada Jokowi. Dia merasa sudah merupakan tugasnya sebagai pembantu presiden melaksanakan hal tersebut.
“Kesiapan kita sangat siap. Arahan presiden kita ikuti, kita pembantu presiden dan setiap arahan presiden kita ikuti,” tutur dia.
Seperti diketahui, Jokowi mengistruksikan PTM yang dilakukan secara terbatas ini, keterisian kelas hanya boleh diisi maksimal 25 persen dari total murid. Kemudian juga, disampaikan bahwa PTM tidak boleh lebih dari dua hari dalam seminggu. “Nggak boleh lebih dari dua hari seminggu (PTM). Setiap hari maksimal hanya dua jam. Opsi menghadirkan anak ke sekolah tetap ditentukan oleh orang tua. Dan semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum dimulai,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin menyampaikan arahan Jokowi, Senin (7/6). (sai/nur/jpc)