PALANGKA RAYA – Kartu Indonesia Pintar telah membuka kesempatan bagi warga tak mampu untuk mengakses pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Selama 11 tahun terakhir sejak tahun 2010, tercatat ada 1.052.445 mahasiswa yang menerima manfaat program Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Jumlah ini dari tahun ke tahun terus meningkat.
“Melalui program KIP Kuliah ini telah meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi mahasiswa yan tidak mampu secara ekonomi,” ujar Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia, saat menjadi pembicara Seminar Peran Kartu Sakti Terhadap Peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia, Senin (10/1/2022).
Seminar sehari yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya (BEM UPR) ini menghadirkan empat orang narasumber. Pertama Rektor UPR Dr Andrie Elia yang membawakan topik Mengukur Relevansi Kartu Sakti Dalam Perspektif Akademik.
Kedua, Anggora DPR RI asal Kalteng Ary Egahni Ben Bahat SH MH dengan judul Kebijakan Jaring Pengaman Melalui Kartu Sakti di Kalimantan Tengah. Ketiga Plt Kadis Sosial Kalteng Dr Noor Halim dengan topik Macam-macam Kartu Sakti dan Peran dalam Menjamin Kualitas Sumber Daya Manusia. Keempat adalah aktivis mahasiswa asal Kalteng yang kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Rico Rachman yang membawakan materi Menakar Progresifitas Program Kartu Sakti dalam Menjamin Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pemuda.
Selanjutnya, kata Andrie, KIP Kuliah ini menjamin keberlangsungan studi mahasiswa yang berasal dari daerah 3T, dan menempuh studi pada perguruan tinggi di wilayah yang terkena dampak bencana alam atau konflik sosial. Berikutnya KIP telah meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi.“Dua tahun terakhir, yakni tahun 2022 dan 2021 di kala pandemi, jumlah penerima KIP Kuliah secara nasional rata-rata mencapai angkat 200 ribu mahasiswa. Sedangkan mahasiswa asal Kalteng, berjumlah 1.476 mahasiswa atau 0,70 persen,” ujar Andrie.
Hadirnya KIP Kuliah ini, diharapkan calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu tetap dan dapat kuliah. Dengan kuliah, mahasiswa mendapatkan pekerjaanyang lebih baik dan meningkatkan status ekonomi keluarganya di masa depan.
“Untuk itu, KIP Kuliah perlu memberikan akses ke program studi dan perguruan tingi terbaik di Indonesia,” tegas Andrie.
Sementara itu, Rico Rachman Wakil Sekretaris Jenderal PB Himpunan Mahasiswa Islam mengatakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun informal.
“Tentunya dengan hadirnya program Kartu Indonesia Pintar memberikan ruang kepada seluruh elemen masyarakat dapat mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan,” ujar Rico mantan ketua umum HMI Cabang Palangka Raya ini. (sma/ko)