PALANGKA RAYA – Berbekal ilmu dan semangat baru, masyarakat Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, siap menjelma menjadi ahli jamu Nusantara tersaintifikasi.
Dalam rangka meningkatkan potensi desa dan memberdayakan masyarakat, Dosen dari Program Studi Farmasi dan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Palangka Raya mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan yang dilaksanakan berupa Peningkatan Keterampilan Masyarakat Desa Tuwung Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau untuk Membuat Jamu Nusantara Tersaintifikasi Sebagai Produk Unggulan Desa, Selasa (9/7/2024).
Kegiatan ini tak lepas dari peran aktif para dosen dari Program Studi Farmasi dan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Palangka Raya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tergerak oleh potensi besar keterampilan masyarakat di Desa Tuwung, tim dosen yang dipimpin oleh apt. Noverda Ayuchecaria, S.Farm., M.Farm dan beranggotakan Wahyu Nugroho, S.Si., M.Si, apt. Defilia Anogra Riani, S.Farm, M.Sc, apt. Shesanthi Citrariana, M.Pharm.Sci, menginisiasi program peningkatan keterampilan masyarakat dalam memproduksi jamu Nusantara secara saintifik.
Kegiatan ini juga dibantu oleh beberapa mahasiswa dari Program Studi Farmasi, Atilla Dian Dewanti Gintoro, Nazifa Wulan Pritaningtyas dan mahasiswa dari Program Studi Kimia, Eka Jhonatan Krissilvio.
Kegiatan pendampingan ini diisi dengan berbagai materi, seperti pengenalan jamu nusantara, cara membuat jamu nusantara tersaintifikasi, dan peluang usaha dari jamu nusantara. Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan praktek membuat jamu nusantara.
“Kegiatan yang dilakukan merupakan demontrasi/pelatihan yang bertujuan untuk meningkatan kualitas pengetahuan dan wawasan kesehatan masyarakat terhadap jamu nusantara tersaintifikasi, sehingga masyarakat dapat membuat/meramu jamu sesuai dengan standar. Selain itu akan diberikan pelatihan tata cara pengurusan izin edar PIRT agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dan bernilai jual”, kata Noverda
Melalui program pendampingan ini, masyarakat Desa Tuwung dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam memilih bahan baku berkualitas, mengolah jamu dengan standar yang baik dan benar, serta memahami regulasi yang terkait dengan produk obat-obatan herbal.
Lebih lanjut, apt. Noverda Ayuchecaria, S.Farm., M.Farm menjelaskan bahwa jamu memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan desa. Hal ini dikarenakan jamu terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar desa. Selain itu, jamu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
“Dengan menjadi produk unggulan desa, jamu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekonomi desa,” imbuhnya.
Masyarakat Desa Tuwung Kahayan Tengah menyambut baik kegiatan pendampingan ini. Mereka antusias mengikuti pelatihan dan menunjukkan semangat yang tinggi untuk mempelajari cara membuat jamu nusantara tersaintifikasi.
“Saya senang mengikuti kegiatan ini. Saya belajar banyak tentang cara membuat jamu nusantara yang berkualitas. Saya berharap dapat segera memulai usaha jamu nusantara dan meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar salah satu peserta.
Dengan adanya kegiatan pendampingan ini, diharapkan masyarakat Desa Tuwung Kahayan Tengah dapat meningkatkan keterampilan dan potensi ekonominya melalui pembuatan jamu nusantara tersaintifikasi. Jamu nusantara diharapkan dapat menjadi produk unggulan desa yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (sma)