Tim Kesahatan Terus Layani Pasien
SAMPIT – Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan angka yang sangat tinggi. Sehari rata-rata 500 orang. Hal ini mengakibatkan tekanan berat pada kapasitas pelayanan rumah sakit, terutama pada dokter spesialis yang bertugas.
Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Murjani Sampit, dr Anggun Iman Hermawan menjelaskan idealnya setiap pasien seharusnya mendapatkan waktu pelayanan 15 menit persesi.
“Dengan waktu 15 menit untuk setiap pasien, seorang dokter spesialis bisa melayani sekitar 30 hingga 35 pasien dalam satu hari,” katanya, belum lama ini.
Kendati demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pasien yang harus dilayani jauh lebih banyak, sering kali mencapai 50 hingga 60 pasien dalam satu hari oleh seorang dokter spesialis. Tantangan terbesar, menurut dr. Iman, adalah kekhawatiran untuk menolak pasien yang datang, terutama mengingat banyaknya pasien yang telah menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan.
“Kami terpaksa melayani pasien melebihi kapasitas ideal karena kami tidak ingin mengecewakan mereka. Namun, hal ini tentunya berdampak pada kualitas layanan yang tidak bisa sepenuhnya optimal,” ungkapnya.
Peningkatan kunjungan pasien tersebut terutama terjadi pada beberapa poli, seperti Poli Jantung, Penyakit Dalam, dan Poli Umum. Hal ini menambah beban kerja tenaga medis di rumah sakit yang sudah beroperasi dengan sumber daya yang terbatas.
Selain itu, Dr. Iman juga menyoroti masalah pada bagian farmasi dan pengelolaan limbah medis. Pembuatan resep obat, baik dalam bentuk tablet maupun serbuk, memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dengan jumlah pasien yang sangat banyak.
“Untuk meracik obat, apalagi dengan jumlah pasien yang bisa mencapai 500 orang sehari, tentu mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan resep,” jelasnya.
Meskipun jam kerja rumah sakit secara normal berakhir pada pukul 14.00 WIB, bagian farmasi sering kali harus bekerja lebih lama untuk menyelesaikan tugas mereka.
“Kami seringkali harus bekerja hingga pukul 16.00 WIB atau bahkan lebih lama lagi, sampai menjelang maghrib, karena tingginya jumlah pasien yang harus kami layani,” imbuhnya. (mif/sli/sos)