Selasa, Oktober 1, 2024
22.9 C
Palangkaraya

Banyak Potensi UPR Bisa Dikembangkan

PALANGKA RAYA – Dibawah kepemimpinan  Rektor Dr Andrie Elia, Universitas Palangka Raya telah mengembangkan potensinya. Hal itu terlihat dari pembangunan fasilitas yang meningkat secara drastis. Bahkan hal ini mendapat apresiasi dari pemerintah provinsi dan kalangan DPRD Kalteng.

Saat dibincangi disela kesibukannya, Dr Andrie Elia merasa bahwa masih banyak lagi potensi di UPR yang belum digali. Baik untuk sektor pendukung pendidikan, mendukung peningkatan SDM dan memaksimalkan partisipasi mahasiswa UPR dalam membangun daerahnya.

“Sangat banyak potensi yang masih terus kita kembangkan di UPR. Potensi ini tentu akan berdampak positif, baik untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kualitas SDM mahasiswa tersebut. Perlahan kita akan gali potensi tersebut,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan, dengan kawasan yang luas dapat dijadikan lahan pendukung pendidikan serta penelitian bahkan untuk sektor ekonomi.

“Bisa dikatakan bahwa UPR ini laboratorium alam dengan sejuta potensi. Terlebih saat ini pemerintah gencar mendukung sektor ketahanan pangan. Untuk memaksimalkan hal ini, UPR harus otonom tentunya menjadikannya BLU. Selama ini, kita satker yang tergantung pada pemerintah, sehingga potensi tidak tergali maksimal,” Ucapnya.

Baca Juga :  Perayaan Hari Perempuan GKE se-Kota Palangka Raya

Dirinya sedikit menyampaikan, ketika UPR menjadi BLU, maka akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi. Tetapi hal tersebut juga tidak akan mudah. Walau demikian, Dr Andrie Elia sangat yakin, dengan tekad yang dimilikinya dapat mengembangkan UPR.

“Tidak mudah menyakinkan pemerintah pusat agar dibangunkannya fasilitas megah di UPR dari dana APBN. Modal saya hanya tekad serta perencanaan matang serta merangkul civitas UPR untuk berjuang bersama. Kini telah berdiri gedung tujuh lantai yakni PPIIG, dan dua gedung kuliah terpadu merah putih dengan enam lantai. Ini modal awal UPR untuk mengembangkan potensi lainnya,” ucapnya.

Rektor Dr Andrie Elia mengatakan, selaian peningkatan fasilitas, perlu juga dilakukan peningkatan SDM di UPR. Tidak hanya secara keilmuan, tetapi juga  mental yang baik. Hal ini bertujuan agar, SDM di UPR baik itu pegawai hingga mahasiswa yang nantikan akan melakukan pengabdian di masyarakat.

KAWASAN WISATA PENDIDIKAN

“Kedepannya, saya memiliki wacana untuk menjadikan UPR sebagai salah satu kawasan wisata, baik itu wisata pendidikan hingga wisata kuliner melalui kerjasama dengan para investor,” ucapnya  saat berbincang dengan awak media

Baca Juga :  Manfaatkan Teknologi, Siswa Diajak Pasarkan Museum Balanga

Menurutnya setelah status berubah dari Satket menjadi Badan Layanan Umum (BLU), maka UPR akan lebih leluasa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Termasuk pemanfaat areal UPR yang luas.

“Setelah berstatus BLU, UPR bisa menjalin kejasama dengan pihak ketiga. Dengan kawasan yang luas, bisa dibangun lokasi untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga perhotelan. Saya optimis UPR itu bisa terwujud,” ujarnya.

Tak cuma kawasan wisata pendidikan dan kuliner, menurut Andrie UPR ini bisa menjadi kawasan Kebun Raya. Langkah itu sudah dimulai dengan keberadaan hutan Meranti Merah yang dikelola oleh civitas akademika.

“Digerbang UPR nantinya akan tercantum dengan jelas nama Kebun Raya UPR, apalagi wacana tersebut telah terprogram sejak lama dan mulai dijalankan dengan keberadaan Hutan Meranti Merah, yang saat ini dikelola oleh civitas akademika,” kata Andrie.(rul/sma/ko)

PALANGKA RAYA – Dibawah kepemimpinan  Rektor Dr Andrie Elia, Universitas Palangka Raya telah mengembangkan potensinya. Hal itu terlihat dari pembangunan fasilitas yang meningkat secara drastis. Bahkan hal ini mendapat apresiasi dari pemerintah provinsi dan kalangan DPRD Kalteng.

Saat dibincangi disela kesibukannya, Dr Andrie Elia merasa bahwa masih banyak lagi potensi di UPR yang belum digali. Baik untuk sektor pendukung pendidikan, mendukung peningkatan SDM dan memaksimalkan partisipasi mahasiswa UPR dalam membangun daerahnya.

“Sangat banyak potensi yang masih terus kita kembangkan di UPR. Potensi ini tentu akan berdampak positif, baik untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kualitas SDM mahasiswa tersebut. Perlahan kita akan gali potensi tersebut,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan, dengan kawasan yang luas dapat dijadikan lahan pendukung pendidikan serta penelitian bahkan untuk sektor ekonomi.

“Bisa dikatakan bahwa UPR ini laboratorium alam dengan sejuta potensi. Terlebih saat ini pemerintah gencar mendukung sektor ketahanan pangan. Untuk memaksimalkan hal ini, UPR harus otonom tentunya menjadikannya BLU. Selama ini, kita satker yang tergantung pada pemerintah, sehingga potensi tidak tergali maksimal,” Ucapnya.

Baca Juga :  Perayaan Hari Perempuan GKE se-Kota Palangka Raya

Dirinya sedikit menyampaikan, ketika UPR menjadi BLU, maka akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi. Tetapi hal tersebut juga tidak akan mudah. Walau demikian, Dr Andrie Elia sangat yakin, dengan tekad yang dimilikinya dapat mengembangkan UPR.

“Tidak mudah menyakinkan pemerintah pusat agar dibangunkannya fasilitas megah di UPR dari dana APBN. Modal saya hanya tekad serta perencanaan matang serta merangkul civitas UPR untuk berjuang bersama. Kini telah berdiri gedung tujuh lantai yakni PPIIG, dan dua gedung kuliah terpadu merah putih dengan enam lantai. Ini modal awal UPR untuk mengembangkan potensi lainnya,” ucapnya.

Rektor Dr Andrie Elia mengatakan, selaian peningkatan fasilitas, perlu juga dilakukan peningkatan SDM di UPR. Tidak hanya secara keilmuan, tetapi juga  mental yang baik. Hal ini bertujuan agar, SDM di UPR baik itu pegawai hingga mahasiswa yang nantikan akan melakukan pengabdian di masyarakat.

KAWASAN WISATA PENDIDIKAN

“Kedepannya, saya memiliki wacana untuk menjadikan UPR sebagai salah satu kawasan wisata, baik itu wisata pendidikan hingga wisata kuliner melalui kerjasama dengan para investor,” ucapnya  saat berbincang dengan awak media

Baca Juga :  Manfaatkan Teknologi, Siswa Diajak Pasarkan Museum Balanga

Menurutnya setelah status berubah dari Satket menjadi Badan Layanan Umum (BLU), maka UPR akan lebih leluasa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Termasuk pemanfaat areal UPR yang luas.

“Setelah berstatus BLU, UPR bisa menjalin kejasama dengan pihak ketiga. Dengan kawasan yang luas, bisa dibangun lokasi untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga perhotelan. Saya optimis UPR itu bisa terwujud,” ujarnya.

Tak cuma kawasan wisata pendidikan dan kuliner, menurut Andrie UPR ini bisa menjadi kawasan Kebun Raya. Langkah itu sudah dimulai dengan keberadaan hutan Meranti Merah yang dikelola oleh civitas akademika.

“Digerbang UPR nantinya akan tercantum dengan jelas nama Kebun Raya UPR, apalagi wacana tersebut telah terprogram sejak lama dan mulai dijalankan dengan keberadaan Hutan Meranti Merah, yang saat ini dikelola oleh civitas akademika,” kata Andrie.(rul/sma/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/