Senin, Mei 12, 2025
24.1 C
Palangkaraya

Hoax, KDM Sebut Orang yang Ragukan Ijazah Jokowi Itu Radikal

JAGAT media maya beredar tangkap layar sebuah artikel dengan judul yang mengeklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai kaum radikal.

Artikel itu diklaim diterbitkan media Tempo pada 29 April 2025. Namun, setelah ditelusuri konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

Sebagai konteks, isu soal keaslian ijazah Jokowi saat ini masih menjadi polemik. Sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) meragukan keaslian ijazah Jokowi sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Setelah ditelusuri, di laman Tempo.co tidak ditemukan artikel soal Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal.

Baca Juga :  Minamas Group Tunjukkan Kepedulian bagi Korban Banjir di Kalbar dan Kalteng

Konten yang beredar memanipulasi artikel di laman Tempo.co ini berjudul “Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos”.

Artikel aslinya memuat pernyataan Dedi soal rencana kebijakan agar vasektomi atau KB pria menjadi syarat masyarakat prasejahtera di Jawa Barat mendapat bantuan sosial (bansos).

Dedi juga mengusulkan, warga yang bersedia vasektomi akan diberi insentif Rp 500 ribu.

Menurut Dedi, kebijakan itu bertujuan agar angka kelahiran bisa diatur sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan .(*afa)

JAGAT media maya beredar tangkap layar sebuah artikel dengan judul yang mengeklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai kaum radikal.

Artikel itu diklaim diterbitkan media Tempo pada 29 April 2025. Namun, setelah ditelusuri konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

Sebagai konteks, isu soal keaslian ijazah Jokowi saat ini masih menjadi polemik. Sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) meragukan keaslian ijazah Jokowi sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Setelah ditelusuri, di laman Tempo.co tidak ditemukan artikel soal Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal.

Baca Juga :  Minamas Group Tunjukkan Kepedulian bagi Korban Banjir di Kalbar dan Kalteng

Konten yang beredar memanipulasi artikel di laman Tempo.co ini berjudul “Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos”.

Artikel aslinya memuat pernyataan Dedi soal rencana kebijakan agar vasektomi atau KB pria menjadi syarat masyarakat prasejahtera di Jawa Barat mendapat bantuan sosial (bansos).

Dedi juga mengusulkan, warga yang bersedia vasektomi akan diberi insentif Rp 500 ribu.

Menurut Dedi, kebijakan itu bertujuan agar angka kelahiran bisa diatur sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan .(*afa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/