The State of Global Islamic Economic menyatakan, konsumsi industri busana muslim di Indonesia mencapai USD 21 miliar dan pertumbuhan rata-rata 18,2 persen per tahun. Hal ini menjadikan pasar busana muslim Indonesia sebagai yang terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan. Hal ini memperlihatkan kalau Indonesia memiliki peran penting sebagai konsumen busana muslim dan punya prospek yang besar dalam mendominasi distribusi produk busana muslim secara global.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week adalah kegiatan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week dapat disaksikan untuk umum melalui siaran langsung di kanal ‘Kementerian Perdagangan’ dan ‘Expo 2020 Dubai’ pada layanan streaming video YouTube.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week akan menampilkan peragaan busana dari 36 merek busana muslim Indonesia. Selain itu, akan ada booth dan mini showcase dari beberapa merek kosmetik Indonesia yang bersertifikasi halal, di antaranya PT Mustika Ratu, Tbk dan Wardah. Keduanya menjadi pendukung acara sebagai official make up & hairdo pada peragaan busana.
“Embracing Jakarta Muslim Fashion Week adalah sebuah upaya inisiasi untuk merangkul semua pihak yang menunjang sektor busana muslim. Kami ingin agar ekosistem yang terbangun dapat menunjang Indonesia menjadi jagoan di lokal dan internasional. Tren ini harus dimulai oleh Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dunia,” kata perwakilan KADIN Indonesia sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional Anne Patricia Sutanto saat konferensi pers mendampingi Mendag Lutfi.
Bawa ke Tingkat Dunia
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diluncurkan secara resmi di tahun 2022 sebagai bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 pada 2022 mendatang. Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program tahunan Kemendag dan KADIN, berupa acara satu minggu fashion week (pekan busana) yang rutin diadakan hingga tahun 2024.
Mendag Lutfi melihat, kekuatan busana muslim Indonesia terletak pada keragaman desainnya yang kaya ciri khas budaya serta dukungan dari industri garmen dan tekstil yang besar. Semua keunggulan ini penting untuk diperkenalkan ke dunia mode Internasional melalui acara Jakarta Muslim Fashion Week. Melalui Jakarta Muslim Fashion Week, busana muslim Indonesia menjadi semakin kuat di pasar domestik dan peluang bisnis ke pasar global akan terbuka luas, hingga pada akhirnya dapat menetapkan posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.
Pada Jakarta Muslim Fashion Week 2022, tema yang diangkat akan menitikberatkan pada edukasi, dengan terus memberi pesan kepada dunia bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah bagi busana muslim global sekaligus memperkuat industri busana muslim di dalam negeri. Kemudian dengan Jakarta Muslim Fashion Week 2023, Indonesia akan lebih memperkuat penjenamaan busana muslim Indonesia ke pasar global. Lalu di tahun 2024, Indonesia sudah akan mendeklarasikan dirinya sebagai pusat busana muslim dunia dan Jakarta Muslim Fashion Week sudah akan diakui sebagai acara busana Internasional.
Mendag Lutfi berharap gagasan Jakarta Muslim Fashion Week akan semakin memperkenalkan karya-karya wastra Indonesia, yang antara lain berupa batik, tenun, dan bordir, ke tingkat global. Dengan penjenamaan busana muslim Indonesia yang kuat, Mendag Lutfi juga berharap ekspor produk Indonesia akan meningkat dan komoditas busana muslim dapat menjadi sumber devisa yang signifikan.(bud)