JAKARTA- Ada tiga opsi yang beredar di masyarakat dan dijadikan pertimbangan oleh pemerintah terkait libur di bulan Ramadan nanti.
Pertama, libur penuh selama satu bulan namun dengan tetap mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat.
“Kedua itu paro-paro,” katanya. Yakni, ada waktu libur dan ada waktu masuk sekolah. Seperti yang berlaku saat ini, biasanya, awal Ramadan siswa diliburkan beberapa hari atau di akhir Ramadan.
Atau jelang Idul Fitri, siswa libur dua sampai tiga hari sampai rangkaian mudik rampung.
Lalu, opsi ketiga, siswa diusulkan masuk penuh selama Ramadan. Sama seperti hari-hari biasa. “Tapi intinya semua itu adalah usulan-usulan yang ada di masyarakat, yang kami tentu memantau usulan-usulan tersebut sebagai bagian dari aspirasi publik,” paparnya.
Nantinya, ketika sudah diputuskan salah satunya, maka akan ada pengumuman resmi yang disampaikan. Masing-masing kementerian akan mengeluarkan surat edaran terkait libur saat Ramadan ini.
“Intinya keputusannya supaya sama antara sekolah dengan madrasah. Jangan sampai nanti selama Ramadan masa aktif sekolah dan libur itu tidak sama antara sekolah dengan madrasah,” tegasnya.
Seperti diketahui, muncul isu peliburan siswa sekolah selama sebulan penuh saat bulan puasa nanti. Isu ini pun menimbulkan polemik.
Banyak masyarakat yang sepakat, tapi tak jarang masyarakat yang menyayangkan jika itu benar. Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat pun sempat angkat bicara mengenai hal ini.
Akhirnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memastikan keputusan atas libur sekolah selama bulan Ramadan.
Pihak Kemendikdasmen sudah melakukan rapat bersama dengan pihak Kementerian Agama (Kemenag) dan Kemendagri, Selasa (14/1/2025) malam.
“Sudah kami bicarakan dalam rapat koordinasi lintas kementerian,”kata Mu’ti.
“Sudah ada kesepakatan,”tambahnya.
Para awak media pun menanyakan poin penting dalam keputusan rapat lintas kementerian itu.
Mu’ti pun menjabarkan, nantinya akan ada surat edaran yang dikeluarkan sebagai pedoman pelaksanaan di tiap sekolah.
“Isinya bagaimana tunggu sampai pada waktunya kami membahas, ya, nanti tunggu pada waktunya ya,” ucap Mu’ti.
“Insya Allah secepatnya. Mudah-mudahan dalam minggu ini, mudah-mudahan ya. Karena Pak Nasar (Menag Nasaruddin Umar) kan sedang ke Saudi untuk urusan haji. Mungkin nanti mudah-mudahan setelah beliau kembali sudah ada keputusan,” ujar Mu’ti.(jpc/ram)