Selasa, Juni 17, 2025
25.9 C
Palangkaraya

Bahlil Dicuekin Prabowo? Momen Tak Disalami Picu Isu Retaknya Hubungan!

KALTENG POS–Momen Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang tidak menyalami Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat akan bertolak ke Singapura pada Minggu (15/6/2025) menjadi sorotan publik. Spekulasi pun bermunculan bahwa hubungan keduanya sedang merenggang.

Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Partai Golkar. Wakil Ketua Umum DPP Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa tidak ada ketegangan antara Presiden Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

“Bagaimana bisa disebut renggang? Pak Bahlil masih menjalankan tugas dengan baik sebagai pembantu Presiden. Ia baru saja meninjau persoalan tambang nikel di Raja Ampat dan menyampaikan langsung hasil temuan lapangan kepada Presiden Prabowo,” kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga : 
Naas, Pamit Pergi Mancing, Nelayan Ini Pulang Tak Bernyawa

Menurut Idrus, Partai Golkar sepenuhnya mendukung visi dan misi Asta Cita Presiden Prabowo dalam program pembangunan nasional. Ia juga menyebut Bahlil selalu bekerja sesuai arahan presiden, khususnya dalam menangani isu-isu penting di tengah masyarakat.

“Lalu di mana letak kerenggangannya? Golkar justru berada di garda terdepan mendukung pelaksanaan Asta Cita sebagai bagian dari gerakan pembangunan nasional,” tegasnya.

Momen yang memicu spekulasi itu terjadi saat Prabowo hendak terbang ke Singapura dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dalam tayangan yang beredar, Prabowo terlihat menyalami sejumlah pejabat negara seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Baca Juga : 
Warganet Geram, Prabowo Setujui Jadi Percobaan Vaksinasi TBC Milik Bill Gates

Namun, saat berhadapan dengan Bahlil Lahadalia yang juga hadir untuk melepas kepergian, Prabowo tampak langsung berjalan menuju pesawat tanpa menyapanya secara langsung.

Meski begitu, Partai Golkar menegaskan bahwa tidak ada persoalan apapun di balik gestur tersebut. “Itu hanya momen biasa, jangan ditafsirkan macam-macam,” pungkas Idrus.

KALTENG POS–Momen Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang tidak menyalami Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat akan bertolak ke Singapura pada Minggu (15/6/2025) menjadi sorotan publik. Spekulasi pun bermunculan bahwa hubungan keduanya sedang merenggang.

Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Partai Golkar. Wakil Ketua Umum DPP Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa tidak ada ketegangan antara Presiden Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

“Bagaimana bisa disebut renggang? Pak Bahlil masih menjalankan tugas dengan baik sebagai pembantu Presiden. Ia baru saja meninjau persoalan tambang nikel di Raja Ampat dan menyampaikan langsung hasil temuan lapangan kepada Presiden Prabowo,” kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga : 
Naas, Pamit Pergi Mancing, Nelayan Ini Pulang Tak Bernyawa

Menurut Idrus, Partai Golkar sepenuhnya mendukung visi dan misi Asta Cita Presiden Prabowo dalam program pembangunan nasional. Ia juga menyebut Bahlil selalu bekerja sesuai arahan presiden, khususnya dalam menangani isu-isu penting di tengah masyarakat.

“Lalu di mana letak kerenggangannya? Golkar justru berada di garda terdepan mendukung pelaksanaan Asta Cita sebagai bagian dari gerakan pembangunan nasional,” tegasnya.

Momen yang memicu spekulasi itu terjadi saat Prabowo hendak terbang ke Singapura dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dalam tayangan yang beredar, Prabowo terlihat menyalami sejumlah pejabat negara seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Baca Juga : 
Warganet Geram, Prabowo Setujui Jadi Percobaan Vaksinasi TBC Milik Bill Gates

Namun, saat berhadapan dengan Bahlil Lahadalia yang juga hadir untuk melepas kepergian, Prabowo tampak langsung berjalan menuju pesawat tanpa menyapanya secara langsung.

Meski begitu, Partai Golkar menegaskan bahwa tidak ada persoalan apapun di balik gestur tersebut. “Itu hanya momen biasa, jangan ditafsirkan macam-macam,” pungkas Idrus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/