Rabu, Juni 18, 2025
30.4 C
Palangkaraya

Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas! Muntahan Abu Tinggi 10 Kilometer

BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi level IV (awas).

Sejak 2023 lalu aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik turun. Erupsi berulang terjadi. Termasuk erupsi pada Selasa petang (17/6/2025).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat erupsi tersebut jadi yang terbesar sepanjang tahun ini. Muntahan kolom abu dalam erupsi tersebut memang tinggi. Mencapai 10 kilometer, bahkan lebih.

Menurut catatan BNPB, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan ketinggian kolom abu antara 6-10 ribu atau lebih hanya terjadi beberapa kali pada periode akhir 2023 sampai pertengahan 2024. BNPB juga mencatat bahwa erupsi besar gunung api tersebut terjadi pada 1921 silam.

Baca Juga : 
Hadapi Gugatan Gogo-Helo, KPU Barito Utara Diingatkan Siapkan Dokumen dan Bukti

”Erupsi berikutnya yang signifikan terjadi pada 1935, ditandai dengan letusan eksplosif yang melontarkan abu dan lava pijar serta peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup drastis,”terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Setelah itu, pada 1970 terjadi letusan bertipe strombolian dengan lontaran material hingga beberapa kilometer dari kawah. Letusan tersebut menyebabkan hujan abu ringan di beberapa desa sekitar lereng gunung. Kemudian terjadi lagi erupsi yang cukup besar pada 1991. Letusan itu salah satu erupsi gunung api paling kuat di akhir abad ke-20.

Lebih lanjut, dia menyatakan, erupsi terkini yang dimulai sejak akhir 2023 menunjukkan pola letusan yang kompleks dengan beberapa fase letusan freatomagmatik dan freatik.

Baca Juga : 
Heboh Ada Kilatan Cahaya di Gunung Kelud, Apakah Akan Terjadi Erupsi

Sejak Desember 2023 hingga Februari 2024, tercatat lontaran material pijar, awan panas guguran, dan hujan abu lebat yang berdampak langsung pada sejumlah desa seperti Desa Boru dan Desa Klatanlo.(jpc)

BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi level IV (awas).

Sejak 2023 lalu aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik turun. Erupsi berulang terjadi. Termasuk erupsi pada Selasa petang (17/6/2025).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat erupsi tersebut jadi yang terbesar sepanjang tahun ini. Muntahan kolom abu dalam erupsi tersebut memang tinggi. Mencapai 10 kilometer, bahkan lebih.

Menurut catatan BNPB, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan ketinggian kolom abu antara 6-10 ribu atau lebih hanya terjadi beberapa kali pada periode akhir 2023 sampai pertengahan 2024. BNPB juga mencatat bahwa erupsi besar gunung api tersebut terjadi pada 1921 silam.

Baca Juga : 
Hadapi Gugatan Gogo-Helo, KPU Barito Utara Diingatkan Siapkan Dokumen dan Bukti

”Erupsi berikutnya yang signifikan terjadi pada 1935, ditandai dengan letusan eksplosif yang melontarkan abu dan lava pijar serta peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup drastis,”terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Setelah itu, pada 1970 terjadi letusan bertipe strombolian dengan lontaran material hingga beberapa kilometer dari kawah. Letusan tersebut menyebabkan hujan abu ringan di beberapa desa sekitar lereng gunung. Kemudian terjadi lagi erupsi yang cukup besar pada 1991. Letusan itu salah satu erupsi gunung api paling kuat di akhir abad ke-20.

Lebih lanjut, dia menyatakan, erupsi terkini yang dimulai sejak akhir 2023 menunjukkan pola letusan yang kompleks dengan beberapa fase letusan freatomagmatik dan freatik.

Baca Juga : 
Heboh Ada Kilatan Cahaya di Gunung Kelud, Apakah Akan Terjadi Erupsi

Sejak Desember 2023 hingga Februari 2024, tercatat lontaran material pijar, awan panas guguran, dan hujan abu lebat yang berdampak langsung pada sejumlah desa seperti Desa Boru dan Desa Klatanlo.(jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/