PALANGKA RAYA–Bakal Calon Gubernur (bacalgub) Kalimantan Tengah (Kalteng), Willy Midel Yoseph (WMY) bersama pasangannya Habib Ismail Bin Yahya, menegaskan komitmen mereka untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Bumi Tambun Bungai.
Duet Willy-Habib mengusung visi besar untuk menjadikan Kalteng yang HARMONIS (Harati, Amanah, Religius, Maju, Optimis, Nasionalis, Indah, dan Sejahtera). Melalui HARMONIS ada berbagai program yang akan digulirkan, salah satu fokusnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur, dengan target pembangunan 10 tahun lebih cepat dari perencanaan normal.
WMY mengatakan, pembangunan infrastruktur tidak hanya akan difokuskan pada wilayah daratan, tetapi juga akan mencakup transportasi udara serta jalur laut dan sungai. Selain itu, pemerataan pembangunan infrastrktur jaringan telekomunikasi menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya percepatan pembangunan di provinsi Kalteng.
“Kalteng memiliki tantangan geografis yang sangat unik, dengan jarak antar wilayah yang jauh, sehingga kebutuhan terhadap jaringan internet dan sinyal telepon yang merata menjadi sangat penting. Kita harus memastikan bahwa jaringan komunikasi dapat menjangkau seluruh pelosok, termasuk daerah-daerah terpencil,” ujarnya saat acara Ku-Desak Willy-Habib, Minggu (8/9).
WMY menegaskan pentingnya infrastruktur telekomunikasi yang andal untuk memastikan masyarakat Kalteng dapat berkomunikasi dan mengakses informasi dengan mudah. Menurutnya, konektivitas yang baik adalah salah satu kunci utama dalam mempercepat pembangunan.
“Jaringan telekomunikasi harus ada di mana saja, seharusnya dari tengah laut, sungai, hingga puncak gunung tersedia jaringan telekomunikasi. Ini bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang harus kita wujudkan,” tegasnya.
Telekomunikasi yang merata diyakini tidak hanya akan memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi, tetapi juga akan membuka akses informasi yang lebih luas dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Dengan sinyal yang baik, masyarakat di pelosok pedesaan dapat mengakses layanan digital dan menjalankan usaha dengan lebih efisien.
WMY juga menyoroti masalah serius terkait akses listrik, terutama di desa-desa terpencil.
Berdasarkan data yang ia himpun pada tahun 2023, dari 1.571 desa yang ada di Kalteng, masih ada sekitar 450 desa yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN. Sebagian dari desa tersebut memang menggunakan listrik pribadi yang bersumber dari tenaga surya, namun hal itu dinilai belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara penuh.
Mantan Bupati Murung Raya dua periode ini menyatakan bahwa akses listrik adalah hak dasar yang harus dinikmati oleh setiap warga negara, tidak terkecuali di wilayah pedalaman.
“Kalteng harus terang. Jika ada listrik, ada sinyal, maka ada kebahagiaan dan ada kesempatan bagi masyarakat untuk berusaha dan menggerakkan roda ekonomi,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Sebagai putra asli Dayak Kalteng, WMY juga melihat potensi besar yang dimiliki Kalteng dari segi sumber daya alam. Menurutnya, sumber daya alam yang melimpah di provinsi ini merupakan modal utama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur diberbagai sektor. Namun, potensi tersebut harus dikelola secara bijak dan efisien agar manfaatnya dapat dirasakan oleh se-luruh masyarakat.
“Potensi sumber daya alam yang kita miliki sangat luar biasa. Jika dikelola dengan baik, Kalteng dapat berkembang jauh lebih cepat. Infrastruktur yang memadai akan menjadi kunci utama dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi tersebut secara maksimal,” jelasnya.
Ia menekankan, pembangunan infrastruktur yang terencana dan terintegrasi akan membuka peluang lebih besar bagi Kalteng untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, infrastruktur yang kuat juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat dapat menikmati hasilnya.
Pasangan Willy Midel Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya menyatakan keyakinannya, bahwa dengan perencanaan yang matang, serta sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, percepatan pembangunan infrastruktur di Kalteng bukan hanya impian, tetapi dapat terealisasi dengan cepat.
“Kita tidak hanya berbicara tentang konektivitas antarwilayah, tetapi juga tentang membuka akses bagi masyarakat terhadap layanan dasar seperti listrik dan telekomunikasi. Dua hal ini merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kalteng,” tuturnya.
Sebagai tokoh daerah, Willy-Habib berkomitmen akan terus memperjuangkan peningkatan kualitas infrastruktur di Kalteng agar kesejahteraan masyarakat meningkat. Mereka percaya, dengan dukungan masyarakat dan sinergi bersama, Kalteng dapat tumbuh menjadi provinsi maju, harmonis, dan sejahtera dalam waktu yang lebih cepat dari yang direncanakan. (ovi/aza)