Jumat, September 27, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Razak-Sri Tampil Memukau di Ruang Gagasan yang Digelar BEM UPR

PALANGKA RAYA–Pasangan calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Abdul Razak-Sri Suwanto (ASRI) merupakan figur yang dinilai layak memimpin Kalteng.

Berbagai program dan gagasan pasangan ini paling menarik perhatian semua elemen masyarakat, tidak terkecuali kalangan mahasiswa.

Pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto juga berkomitmen memberikan ruang bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk berkomunikasi dengan pemerintah guna mendukung pembangunan daerah.

Komitmen tersebut terlihat ketika pasangan ini memenuhi undangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) dalam acara “Ruang Gagasan”.

Acara tersebut membahas visi-misi, program pembangunan, serta arah kebijakan yang akan diambil jika mereka terpilih sebagai kepala daerah. Abdul Razak dan Sri Suwanto tampil memukau dan meyakinkan dalam acara garapan mahasiswa UPR ini.

Calon Gubernur Abdul Razak menyatakan bahwa melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan adalah hal yang wajar.

Menurutnya, masyarakat dapat berperan dalam mengawasi, memberikan ide, masukan, hingga kritik terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.

“Tentu melalui diskusi seperti pertemuan dengan BEM UPR ini sangat penting. Sebagai calon kepala daerah, kami juga membutuhkan masukan dan pandangan dari mahasiswa,” ujar Razak pada Selasa (24/9/2024).

Ia menambahkan, pasangan ASRI telah merumuskan program dalam pembangunan daerah, apabila mendapat mandat dari masyarakat untuk memimpin Kalteng selama lima tahun ke depan.

Program-program yang direncanakan meliputi infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, dan sebagainya, dengan fokus pada kebijakan strategis yang mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kalteng.

“Masalah di Kalteng ini serupa dengan yang dihadapi daerah lain, dan hal tersebut sudah kami rumuskan dalam visi-misi. Tentu kami juga memastikan keberpihakan pembangunan ini terhadap masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Sri Suwanto menambahkan bahwa ruang diskusi yang diselenggarakan melalui berbagai forum pertemuan tidak hanya bertujuan untuk mengetahui rencana pemerintah.

Tetapi juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk turut berpikir tentang terobosan yang bisa meningkatkan perekonomian daerah.

“Visi-misi setiap pasangan calon biasanya mencakup bidang yang sama seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, mahasiswa perlu memperhatikan potensi ekonomi daerah di berbagai sektor,” ujarnya.

Sri Suwanto menekankan bahwa Kalteng memiliki potensi yang luar biasa, terutama di sektor kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan perikanan.

Namun, sumber daya alam (SDA) tidak selamanya dapat diperbarui, sehingga perlu ada terobosan dalam menciptakan industri kreatif yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah.

“Mahasiswa, ketika lulus, seharusnya tidak hanya berfokus untuk menjadi pegawai atau birokrat. Mereka juga harus berpikir tentang bagaimana mengembangkan industri kreatif sehingga dapat memberikan kontribusi pada pembangunan daerah,” tutupnya. (irj/ala)

PALANGKA RAYA–Pasangan calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Abdul Razak-Sri Suwanto (ASRI) merupakan figur yang dinilai layak memimpin Kalteng.

Berbagai program dan gagasan pasangan ini paling menarik perhatian semua elemen masyarakat, tidak terkecuali kalangan mahasiswa.

Pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto juga berkomitmen memberikan ruang bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk berkomunikasi dengan pemerintah guna mendukung pembangunan daerah.

Komitmen tersebut terlihat ketika pasangan ini memenuhi undangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) dalam acara “Ruang Gagasan”.

Acara tersebut membahas visi-misi, program pembangunan, serta arah kebijakan yang akan diambil jika mereka terpilih sebagai kepala daerah. Abdul Razak dan Sri Suwanto tampil memukau dan meyakinkan dalam acara garapan mahasiswa UPR ini.

Calon Gubernur Abdul Razak menyatakan bahwa melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan adalah hal yang wajar.

Menurutnya, masyarakat dapat berperan dalam mengawasi, memberikan ide, masukan, hingga kritik terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.

“Tentu melalui diskusi seperti pertemuan dengan BEM UPR ini sangat penting. Sebagai calon kepala daerah, kami juga membutuhkan masukan dan pandangan dari mahasiswa,” ujar Razak pada Selasa (24/9/2024).

Ia menambahkan, pasangan ASRI telah merumuskan program dalam pembangunan daerah, apabila mendapat mandat dari masyarakat untuk memimpin Kalteng selama lima tahun ke depan.

Program-program yang direncanakan meliputi infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, dan sebagainya, dengan fokus pada kebijakan strategis yang mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kalteng.

“Masalah di Kalteng ini serupa dengan yang dihadapi daerah lain, dan hal tersebut sudah kami rumuskan dalam visi-misi. Tentu kami juga memastikan keberpihakan pembangunan ini terhadap masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Sri Suwanto menambahkan bahwa ruang diskusi yang diselenggarakan melalui berbagai forum pertemuan tidak hanya bertujuan untuk mengetahui rencana pemerintah.

Tetapi juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk turut berpikir tentang terobosan yang bisa meningkatkan perekonomian daerah.

“Visi-misi setiap pasangan calon biasanya mencakup bidang yang sama seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, mahasiswa perlu memperhatikan potensi ekonomi daerah di berbagai sektor,” ujarnya.

Sri Suwanto menekankan bahwa Kalteng memiliki potensi yang luar biasa, terutama di sektor kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan perikanan.

Namun, sumber daya alam (SDA) tidak selamanya dapat diperbarui, sehingga perlu ada terobosan dalam menciptakan industri kreatif yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah.

“Mahasiswa, ketika lulus, seharusnya tidak hanya berfokus untuk menjadi pegawai atau birokrat. Mereka juga harus berpikir tentang bagaimana mengembangkan industri kreatif sehingga dapat memberikan kontribusi pada pembangunan daerah,” tutupnya. (irj/ala)

Artikel Terkait