JAYAPURA-Cabang olahraga (cabor) dayung Kalteng belum mampu menambah pundi-pundi medali, setelah medali perak pertama dipersembahkan Irwan dan Didi Jeriandi yang tampil di nomor kayak 2 jarak 1.000 meter putra, Selasa (28/9).
Harapan untuk menambah medali sebenarnya dari tiga nomor yang tampil di babak final yakni final A nomor kayak 4 putra 500 meter (Leandro, Irwan, Indra Tri Setuawan, dan Didi Jeriandi), final A kayak 2 putri 500 meter (Seli dan Yeni) dan final A kayak 3 putri 500 meter (Yerni, Selvia Sari, dan Oktavina Bwe). Sayangnya, dari tiga nomor yang diikuti itu, tidak ada medali yang didapatkan. Meski demikian, peluang Kalteng untuk mendulang medali dari cabor dayung masih terbuka lebar dari beberapa nomor lainnya.
Harapan meraih medali diletakkan pada pundak dua atlet dayung kayak 1 putra putri jarak 200 meter yaitu Poliansyah dan Oktavina yang akan tampil hari ini di Teluk Youtefa, Kabupaten Jayapura.
Salah satu pelatih dayung Kalteng, Gandhi mengatakan, atlet yang tampil sudah berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan program dan persiapan yang dilakukan selama ini.
“Hasil hari ini sangat wajar dan bisa dipahami, karena persiapan sangat minim sehingga kalah dengan provinsi lainnya dari semua sektor, baik segi sarana prasarana maupun lainnya,” tuturnya kepada media di venue cabor dayung, di Teluk Youtefa, Rabu (29/9).
Menurut mantan atlet peraih medali emas PON Jawa Barat 2016 lalu tersebut, bisa tampil di final merupakan hal yang sangat membanggakan, karena atlet Kalteng mampu menyisihkan atlet dari provinsi lain yang dari segi persiapan dianggap lebih matang.
“Harus diakui bahwa kalau dibandingkan dengan atlet Jawa Barat, Papua, DKI Jakarta, dan beberapa daerah lainnya, Kalteng masih sangat jauh dari apa yang diharapkan dari segi persiapan dan lainnya. Mereka bahkan sudah ada yang dipersiapkan sejak 3 atau 4 tahun lalu,” tuturnya. Gandi juga menambahkan, cabor dayung masih dapat memberi secercah harapan, karena akan tampil di nomor kayak 1 putra dan putri jarak 200 meter.
“Kami tentu sangat berharap dan peluang masih terbuka di nomor kayak 1 yang akan bertanding besok (hari ini, red) dan TBR pada awal Oktober nanti,” ungkap Gandhi.
Karena itu pihaknya mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat, agar cabor yang akan bertanding nanti dapat memberikan hasil terbaik sekaligus mengharumkan nama Kalteng.
Sementara itu, cabor panjat tebing yang sejatinya digelar kemarin (29/9) di Mimika batal digelar lantaran hujan lebat yang mengguyur lokasi venue, sehingga pertandingan akan dijadwalkan ulang.
Tantangan berat akan dihadapi atlet panjat tebing Kalteng Alberto Agustin alias Bolang, karena harus bersaing dengan pemecah rekor dan juara dunia kategori Speed WR Putra, Kiromal Katibin. Selain itu, ia juga harus bisa bersaing dengan atlet panjat tebing dari Jatim dua, Jabar dua, Jateng dua, DKI Jakarta dua, Bali, Kalteng, Kalbar, Kaltim, Kaltara, Sumut, Sumsel, dan Papua.
“Mohon doa dan dukungannya. Semoga dapat memberikan hasil terbaik nanti,” ucap pelatih panjat tebing Kalteng, Kornelis. Nomor Speed WR ini merupakan spesialis Bolang. Bahkan pada saat mengikuti TC bersama Kiromal Katibin di pelatnas beberapa waktu lalu, persaingan keduanya sangat ketat. Hal itu akan menjadi modal besar bagi atlet panjat tebing Kalteng untuk bisa bersaing dan mempersembahkan medali. (nue/ce/ala)