Surutnya sungai Kahayan membuat pasir muncul di tepian sungai, lokasi ini dimanfaatkan sejumlah warga sebagai tempat wisata dadakan. Sayangnya, munculnya isu pungutan liar terhadap warga yang ingin menikmati sore di tepian Kahayan. Beredar kabar ada tarif masuk hingga  tarif parkir yang dikenakan kepada warga yang ingin masuk ke tepian sungai.
Terkait jalan keluar musibah Ablasi di Bantaran Sungai Kahayan yang membuat rumah warga baik di Flamboyan dan Jalan Kalimantan terdampak, kini Pemerintah Kota Palangka Raya tengah mengkaji langkah apa yang harus dilakukan untuk memindahkan (relokasi) warga. Khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana longsor akibat ablasi tersebut.
Skema relokasi masuk rencana yang dipilih pemerintah untuk warga yang bermukim di tepian Sungai Kahayan. Hal ini menyusul terus bertambahnya rumah warga yang runtuh karena terdampak ablasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat puluhan rumah yang mengalami kerusakaan dan tidak layak huni.
Sebagai salah satu langkah menekan angka inflasi, Pemprov Kalteng me-launching beras tekstur karau cap Siam Kahayan dan beras tekstur pulen cap Burung Tingang untuk dikonsumsi masyarakat. Sehari setelahnya, Pemko Palangka Raya langsung menggunakan beras Siam Kahayan dalam operasi pasar murah.
Â
Ancaman ablasi di tepian Sungai Kahayan menjadi perhatian serius pemerintah kota. Bencana yang terjadi akibat kikisan air sungai atau ablasi ini sudah merusak puluhan rumah warga di bantaran sungai yang masuk wilayah dua kelurahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya mulai memetakan wilayah yang berisiko tinggi ablasi.
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya telah mencanangkan kebijakan relokasi untuk warga yang terdampak ablasi di bantaran Sungai Kahayan tempo hari. Usai memetakan secara jelas duduk perkara ablasi di lokasi bantaran sungai itu, berdiskusi dengan masyarakat, pemerintah dan masyarakat pun menyetujui rencana relokasi.
BERDASARKAN hasil berbincang-bincang dengan warga. Wali kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan langkah yang diambil nantinya adalah dengan merelokasi warga ke tempat yang lebih aman. Kebanyakan masyarakat, berdasarkan hasil diskusi pihaknya dan warga di posko yang notabene terdampak ablasi, setuju dengan rencana relokasi tersebut.
"Memang kata kuncinya adalah pemindahan, karena di sini selain longsor juga banjir, sedikit banyak sudah terjadi kesepakatan antara pemerintah dan warga untuk relokasi," ujar Fairid usai melakukan tinjauan dan diskusi bersama masyarakat di Posko Bencana Longsor Flamboyan Bawah, Sabtu malam (7/1/2023).
Lokasi bantaran sungai kahayan yang kumuh dan berantakan dapat disulap menjadi lokasi yang enak dipandang dan bernilai wisata. Solusi itu adalah dengan membangun waterfront city yang berbasis di pinggir sungai Kahayan.
Relokasi permukiman merupakan hal urgen sekaligus menjadi solusi tunggal untuk mengatasi ablasi di wilayah permukiman warga tepian atau bantaran Sungai Kahayan. Sejauh ini belum ada cara untuk membuat permukiman di bantaran sungai itu layak huni. Dari aspek lingkungan dan kesehatan, bantaran sungai bukanlah tempat yang layak dijadikan permukiman. Jika terus dibiarkan, masyarakatlah yang akan mendapatkan masalah, baik masalah kesehatan maupun ancaman ablasi yang dapat terjadi kapan saja.