TIDAK ada yang tidak kenal dengan salah satu artis senior, model, penyanyi, presanter dan pengusaha Indonesia keturunan minang kabau tersebut yakni Nikita Mirzani Mawardi.
MUSIM hujan telah tiba. Untuk tahun ini, berbarengan dengan musim kampanye. BPBD Kota Palangka Raya menyebut beberapa titik di Sembilan kelurahan sudah banjir. Beberapa titik di seluruh kelurahan juga banjir alat peraga kampanye.
SUDAH berapa lama Anda tak melihat sepak terjang sales panci? Setahun, dua tahun, lima tahun? Atau jangan-jangan ada yang belum pernah melihat sama sekali. Tak dipungkiri, sales panci adalah solusi tepat dan cepat menyelesaikan persoalan sarana perdapuran.
TUJUH puluh delapan tahun sudah TNI mengabdi kepada bangsa Indonesia. Sebuah usia yang tak lagi muda dan tentunya sarat dengan pengalaman yang mendewasakan.
TAK terasa, anak saya sudah sekolah dasar. Kelas dua. Sebelum berangkat, dia punya kebiasaan. Yakni membuka lagi buku pelajaran. Baik yang lama maupun yang baru. Baca-baca, meski tidak lama. Paling 10 menit. Lumayan. Momen itu dilakukan sambil disuapi sarapan. Kebiasaan itu jauh dari apa yang saya lakukan seusia yang sama.
SAYA begitu menikmati kala melihat drama komedi ini. Enggak bikin bosan. Meski ditayangkan berulang-ulang. Cerita tiga sekawan beda kasta. Memperebutkan hati si Rita.
SETIAP tahun, pada tanggal 17 Juli, kita memperingati Hari Keadilan Internasional atau World Day for International Justice. Penetapan tanggal 17 Juli sebagai Hari Keadilan Internasional didasarkan pada pengadopsian Statuta Roma oleh komunitas internasional di tahun 1998.
PROGRAM Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) sebagai program pendidikan kepemimpinan bagi guru selama enam hingga sembilan bulan untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Saat ini telah berjalan di angkatan ke- 6 dan 7 sejak dibuka oleh Mendikbudristek, Nadiem Makariem pada 15 Oktober 2020 lalu.
SALAH satu tugas pemerintah adalah penyediaan pelayanan publik, baik dalam bentuk barang atau jasa. Â Pemerintah, melalui unit pelayanan publik dituntut untuk menyediakan pelayanan secara profesional dan transparan. Hal itu seiring dengan kesadaran masyarakat akan kewajiban untuk membayar pajak serta keberadaannya sebagai warga negara.
PEMBANGUNAN keagamaan di Indonesia dalam kurun waktu hampir satu dekade terakhir menghadirkan paradoks tersendiri. Hal ini bukan tanpa alasan. Fakta bahwa di satu sisi, berbagai bentuk layanan pendidikan keagamaan, baik itu berasal dari negara maupun dari masyarakat sudah sangat variatif, namun di sisi lain, fenomena intoleransi keagamaan justru meningkat. Fenomena intoleransi atau ketiadaan tenggang rasa dalam beragama masih kerap terjadi baik dalam realita sosial maupun realita virtual melalui beragam platforms media digital. Ironinya dan tentu menjadi keprihatinan bersama ialah beberapa lembaga pendidikan justru terindikasi menjadi tempat persemaian paham intoleran atau radikal.