Jumat, Mei 30, 2025
24.4 C
Palangkaraya

Menelusuri Monumen Palagan Sambi, Saksi Sejarah Lahirnya Pasukan Elit TNI AU

DI jantung Kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, berdiri megah sebuah monumen yang memancarkan aura kebanggaan dan patriotisme: Monumen Palagan Sambi. Bagi sebagian orang, ini mungkin sekadar replika pesawat tua di tengah kota. Namun, bagi mereka yang mengenal kisah di baliknya, monumen ini adalah simbol keberanian, pengorbanan, dan semangat mempertahankan kemerdekaan.

Mari kita tarik waktu mundur ke tahun 1947, masa ketika Indonesia masih berjuang mengokohkan kedaulatan sebagai negara merdeka. Pada 17 Oktober tahun itu, untuk pertama kalinya pasukan Angkatan Udara Republik Indonesia (TNI AU) melakukan operasi penerjunan di Kalimantan, tepatnya di wilayah Sambi. Misi ini membawa nama MN 1001, satuan khusus yang diturunkan untuk memperkuat pertahanan Indonesia di Borneo.

Pesawat yang digunakan saat itu adalah C-47 Dakota RI-002, salah satu armada kebanggaan TNI AU. Kini, replika pesawat legendaris itu berdiri kokoh di Monumen Palagan Sambi, berdampingan dengan Taman Kota di Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun. Monumen ini diresmikan pada 17 Oktober 1995 oleh Marsekal TNI Rilo Pambudi, dan sejak saat itu menjadi magnet wisata sejarah di Kalimantan.

Baca Juga :  Cegah Banjir di Kotawaringin Barat, Fraksi Nasdem Dorong Peningkatan Drainase

“Tempat ini sering jadi destinasi wisata sejarah, terutama untuk anak-anak sekolah. Kadang juga dipakai untuk lokasi syuting video dokumenter atau sekadar tempat foto karena terbuka untuk umum. Kalau sore hari, siluet pesawatnya indah sekali,” cerita Yuni, warga Pangkalan Bun, Rabu (28/5).

Tak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, Monumen Palagan Sambi juga kerap dikunjungi wisatawan mancanegara. Nilai sejarahnya yang begitu kuat menjadi daya tarik tersendiri. Tak banyak yang tahu, dari peristiwa heroik di Sambi inilah cikal bakal terbentuknya pasukan elite TNI AU, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), yang dahulu dikenal sebagai Kopaskhas.

Berjalan-jalan di sekitar monumen ini membawa kita merenung, membayangkan bagaimana para prajurit muda itu rela bertaruh nyawa demi negeri. Pesawat RI-002 yang kini berdiri sebagai simbol peringatan, bukan sekadar besi tua yang dipajang. Ia adalah pengingat abadi akan keberanian dan pengorbanan yang tidak boleh kita lupakan.

Baca Juga :  Bukan di Luar Negeri, Wisata Mirip di Arizona Ini Ada di Madura

Monumen Palagan Sambi hari ini bukan hanya situs sejarah. Ia adalah tempat belajar, tempat mengenal jati diri bangsa, dan tempat generasi muda menumbuhkan rasa cinta tanah air. Jika Anda berkunjung ke Pangkalan Bun, sempatkanlah mampir. Rasakan sendiri getaran sejarah yang hidup di balik setiap lekuk badan pesawat Dakota yang berdiri gagah di sana.(mut)

DI jantung Kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, berdiri megah sebuah monumen yang memancarkan aura kebanggaan dan patriotisme: Monumen Palagan Sambi. Bagi sebagian orang, ini mungkin sekadar replika pesawat tua di tengah kota. Namun, bagi mereka yang mengenal kisah di baliknya, monumen ini adalah simbol keberanian, pengorbanan, dan semangat mempertahankan kemerdekaan.

Mari kita tarik waktu mundur ke tahun 1947, masa ketika Indonesia masih berjuang mengokohkan kedaulatan sebagai negara merdeka. Pada 17 Oktober tahun itu, untuk pertama kalinya pasukan Angkatan Udara Republik Indonesia (TNI AU) melakukan operasi penerjunan di Kalimantan, tepatnya di wilayah Sambi. Misi ini membawa nama MN 1001, satuan khusus yang diturunkan untuk memperkuat pertahanan Indonesia di Borneo.

Pesawat yang digunakan saat itu adalah C-47 Dakota RI-002, salah satu armada kebanggaan TNI AU. Kini, replika pesawat legendaris itu berdiri kokoh di Monumen Palagan Sambi, berdampingan dengan Taman Kota di Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun. Monumen ini diresmikan pada 17 Oktober 1995 oleh Marsekal TNI Rilo Pambudi, dan sejak saat itu menjadi magnet wisata sejarah di Kalimantan.

Baca Juga :  Cegah Banjir di Kotawaringin Barat, Fraksi Nasdem Dorong Peningkatan Drainase

“Tempat ini sering jadi destinasi wisata sejarah, terutama untuk anak-anak sekolah. Kadang juga dipakai untuk lokasi syuting video dokumenter atau sekadar tempat foto karena terbuka untuk umum. Kalau sore hari, siluet pesawatnya indah sekali,” cerita Yuni, warga Pangkalan Bun, Rabu (28/5).

Tak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, Monumen Palagan Sambi juga kerap dikunjungi wisatawan mancanegara. Nilai sejarahnya yang begitu kuat menjadi daya tarik tersendiri. Tak banyak yang tahu, dari peristiwa heroik di Sambi inilah cikal bakal terbentuknya pasukan elite TNI AU, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), yang dahulu dikenal sebagai Kopaskhas.

Berjalan-jalan di sekitar monumen ini membawa kita merenung, membayangkan bagaimana para prajurit muda itu rela bertaruh nyawa demi negeri. Pesawat RI-002 yang kini berdiri sebagai simbol peringatan, bukan sekadar besi tua yang dipajang. Ia adalah pengingat abadi akan keberanian dan pengorbanan yang tidak boleh kita lupakan.

Baca Juga :  Bukan di Luar Negeri, Wisata Mirip di Arizona Ini Ada di Madura

Monumen Palagan Sambi hari ini bukan hanya situs sejarah. Ia adalah tempat belajar, tempat mengenal jati diri bangsa, dan tempat generasi muda menumbuhkan rasa cinta tanah air. Jika Anda berkunjung ke Pangkalan Bun, sempatkanlah mampir. Rasakan sendiri getaran sejarah yang hidup di balik setiap lekuk badan pesawat Dakota yang berdiri gagah di sana.(mut)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/