Selasa, Juni 17, 2025
25.9 C
Palangkaraya

Disdik Kotim Perkuat Edukasi Etika Digital Pelajar, Ini yang Dilakukan

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) mendorong peningkatan literasi digital dan penguatan karakter pelajar, menyusul kekhawatiran terhadap pengaruh negatif media sosial dan konten digital di kalangan generasi muda.

“Kami melihat ada kecenderungan anak-anak terlalu bebas dalam menggunakan media digital tanpa pemahaman cukup. Ini menjadi perhatian serius,” ujar Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, Senin (16/6/2025).

Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga menyangkut pembentukan etika dan pengendalian diri. Menurutnya, siswa perlu dibekali pemahaman sejak dini mengenai batasan diri dan norma-norma dalam berinteraksi secara digital.

“Kalau mereka tidak tahu apa yang boleh dan tidak boleh di dunia maya, maka risiko terjerumus ke hal-hal negatif sangat besar,” jelasnya.

Baca Juga : 
Ribuan Warga Terdampak Banjir Pulang Pisau

Untuk itu, Disdik Kotim mulai mendorong sekolah-sekolah untuk menguatkan materi pendidikan karakter dan etika bermedia. Salah satunya melalui pelatihan guru, edukasi langsung ke siswa, serta pelibatan orang tua dalam program parenting.

“Peran keluarga sangat penting. Kami minta orang tua ikut mengawasi, tahu aplikasi apa yang digunakan anaknya, dan aktif berkomunikasi dengan sekolah,” tandasnya. (mif/k/ram)

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) mendorong peningkatan literasi digital dan penguatan karakter pelajar, menyusul kekhawatiran terhadap pengaruh negatif media sosial dan konten digital di kalangan generasi muda.

“Kami melihat ada kecenderungan anak-anak terlalu bebas dalam menggunakan media digital tanpa pemahaman cukup. Ini menjadi perhatian serius,” ujar Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, Senin (16/6/2025).

Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga menyangkut pembentukan etika dan pengendalian diri. Menurutnya, siswa perlu dibekali pemahaman sejak dini mengenai batasan diri dan norma-norma dalam berinteraksi secara digital.

“Kalau mereka tidak tahu apa yang boleh dan tidak boleh di dunia maya, maka risiko terjerumus ke hal-hal negatif sangat besar,” jelasnya.

Baca Juga : 
Ribuan Warga Terdampak Banjir Pulang Pisau

Untuk itu, Disdik Kotim mulai mendorong sekolah-sekolah untuk menguatkan materi pendidikan karakter dan etika bermedia. Salah satunya melalui pelatihan guru, edukasi langsung ke siswa, serta pelibatan orang tua dalam program parenting.

“Peran keluarga sangat penting. Kami minta orang tua ikut mengawasi, tahu aplikasi apa yang digunakan anaknya, dan aktif berkomunikasi dengan sekolah,” tandasnya. (mif/k/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/