Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Musim Vinales Bisa Berakhir

SPIELBERG–Maverick Vinales terancam menjalani sad ending bersama Monster Energy Yamaha. Kemarin pembalap asal Spanyol itu diskors pabrikan asal Jepang tersebut. Dia harus absen di GP Austria pada Minggu (15/8) yang digelar di Sirkuit Red Bull Racing, Spielberg.

Bahkan, Yamaha tidak menyiapkan pembalap pengganti untuk posisi Vinales. Jadilah pembalap Prancis Fabio Quartararo satu-satunya andalan Monster Energy Yamaha untuk GP Austria pada akhir pekan ini.

”Skors ini berdasar analisis mendalam beberapa hari terakhir terkait dengan pengoperasian motor yang tidak dapat dijelaskan Vinales di GP Styria (8/8). Aksi Vinales (di GP Styria, Red) berpotensi membahayakan banyak pihak.” Demikian pernyataan resmi dari pihak Yamaha.

Meski tidak diperinci Yamaha, hukuman kepada Mack –sapaan Vinales– sangat mungkin dipicu hal-hal yang membuatnya gagal lolos finis di GP Styria. Itu dipicu insiden kebakaran yang dialami pembalap Red Bull KTM Dani Pedrosa dan pembalap Aprilia Gresini Lorenzo Savadori. Insiden yang mengakibatkan red flag.

Baca Juga :  Usulkan Perda Bantuan Hukum bagi Masyarakat Kecil

Ketika akan memulai lagi, YZR-M1 milik Vinales malah mogok di grid. Hal itu membuatnya harus start dari pit lane. Menjelang ujung race, Vinales malah masuk ke pit pada lap terakhir lantaran motornya bermasalah. Nah, di situlah Vinales diyakini melakukan sesuatu kepada M1 miliknya yang berujung hukuman dari Yamaha.

”Saya melewati lap pertama yang fantastis. Ketika harus kembali ke pit, mekanik mengganti ban dan kopling. Motor itu mendadak tidak bisa saya kenali. Saya mengendurkan kopling di lap pemanasan dan kemudian motornya mati. Beberapa hal di luar kendali saya,” kilah Vinales seperti dikutip Speedweek soal alasannya masuk ke pit pada lap terakhir.

Baca Juga :  Blusukan ke Sekolah, Polres Kobar Ajak Tertib Lalu Lintas

Skors dari Yamaha untuk Vinales pada GP Austria itu bukan ujung hukuman. Yamaha bisa menambah dengan hukuman lainnya. Itu jika dalam penyelidikan lebih lanjut, terdapat aksi lanjutan Vinales yang diindikasikan menyalahi standar tim. Sanksi lanjutan terburuk adalah dia tidak lagi turun balapan di sisa musim ini.

Padahal, Vinales sempat meledak dengan menjuarai GP Qatar (28/3). Tetapi, dia baru naik podium lagi ketika menjadi runner-up pada GP Belanda (27/6). Inkonsistensi performa itu menjadi poin pemberat lainnya bagi Yamaha terhadap Vinales. Jika kemungkinan itu terjadi, pembalap 26 tahun tersebut bakal meninggalkan kesan buruk pada tahun terakhirnya bersama Yamaha. Sebab, per tahun depan, Vinales diyakini menjadi pembalap Aprilia. Musim ini merupakan tahun terakhirnya bersama Yamaha. (io/c19/bas/jpg/ala)

SPIELBERG–Maverick Vinales terancam menjalani sad ending bersama Monster Energy Yamaha. Kemarin pembalap asal Spanyol itu diskors pabrikan asal Jepang tersebut. Dia harus absen di GP Austria pada Minggu (15/8) yang digelar di Sirkuit Red Bull Racing, Spielberg.

Bahkan, Yamaha tidak menyiapkan pembalap pengganti untuk posisi Vinales. Jadilah pembalap Prancis Fabio Quartararo satu-satunya andalan Monster Energy Yamaha untuk GP Austria pada akhir pekan ini.

”Skors ini berdasar analisis mendalam beberapa hari terakhir terkait dengan pengoperasian motor yang tidak dapat dijelaskan Vinales di GP Styria (8/8). Aksi Vinales (di GP Styria, Red) berpotensi membahayakan banyak pihak.” Demikian pernyataan resmi dari pihak Yamaha.

Meski tidak diperinci Yamaha, hukuman kepada Mack –sapaan Vinales– sangat mungkin dipicu hal-hal yang membuatnya gagal lolos finis di GP Styria. Itu dipicu insiden kebakaran yang dialami pembalap Red Bull KTM Dani Pedrosa dan pembalap Aprilia Gresini Lorenzo Savadori. Insiden yang mengakibatkan red flag.

Baca Juga :  Usulkan Perda Bantuan Hukum bagi Masyarakat Kecil

Ketika akan memulai lagi, YZR-M1 milik Vinales malah mogok di grid. Hal itu membuatnya harus start dari pit lane. Menjelang ujung race, Vinales malah masuk ke pit pada lap terakhir lantaran motornya bermasalah. Nah, di situlah Vinales diyakini melakukan sesuatu kepada M1 miliknya yang berujung hukuman dari Yamaha.

”Saya melewati lap pertama yang fantastis. Ketika harus kembali ke pit, mekanik mengganti ban dan kopling. Motor itu mendadak tidak bisa saya kenali. Saya mengendurkan kopling di lap pemanasan dan kemudian motornya mati. Beberapa hal di luar kendali saya,” kilah Vinales seperti dikutip Speedweek soal alasannya masuk ke pit pada lap terakhir.

Baca Juga :  Blusukan ke Sekolah, Polres Kobar Ajak Tertib Lalu Lintas

Skors dari Yamaha untuk Vinales pada GP Austria itu bukan ujung hukuman. Yamaha bisa menambah dengan hukuman lainnya. Itu jika dalam penyelidikan lebih lanjut, terdapat aksi lanjutan Vinales yang diindikasikan menyalahi standar tim. Sanksi lanjutan terburuk adalah dia tidak lagi turun balapan di sisa musim ini.

Padahal, Vinales sempat meledak dengan menjuarai GP Qatar (28/3). Tetapi, dia baru naik podium lagi ketika menjadi runner-up pada GP Belanda (27/6). Inkonsistensi performa itu menjadi poin pemberat lainnya bagi Yamaha terhadap Vinales. Jika kemungkinan itu terjadi, pembalap 26 tahun tersebut bakal meninggalkan kesan buruk pada tahun terakhirnya bersama Yamaha. Sebab, per tahun depan, Vinales diyakini menjadi pembalap Aprilia. Musim ini merupakan tahun terakhirnya bersama Yamaha. (io/c19/bas/jpg/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/