Sabtu, November 23, 2024
30.3 C
Palangkaraya

Antusiasme Warga Ikut Vaksinasi Masih Tinggi

PALANGKA RAYA-Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah pesantren dan rumah ibadah. Pada Selasa (7/9), vaksinasi digelar di Gereja Katedral dan Masjid Raya Darussalam yang dipantau langsung oleh Presiden RI melalui virtual. Tenaga vaksinator berasal dari Polri, TNI, Dinas Kesehatan hingga relawan.

Antusiasme warga masih tinggi. Ada yang terlihat bahagia sudah disuntik vaksin. Namun ada yang tidak bisa divaksin karena sesuatu hal, baik itu karena hal medis dan lainnya. Seperti yang dialami warga yang mengantar anaknya yang masih duduk di bangku sekolah Menengah Pertama (SMP) membawa putranya untuk mengikuti vaksin. Karena terkendala usia belum 12 tahun ke atas akhirnya putranya bernama Sultan sementara tidak bisa divaksin.

Baca Juga :  Perdie: PBS Harus Berdayakan Masyarakat

“Padahal anak saya sangat dan mau divaksin. Pas ditanya usianya masih belum 12 tahun lebih, jadi disarankan tenaga medis nanti vaksin pas awal tahun, karena ada batas usianya bagi pelajar. Ya terpaksa ga jadi vaksin,” ungkap Rita kepada Kalteng Pos.

Meskipun tidak termasuk kategori penerima vaksin, tak menyurutkan semnaghat Rita memvaksin anaknya. Jika umur anaknya sudah memenuhi, dirinya akan membawa untuk divaksin.

“Tetap nanti saya bawa anak saya vaksin, mengingat kita masih dalam masa pandemi. Apalagi nanti anak-anak bisa masuk sekolah tatap muka, ya bukti vaksin ini juga pasti dipakai,” ujarnya. (ena/uni)

PALANGKA RAYA-Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah pesantren dan rumah ibadah. Pada Selasa (7/9), vaksinasi digelar di Gereja Katedral dan Masjid Raya Darussalam yang dipantau langsung oleh Presiden RI melalui virtual. Tenaga vaksinator berasal dari Polri, TNI, Dinas Kesehatan hingga relawan.

Antusiasme warga masih tinggi. Ada yang terlihat bahagia sudah disuntik vaksin. Namun ada yang tidak bisa divaksin karena sesuatu hal, baik itu karena hal medis dan lainnya. Seperti yang dialami warga yang mengantar anaknya yang masih duduk di bangku sekolah Menengah Pertama (SMP) membawa putranya untuk mengikuti vaksin. Karena terkendala usia belum 12 tahun ke atas akhirnya putranya bernama Sultan sementara tidak bisa divaksin.

Baca Juga :  Perdie: PBS Harus Berdayakan Masyarakat

“Padahal anak saya sangat dan mau divaksin. Pas ditanya usianya masih belum 12 tahun lebih, jadi disarankan tenaga medis nanti vaksin pas awal tahun, karena ada batas usianya bagi pelajar. Ya terpaksa ga jadi vaksin,” ungkap Rita kepada Kalteng Pos.

Meskipun tidak termasuk kategori penerima vaksin, tak menyurutkan semnaghat Rita memvaksin anaknya. Jika umur anaknya sudah memenuhi, dirinya akan membawa untuk divaksin.

“Tetap nanti saya bawa anak saya vaksin, mengingat kita masih dalam masa pandemi. Apalagi nanti anak-anak bisa masuk sekolah tatap muka, ya bukti vaksin ini juga pasti dipakai,” ujarnya. (ena/uni)

Artikel Terkait

Serap Aspirasi, PT BGA Gelar Forsimas

Pilkada Kapuas Diikuti Lima Paslon

MAKAN BERGIZI GRATIS

Terpopuler

Artikel Terbaru

/