SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor optimistis pada tahun 2022 mendatang pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat. Hal itu, lantaran sejumlah potensi yang mendapatkan pendapatan daerah mulai berjalan.
“Saya optimis PAD kita akan meningkat pada tahun berikutnya. Dukung dari semua sangat diharapkan dalam meningkatkan PAD,” kata bupati, Sabtu (20/11).
Salah satu potensi yang dapat meningkatkan PAD beroperasinya pelabuhan yang ada di Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dengan beroperasinya pelabuhan tersebut, maka dapat mendongkrak pendapatan daerah. Untuk itu, pelabuhan tersebut harus dikelola dengan baik, agar apa yang diharapkan dalam meningkatkan PAD bisa terwujud.
“Pelabuhan Pelangsian sudah aktif, pengelolaannya dilaksanakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bekerja sama dengan pihak ketiga. Nanti kita mendapat hasil dari itu,” terangnya.
Halikinnor mengungkapkan, dilakukannya kerja sama dengan pihak ketiga agar tidak membebani APBD. Kalau sudah lancar baru kita evaluasi. Selama ini, jelasnya pelabuhan tersebut hanya dimanfaatkan oleh PT Pelindo saja.
Dikatakan Halikinnor, jika PAD Kotim bertambah, maka akan berpengaruh terhadap berbagai pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. “Saat ini pembangunan belum bisa dilakukan secara merata, jika hanya mengandalkan APBD yang sekarang ini,” tuturnya.
Halikinnor menambahkan, idealnya anggaran yang diperlukan untuk perataan pembangunan di Kabupaten Kotim mencapai Rp 5 hingga 7 triliun.
Dermaga Pelangsian dibangun pada 2014 dengan dibiayai pemerintah pusat melalui APBN. Pembangunan dermaga yang cukup representatif itu diselesaikan akhir 2015. Sayangnya, setelah bertahun-tahun usai dibangun dermaga ini belum difungsikan secara maksimal. Hanya perahu tradisional yang memanfaatkan karena di halaman depan dermaga itu terdapat pasar tradisional.
Unit Pelaksana Teknis pun telah didirikan untuk Dermaga Pelangsian, dengan menempatkan sejumlah pegawai bertugas. Namun karena dermaga belum difungsikan optimal, akhirnya tidak banyak kegiatan yang dilakukan pegawai di kantor tersebut.
Diketahui semenjak adanya pandemi Covid-19, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim terjadi penurunan, pada tahun 2021 hanya sebesar Rp 1.996.883.474.600 dengan pendapatan asli daerah sebesar Rp. 276.725.263.000. (sli/ans)